31 January 2009

Tunas Muda Mogok



AWAL MOGOK : Pemain Tunas Muda, Suyatno (kanan) bersiap mengeksekusi tendangan bebas. Bola hasil tendangannya menjebol jaring gawang Cahaya Laut. Wasit menganggap tendangan itu tidak membuahkan gol.


Tunas Muda Dinyatakan Kalah WO

BLORA – Pertandingan terakhir babak perempat final antara Tunas Muda Jepon melawan Cahaya Laut Ngawen diwarnai aksi walk out (WO) para pemain Tunas Muda. Itu terjadi setelah Sukisno dan kawan-kawan tidak mau melanjutkan pertandingan karena wasit Sutarno (Cepu) tetap menganulir gol yang dicetak melalui tendangan bebas salah seorang pemain Tunas Muda, Suyatno. Tunas Muda akhirnya dinyatakan kalah dengan skor 1-4 (1-1). Tambahan tiga gol sebagai hukuman karena kesebelasan yang diarsiteki mantan pelatih Persikaba Sugiyanto itu tidak mau melanjutkan laga.
‘’Aturannya tertuang jelas dalam peraturan pertandingan PSSI. Tim yang mundur di tengah pertandingan, dinyatakan kalah 0-3. Tunas Muda dan Cahaya Laut sebelumnya bermain imbang 1-1 sebelum laga berhenti,’’ ujar Pengawas Pertandingan, Anzairil Korga, kemarin.
Laga terakhir perempat final Liga PSSI Blora (LPB) yang berlangsung Selasa (27/1), sejatinya enak ditonton. Kedua kesebelasan silih berganti melakukan penyerangan. Kehadiran penonton yang memadati tribun Stadion Kridosono menjadikan suasana lebih semarak.
Cahaya Laut unggul lebih dulu pada menit ke-4 melalui gol yang dicetak Nur Arifin. Tunas Muda baru bisa menyamakan skor 1-1 setelah Efendi membobol gawang Cahaya Laut yang dijaga kiper senior bekas pemain Persikaba, Tulus Sapmoko di menit ke-41.
Memasuki babak kedua, pertandingan lebih hidup. Pemain kedua kesebelasan ngotot memenangi laga. Pertandingan itu seakan menjadi pertaruhan kesebelasan mana patut mendapat predikat terbaik. Di LPB tahun-tahun sebelumnya, kedua kesebelasan ini kerap bertanding di babak semifinal.
Meski mendominasi kendali permainan di awal babak kedua, para pemain Cahaya Laut sempat dikejutkan beberapa kali serangan balik cepat pemain Tunas Muda. Pada menit ke-75, wasit memberikan tendangan bebas kepada Tunas Muda. Dari situlah awal permasalahan terjadi. Pemain Cahaya Laut sempat memprotes keputusan tendangan bebas karena menganggap pemain lawan yang melakukan pelanggaran. Namun wasit bergeming. Dia tetap menghukum Cahaya Laut dengan tendangan bebas satu meter di sisi kanan kotak penalti.
Tendangan melengkung yang dieksekusi pemain Tunas Muda, Suyatno meluncur cepat di atas kepala kiper Cahaya Laut, Tulus Sapmoko. Bola sempat mengenai jaring di sisi kiri gawang. Para pemain Tunas Muda menilai tendangan itu berbuah gol. Namun wasit menganggapnya tidak gol. Sukisno dkk melakukan protes sembari menunjukan jaring gawang yang jebol. Kericuhan pun sempat terjadi di tengah lapangan. Pemain kedua kesebelasan mengerumuni wasit. Setelah reda, wasit berdiskusi dengan perangkat pertandingan lainnya. Pertandingan pun hendak dilanjutkan kembali dan menganggap tidak terjadi gol kedua bagi Tunas Muda. Keputusan itu tidak diterima Tunas Muda. Para pemain dari Jepon itu tetap tidak mau melanjutkan pertandingan. Setelah ditunggu beberapa menit dan pemain Tunas Muda tak mau masuk lapangan, wasit akhirnya meniup peluit panjang tanda pertandingan berakhir.
‘’Kami mohon maaf kepada pecinta sepak bola di Kecamatan Jepon dan Kabupaten Blora karena kami akhirnya tidak mau melanjutkan pertandingan,’’ tandas pelatih Sugiyanto.
Ketua Panitia Pelaksana (Panpel) LPB, Amin Faried menyatakan peristiwa mogoknya pemain Tunas Muda semestinya tidak akan terjadi jika panpel menyiapkan perangkat pertandingan (jaring gawang, Red) dengan baik. ‘’Peristiwa itu menjadi pelajaran berharga bagi kami. Andaikata jaring tidak jebol, bisa jadi akan tampak apakah tendangan bebas Tunas Muda itu menghasilkan gol atau tidak,’’ katanya.
Dengan kemenangan itu, Cahaya Laut akan berjumpa dengan kesebelasan sekota, Bravo Trembul Ngawen di pertandingan semifinal hari ini, Kamis (29/1). Sebelumnya, kedua kesebelasan pernah bertanding di babak penyisihan grup J. Saat itu Cahaya Laut memenangi laga dengan skor tipis 1-0. (H18)

No comments: