30 April 2008

U-18

Sembilan Pemain Yunior Blora Dicoret

BLORA – Sebanyak sembilan orang pemain U-18 yang dipersiapkan memperkuat Persikaba Blora di ajang Liga Remaja Piala Suratin terpaksa dicoret dari tim. Pasalnya para pemain tersebut usianya melebihi batas yang ditetapkan panitia. Persikaba beranggapan Liga Remaja diikuti pemain yang usainya maksimal 18 tahun. Namun berdasarkan peraturan pertandingan, usia pemain harus di bawah 18 tahun.
‘’Surat dari Pengda PSSI Jateng tidak menjelaskan batasan usia pemain yang boleh tampil di Liga Remaja. Setelah kami mengikuti pertemuan teknik di Semarang pekan lalu, baru terungkap batasan usia pemain maksimal di bawah 18 tahun. U-18 berarti under 18, bukan usia 18 tahun,’’ ujar Sekretaris Persikaba U-18, Anzairil Korga, kemarin.
Menurutnya hampir semua tim Liga Remaja dari Jateng, terperangah dengan aturan itu. Pasalnya tim tersebut telah menyiapkan kesebelasannya masing-masing. ‘’Terpaksa pencoretan pemain dilakukan agar pemain yang diturunkan sesuai ketentuan yang berlaku,’’ kata Anzairil.
Surat pemberitahuan pelaksanaan Liga Remaja yang dilayangkan Pengda PSSI Jateng kepada setiap pengcab tergolong mendadak. Sebagian besar tim baru menerima surat tersebut Selasa (22/4). Pengcab PSSI Blora, kata Anzairil langsung menyikapi surat tersebut dengan membentuk manajemen, pelatih dan pemain. Pengcab menunjuk Kiswoyo sebagai manajer dan Wiryana menjadi pelatih. Para pemain yang dikumpulkan dari beberapa sekolah sepak bola (SSB) juga telah mengikuti latihan di lapangan Yonif 410 Alugoro.
Anzairil Korga mengatakan dengan pencoretan sebanyak sembilan orang pemain tersebut membuat pelatih Wiryana memanggil pemain pengganti yang juga berasal dari beberapa SSB di Kabupaten Blora. ‘’Mulai Senin (28/4), latihan diikuti pemain yang usianya tidak lebih dari 18 tahun. Maksimal kelahiran tahun 1991,’’ tandasnya.
Menurut rencana Liga Remaja digulirkan Minggu (4/5). Liga Remaja tingkat nasional akan diikuti tim-tim Super Liga, Divisi Utama, Divisi I dan Divisi II. Hanya saja pertandingan di putaran pertama dilangsungkan di setiap provinsi. Dari 35 Pengcab PSSI di Jateng, hanya 13 pengcab yang akan turut serta di Liga Remaja. Menurut Anzairil, Persikaba tergabung di grup B bersama, Persijap Jepara, PSIR Rembang, Persis Solo, PSISra Sragen dan PSCS Cilacap.
Manajer Persikaba U-18, Kiswoyo mengatakan meski waktu persiapan tim sangat mepet, namun pihaknya tetap optimis bakal tampil baik di Liga Remaja. Kiswoyo yang juga sekretaris Pengcab PSSI Blora menyatakan pembinaan pemain muda di Blora selama ini berjalan dengan baik. Pihaknya tidak kesulitan mendapatkan pemain muda. Sisa waktu sebelum bergulirnya liga akan dimanfaatkan guna memadukan kerjasama antarpemain. ‘’Para pemain Persikaba U-18 berasal dari klub yang berbeda. Tugas pelatih antara lain memadukan kekuatan dari klub yang berbeda-beda tersebut,’’ tandasnya. (H18)

Dana APBD OK


TENDANGAN : Pemain Persikaba berlatih tendangan bebas dari luar kotak penalti di Stadion Kridosono kemarin.


Anggaran Dana Persikaba Disetujui Gubernur

BLORA – Kabar gembira bagi Persikaba Blora berhembus dari DPRD. Kesebelasan berjuluk Laskar Sunan Pojok itu tahun ini dipastikan bakal mendapatkan kucuran dana dari APBD. Gubernur Jateng Ali Mufiz hanya memberikan evaluasi pemberian nama terhadap dana pembinaan sepak bola yang dianggarkan melalui Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Blora. Persetujuan tersebut dituangkan melalui surat tentang hasil evaluasi rancangan peraturan daerah (Ranperda) APBD 2008 dalam rapat paripurna penetapan APBD di DPRD kemarin.
Berdasarkan evaluasi gubernur disebutkan anggaran pada pos sekretariat daerah terdapat bantuan sosial organisasi kemasyarakatan dan KONI sebesar Rp 3,7 miliar. Sesuai surat edaran menteri dalam negeri nomor 900/2677/SJ tanggal 8 November 2007 tentang hibah dan bantuan daerah, bantuan sosial dimaksud agar disesuaikan menjadi belanja hibah kepada KONI. Gubernur mengingatkan pelaksanaan penggunaan anggaran tersebut untuk semua cabang olahraga di bawah naungan KONI secara proporsional.
‘’Dana APBD untuk pembinaan olahraga khususnya sepak bola tetap diperbolehkan. Hanya saja dana tersebut tidak boleh untuk mengontrak pemain asing. Penggunaan kata kontrak untuk pemain lokal diganti uang tali asih,’’ ujar Bendahara Pengcab PSSI Blora, Kunto Aji, kemarin.
Tahun ini anggaran pembinaan sepak bola di Blora lebih sedikit dibanding tahun sebelumnya. Di musim kompetisi 2007, pemkab menganggarkan dana Rp 1,3 miliar sedangkan tahun ini hanya sekitar Rp 800 juta. Dari jumlah tersebut, Rp 700 juta bakal digunakan membiayai keikutsertaan Persikaba di Kompetisi Divisi II 2008. Sedangkan sisanya dipakai untuk penyelenggaraan kompetisi internal Pengcab PSSI dan pembinaan pemain muda di Blora.
Di tempat terpisah, Asisten Bidang Dana Persikaba, Amin Farid menyatakan meski tetap mengandalkan sumber pendanaan dari APBD, Laskar Sunan Pojok berupaya mendapatkan sumber pendanaan dari pihak lain. ‘’Sudah ada beberapa perusahaan swasta yang memberikan sinyal hijau akan membantu Persikaba,’’ katanya.
Dia menekankan hingga kemarin belum ada dana sepeser pun dari APBD 2008 yang digunakan Persikaba. Menurutnya Pengcab PSSI Blora bersama tim manajemen mendapatkan dana talangan dengan cara menggadaikan surat-surat berharga kepada pihak bank. Dana talangan tersebut antara lain telah digunakan untuk membiayai latihan dan pengadaan perlengkapan sepak bola seperti membeli sepatu. Gaji awal dan uang tali asih bagi para pemain juga akan diambilkan dari dana talangan tersebut. Menurutnya para pemain yang telah deal dan menandatangi perjanjian memperkuat Persikaba telah menyadari kondisi keuangan yang serba pas-pasan tersebut. ‘’Hingga kini latihan tetap berjalan. Bahkan para pemain semakin termotivasi untuk membawa Persikaba lolos dari Divisi II ke Divisi I,’’ tandasnya. (H18)

27 April 2008

Drawnlawan PSIR



Penampilan Persikaba Belum Memuaskan
*Imbang 2-2 (0-2) Lawan PSIR All Star

BLORA – Satu minggu menggelar latihan setelah laga ujicoba melawan Persibo Bojonegoro, tidak berpengaruh banyak terhadap perkembangan Persikaba Blora. Kebuntuan alur serangan dari lini belakang, tengah hingga ke barisan depan masih menjadi kelemahan utama tim berjuluk Laskar Sunan Pojok. Kesebelasan yang dilatih Brendy dan Sugiyanto itu pun harus puas dengan hasil imbang 2-2 (2-0) saat menjamu PSIR All Star (Rembang) dalam latih tanding di Stadion Kridosono, Sabtu (26/4).
Lemahnya koordinasi di lini belakang, menjadikan Persikaba tertinggal lebih dahulu dua gol. Tampil menyerang sejak menit awal pertandingan yang dipimpin wasit Suwito, membuat Hadi Surento Cs leluasa mengobrak-abrik pertahanan Persikaba yang dikoordinir kapten Agus Sujono Robert. Di menit ke-10, PSIR All Star leading 0-1 melalui gol yang dicetak Tiyono. Kesebelasan yang bermaterikan mantan pemain PSIR itu menambah gol pada menit ke-32 setelah Johan Angga menjebol gawang tuan rumah yang dijaga Erick Ardiles.
Persikaba baru bisa bangkit memasuki babak kedua. Suplai bola dari sektor lapangan tengah ke barisan depan mulai mengalir setelah pelatih memasukan sejumlah pemain pengganti diantaranya playmaker Julian Kusuma. Bahkan Julian, mantan pemain tim nasional (timnas) U-21 itu menyumbang satu gol bagi Persikaba pada menit ke 80. Laskar Sunan Pojok sebelumnya mengejar ketertinggalan melalui gol yang dicetak Yuli Harmoko menit ke-63.
Sebenarnya, tim tuan rumah berpeluang memenangi pertandingan setelah wasit Suwito memberikan hadiah tendangan penalti karena salah seorang pemain Rembang membuat pelanggaran. Namun Taufik Permadi yang mengeksekusi tendangan penalti di babak kedua, tidak mampu menjalankan tugasnya dengan baik. Tendangan mantan pemain PSIS Semarang itu membentur kaki kiper Rembang. ‘’Permainan Persikaba masih belum menunjukan perkembangan signifikan. Kesalahan yang sama saat menghadapi Persibo pekan lalu, kerap diulangi lagi oleh pemain ketika menghadapi Rembang,’’ ujar Pelatih Brendy.
Menurutnya koordinasi antarpemain masih belum padu meski kelemahan elementer seperti kontrol bola maupun umpan mulai berkurang. Pelatih yang sukses membawa Persikaba lolos dari Divisi III ke Divisi II di tahun 2006 itu menuturkan di babak pertama, para pemainnya terlambat melakukan pressing terhadap pemain lain. Akibatnya Hadi Surento Cs leluasa mengusai si kulit bundar. ‘’Di babak kedua, kami lebih dominan dengan banyaknya serang yang dilancarkan,’’ katanya.
Hasil pertandingan melawan PSIR All Star tersebut menjadi pelajaran berarti bagi Persikaba. Asisten Manajer Wahono mengemukakan meski hanya laga ujicoba namun aroma pertandingan tak ubahnya kompetisi sesungguhnya. Dukungan penuh suporter tuan rumah sangat diperlukan untuk menumbuhkan motivasi bermain Sujono dan kawan-kawan. ‘’Pemain tak kenal menyerah meski tertinggal 0-2. Semangat itu bisa ditumbuhkan antara lain dengan dukungan suporter,’’ ujarnya. Dengan format pertandingan home and away di Kompetisi Divisi II 2008, kata Wahono, kehadiran suporter militan mutlak diperlukan. Sehingga pertandingan di kandang bisa dimenangkan tim tuan rumah Persikaba. ‘’Kami mulai merintis penggalangan suporter dari berbagai desa dan kelurahan di Blora. Mudah-mudahan dengan semangat memiliki dan mencintai Persikaba, dukungan suporter tersebut dengan tulus ikhlas tanpa pamrih apa-apa,’’ tandasnya. (H18)

25 April 2008

Ragam Jember

Kontrak Sampur Tertinggi di Persid
JEMBER-Pemain sayap Sampur akhirnya tetap bertahan di tim Divisi I Persid Jember. Itu setelah Sampur mau menerima kontrak yang ditawarkan manajemen tim berjuluk Macan Sangar tersebut. "Siapa bilang saya ini jual mahal? Tawaran saya nggak segitu Mas (Rp 40 - Rp 50 juta, Red)," katanya kepada Radar Jember (Grup Jawa Pos) kemarin pagi (23/4).Karena itulah pemain lincah asal Sumatra yang sekarang menetap di Jember tersebut merasa terusik dengan pemberitaan Radar Jember seputar kontroversi "jual mahal" dirinya kemarin. Kendati tak mau disebut jual mahal, awalnya Sampur tak mau menyebut nilai nominal kontrak yang dia inginkan. Hanya, beberapa saat kemudian, Sampur mengirim SMS ke Radar Jember. Dia hanya minta kontrak Rp 20 juta saja. "Kalo nggak percaya Sampeyan boleh tanya ke Pak Udin (Siradjuddin, Plh Manajer Persid, Red)."Sampur mengakui, bahwa negoisasi senilai Rp 20 juta itu terjadi Sabtu (19/4) lalu. Kini, setelah mengetahui perkembangan dan kondisi Persid, akhirnya dia sanggup kembali memperkuat Persid tahun ini. "Jadi, terhitung sejak Senin (21/4) saya sudah resmi menyatakan diri ikut Persid," tegasnya.Berapa nilai kontraknya? Secara blak-blakan, Sampur mengatakan bahwa kontrak untuk dirinya di musim ini adalah Rp 10 juta. Nilai nominal itu akan diterima 25 persen, sebelum kompetisi dimulai.Sementara itu, Siradjuddin, Plh Manajer Persid saat dikonfirmasi mengatakan, Sampur telah pasti bergabung dengan Persid. Karena sejak awal pihaknya ingin open manajemen. Kepada Radar Jember, dia pun blak-blakan. Dia mengaku, nilai kontrak untuk Sampur ini termasuk yang tertinggi dari sekitar 25 pemain Persid sekarang. "Terbuka saja, kontrak untuk pemain antara Rp 4 juta - Rp 10 juta. Gajinya, antara Rp 1 - Rp 2 juta," jelasnya.Keterbukaan pengelolaan Persid seperti itu, akan dia tekankan sampai ke masalah kecil seperti pendapatan tiket sekalipun. "Selama ini jarang pendapatan dari hasil penjualan tiket diungkap ke umum. Nanti, kalau ada wartawan yang tanya berapa hasil tiket, sepanjang saya sudah dapat data, pasti saya berikan," katanya.Siradjuddin yang juga direktur Akademi Pariwisata Unmuh Jember ini menambahkan, setelah masalah kontrak Sampur dan Nauval tuntas, pihaknya bisa fokus pada pertandingan. "Tim ini hanya mengandalkan semangat. Karena itu, kekompakan antara pemain dan manajemen kami tekankan sepenuhnya," katanya.

Kontrak dan Gaji Pemain Persid
Nilai Kontrak: Rp 4 juta - Rp 10 juta
Gaji Pemain: Rp 1 - Rp 2 juta
Kontrak Tertinggi: Rp 10 Juta (dipegang Sampur)

Sumber : Radar Jember

Persem 2

Jumat, 25 Apr 2008
Persem Terus Seleksi Pemain
Dua Pemain Lampung Bergabung
MOJOKERTO - Untuk menutupi kekurangan pemain, hingga kemarin tim Persem masih terus menggeber seleksi. Sekarang ini ada lima pemain yang sedang mengadu nasib ke Persem. Dua dari lima pemain itu berasal dari Lampung. Komariono, pelatih Persem mengatakan, kelima pemain yang kini sedang mengikuti seleksi itu adalah, Husni, Wahyu Eko dan Nandri yang merupakan pemain lokal. Sedangkan Embang dan Alfran Tabran merupakan pemain yang berasal dari tim PSBL, Lampung.Dari komposisi yang dimiliki lima pemain itu, sebenarnya merupakan pemain yang dibutuhkan tim Persem. Karena mereka merupakan pemain spesialis striker, stopper dan penjaga gawang. Bahkan, untuk posisi penjaga gawang sekarang ini merupakan kebutuhan mendesak yang harus segera dipenuhi untuk melengkapi skuad Persem mendatang. Apalagi setelah Fitri pada latihan kemarin sore mengalami cedera yang cukup parah pada bagian kepalanya. Lebih lanjut Komariono mengungkapkan, sebenarnya pemain yang dibutuhkan untuk Persem sekarang ini hanya tiga orang. Karena yang mengikuti seleksi sebanyak lima orang, maka dua di antaranya harus siap tereliminasi. Walaupun demikian, Komariono belum bisa memberikan kepastian mengenai hasil akhir seleksi yang dilakukan terhadap lima pemain itu. "Kita lihat dulu selama dua sampai tiga hari lagi, baru kita bisa memberikan keputusan," ujarnya. Mengenai keberadaan Nanang, pemain senior Persem yang semula sempat tereleminasi dan akhirnya ditarik kembali oleh manajemen Persem, lanjut Komariono, hingga kini belum pernah latihan. Meskipun sebenarnya yang bersangkutan sudah beberapa kali berusaha dihubungi. "Sekarang ini saya konsentrasi kepada pembenahan tim saja. Untuk masalah Nanang, saya serahkan kepada manajemen saja," ungkapnya. Mengenai status penjaga gawang, Joko Purwanto yang tahun lalu terkena sanksi setahun tidak boleh main oleh PSSI, karena dituding sebagai pemicu kerusuhan ketika bertanding melawan tim PSBK Blitar, di Blitar tahun lalu dinyatakan sudah beres. Karena Agus telah menerima remisi bebas setelah harus membayar sejumlah denda kepada PSSI.Hal itu dibenarkan Sekretaris Persem Moh Hulla yang dihubungi Mojo Sport secara terpisah kemarin. "Status Joko sekarang ini sudah bebas dari hukuman PSSI, setelah diganti dengan membayar denda," tuturnya. Sementara itu, pada sesi latihan pagi kemarin, para pemain Persem masih digenjot dengan latihan fisik. Sedangkan duet pelatih Komariono dan Bambang Sugianto pada latihan kemarin sore menambah porsi latihan dengan game. Direncanakan, konsentrasi latihan fisik itu akan dilakukan hingga akhir pekan ini. Sedangkan jumlah bola yang digunakan para pemain Persem untuk latihan sudah mulai terlihat ada penambahan. Semula hanya lima buah, maka kemarin bertambah menjadi 10 buah. Meskipun demikian, dari jumlah tersebut masih belum ideal. Karena menurut pelatih Komariono, jumlah bola untuk latihan idealnya 20 bola. (sd/yr)
sumber Radar Mojokerto

24 April 2008

Julian Datang


ASET BERHARGA : Dua mantan pemain PSIS Semarang, Julian Kusuma (kiri) dan Taufik Permadi mengikuti latihan Persikaba di Stadion Kridosono, kemarin.

Julian Kusuma Gabung Persikaba

BLORA – Persikaba Blora mendapatkan tambahan dua pemain baru. Pemain itu adalah Adi Sutrisno mantan penjaga gawang Persipa Pati dan Julian Kusuma, mantan pemain tim nasional (Timnas) Indonesia U-21. Keduanya telah mengikuti latihan dengan pemain Laskar Sunan Pojok lainnya di Stadion Kridosono, kemarin.
Adi Sutrisno datang di Blora Selasa (22/4). Sedangkan Julian sehari kemudian. Kedatangan mantan pemain PSIS Semarang itu mundur sehari dari rencana yang telah dijadwalkan, Selasa (22/4). Julian Kusuma menginjakan kaki di Blora Rabu dini hari. Pemain berdarah Ambon itu berangkat dari rumahnya di Bekasi menuju Cepu dengan menumpang kereta api. Amin Farid, salah seorang tim manajemen Persikaba menjemput kedatangannya di Stasiun Cepu.
Meski baru datang dan telah menempuh perjalanan cukup jauh namun Julian langsung mengikuti latihan bersama di Stadion Kridosono pagi hari. Bersama pemain Laskar Sunan Pojok lainnya dia melahap menu latihan yang diprogramkan pelatih Brendi dan Sugiyanto.
‘’Kami akui Julian merupakan pemain profesional. Banyak yang mengatakan kemampuannya di atas rata-rata pemain lainnya. Meski demikian kami tidak langsung mengikat dia dalam kontrak resmi. Terlebih dahulu kami akan melihat kemampuannya, karena dari informasi yang diperoleh, Julian pernah cedera meski sekarang sudah sembuh,’’ ujar Asisten Manajer Persikaba, Wahono kemarin.
Perlakuan serupa juga diterapkan pada penjaga gawang Adi Sutrisno. Menurut Wahono dalam jangka waktu dua hari mendatang, sudah bisa diketahui apa yang dilakukan manajemen kepada dua pemain tersebut. ‘’Tunggu saja beberapa hari ke depan. Setelah kami diskusikan dengan pelatih, pasti kami akan memberikan keputusan,’’ tandasnya.
Humas Persikaba, Zaidun menambahkan, manajemen telah menyelesaikan negosiasi dengan pemain. Sebagian besar pemain, kata Zaidun telah menandatangani kontrak. Sedangkan yang belum, karena persyaratan administrasi kontrak pemain belum lengkap. Diantaranya surat keluar dari klub asal. Menurutnya pemain Persikaba yang telah deal berjumlah 21 orang. Dengan datangnya dua pemain baru yakni Julian Kusuma dan Adi Sutrisno berarti pemain Persikaba kini berjumlah 23 orang. ‘’Rencananya kami akan mendaftarkan sebanyak 23 pemain guna memperkuat Persikaba di Kompetisi Divisi II,’’ ujarnya.
Selain Julian, di tim Persikaba kini terdapat satu mantan pemain PSIS. Yakni Taufik Permadi. Usia keduanya masih di bawah 23 tahun. Pemain lainnya yang memperkuat Laskar Sunan Pojok antara lain berasal dari lokal Blora dan luar daerah seperti Rembang, Bojonegoro, Persibat Batang U-23, Persis Solo U-23 dan Persela Lamongan U-23. ‘’Dari 23 pemain, 14 orang diantaranya pemain asli Blora,’’ kata Zaidun. (H18)

19 April 2008

Daftar Pemain


DIHADANG : Ujung tombak Persikaba, Roni Wijanarko (kanan) berupaya melewati hadangan pemain belakang PSISra saat laga ujicoba di Stadion Kridosono, Sabtu (12/4)



Negosiasi Pemain Persikaba Rampung

BLORA – Manajemen Persikaba telah menyelesaikan negosiasi seluruh pemain. Sebanyak empat pemain yang sebelumnya belum menyetujui tawaran yang diajukan manajemen, kini telah siap memperkuat Laskar Sunan Pojok di Kompetisi Divisi II 2008.
Sekretaris Persikaba Siswanto S.Sos mengatakan negosiasi pemain mulai dilakukan usai Laskar Sunan Pojok mengadakan ujicoba dengan PSISra Sragen, Sabtu (12/4). Saat itu sebagian besar pemain telah deal terkait gaji dan tunjangan lain yang akan diberikan manajemen selama pemain tersebut memperkuat Persikaba. Namun sebagian yang lain masih minta waktu berpikir. Menurutnya manajemen telah memanggil pemain yang belum deal tersebut, Kamis (17/4) malam. ‘’Setelah kami tanyakan lagi, mereka menyatakan persetujuannya,’’ ujarnya kemarin.
Siswanto mengemukakan Persikaba kini berkekuatan sebanyak 21 pemain. Dari jumlah tersebut, dua orang diantaranya telah menandatangani kontrak. Pemain itu adalah Yuli Harmoko dan Andri Mulyono Jati. Sedangkan pemain lainnya belum menandatangi kontrak karena persyaratan administrasinya tidak lengkap. Menurut Siswanto berkas yang harus dilengkapi pemain diantaranya surat keluar dari klub asal, ijazah dan akta kenal lahir. ‘’Secepatnya kami minta para pemain mengurus surat pindah,’’ katanya.
Manajemen Persikaba, kata Siswanto, berencana mendaftarkan sebanyak 23 pemain ke Badan Liga Amatir (BLA) PSSI selaku penyelenggara Kompetisi Divisi II. Padahal hingga kini pemain berjumlah 21 orang. Menurunya tim pelatih akan mencari tambahan sebanyak dua pemain yakni di posisi kiper dan libero. ‘’Sudah ada kiper muda yang akan datang di Blora. Dia mantan pemain Persewangi Banyuwangi dan PON Jatim. Namanya Nanda,’’ tandasnya. (H18)

Daftar Pemain Persikaba 2008

Nama-Posisi- Asal Klub

1. Ali Rozi- Kiper- Bina Putra Cepu
2. Erik Ardiles- Kiper- PSIR Rembang Yunior
3. Sujono- Libero- Persikaba 2007
4. Isman Hadi- Stopper- Persela Lamongan U-23
5. Frian Eko Yuwono -Stopper -Persela Lamongan U-23
6. Andri Mulyono Jati- Stopper- Cahaya Laut Ngawen
7. Ngaspani- Stopper- Rembang
8. M Ainul Yakin -Sayap Kanan- Subur Jaya Blora
9. Sukisno- Sayap Kanan -Persikaba 2007
10. Masturi -Sayap Kiri -Tunas Muda Jepon
11. Heri Setiabudi -Sayap Kiri- Subur Jaya Blora
12. Lasmani- Gelandang- Tunas Muda Jepon
13. Cholil- Gelandang- Bina Putra Cepu
14. Anang Dwita -Gelandang- Persikaba 2007
15. Suyatno- Gelandang- Tunas Muda Jepon
16. Eko Sukariyanto- Gelandang- Persela Lamongan U-23
17. Lilik- Gelandang -Subur Jaya Blora
18. Roni Wijanarko- Striker- Persis Solo U-23
19. Yuli Harmoko- Striker- Persibat Batang U-23
20. Taufik Permadi- Striker- PSIS Semarang U-23
21. Yudi Setiawan -Striker- Gresik United

Sumber : Manajemen Persikaba (H18)

18 April 2008

Kalah Lawan Persibo


MELOMPAT : Kiper Persikaba Ali Rozi (33) yang dimasukan di babak kedua berupaya menangkap bola dari tendangan pojok pemain Persibo Bojonegoro. Dalam laga ujicoba ini Persikaba kalah 0-2.


Persikaba Takluk 0-2 Lawan Persibo

BOJONEGORO – Persikaba Blora perlu berbenah lagi sebelum tampil di Kompetisi Divisi II 2008. Para pemain masih kerap memperagakan kesalahan elementer yang sebenarnya tidak perlu dilakukan. Kerjasama antarpemain juga belum padu. Alur bola dari lini ke lini saat melakukan penyerangan tidak tersambung.
Sektor sayap kiri dan kanan pertahanan juga mendesak dibenahi. Pasalnya, kelemahan dari kedua sektor itulah tim lawan sering memanfaatkannya hingga membuahkan gol. Setidaknya hal itu terlihat saat Persikaba berujicoba melawan tim Divisi Utama Persibo di Stadion Letjen Sudirman Bojonegoro, kemarin. Laskar Sunan Pojok menyerah dengan skor 0-2 (0-1).
Gol pertama tuan rumah Persibo dicetak pada menit ke-40 melalui sundulan kepala mantan pemain Persikaba, Samsul Arif memanfaatkan umpan dari tendangan pojok. Sedangkan gol kedua tercipta dua menit menjelang pertandingan berakhir. Striker Persibo Imam Faisal (PSDS Deli Serdang) sukses melewati pemain sayap kiri Persikaba, Masturi dan stopper Frian Eko Yuwono sebelum akhirnya mencetak gol ke gawang Blora yang dijaga Ali Rozi.
‘’Banyak pelajaran berharga yang kami dapatkan dari laga ujicoba ini,’’ ujar Pelatih Persikaba, Brendi usai pertandingan.
Dalam pertandingan itu harus diakui Persikaba kalah kelas dari Persibo, meski sebagian pemain Bojonegoro baru mengikuti seleksi. Mereka diantaranya adalah mantan pemain PSDS seperti Imam Faisal dan Imam Maulana (Persik Kediri). Selain itu Iswandi Syukur (Persitara Jakarta Utara), Haryanto (Persegi Giayar), Komang Adyana, Erfan Junadir (Persekabpas Pasuruan) serta Seftiawan. Dalam pertandingan itu Persibo juga menurunkan pemain yang telah deal dengan manajemen. Diantaranya Iswandi Dai, Samsul Arif dan Aris Tuansyah. Persibo sengaja tidak memainkan pemain asingnya, Varney Vas Boakay. Dia hanya duduk di pinggir lapangan menyaksikan pertandingan.
Di menit awal pertandingan, Persikaba mampu mengimbangi permainan Persibo. Namun memasuki pertengahan babak pertama, pemain Persibo mulai menemukan titik kelemahan tim lawan. Serangan lebih banyak dibangun dari sektor kiri dan kanan pertahanan Persikaba. Pemain sayap Blora yang kerap terlambat turun, menjadikan pemain lawan leluasa masuk hingga ke depan gawang. Beruntung kiper Erik Ardiles tampil cemerlang. Mantan pemain PSIR Rembang yunior itu berulang kali melakukan penyelamatan. Bahkan dia sukses menyelamatkan gawangnya ketika wasit memberikan hadiah tendangan pinalti. Gawang Persikaba akhirnya jebol juga setelah bola sundulan kepala Samsul Arif tidak bisa ditangkap Erik.
Di babak kedua, Persibo tetap mengandalkan penyerangan memanfaatkan lebar lapangan. Rapatnya barisan pertahanan Blora yang dikoordinir Sujono menjadikan pemain lawan hampir tidak pernah melakukan penyerangan dari lapangan tengah. Gol kedua kesebelasan yang dilatih Gusnul Yakin juga tercipta melalui penyerangan dari sayap kanan.
Dalam pertandingan ini, duet striker Persikaba, Taufik Permadi dan Yudhi Setiawan beberapa kali mendapat peluang emas setelah mendapatkan umpan lambung pemain belakang. Hanya saja dukungan pemain tengah Persikaba kurang maksimal. Akibatnya saat bola lepas, pemain tengah tim lawan dengan mudah menguasai bola. (H18)

15 April 2008

90 % Deal


INSTRUKSI : Pelatih Persikaba, Brendy memberikan arahan kepada para pemain di saat jeda pertandingan. Diantara pemain yang diturunkan ketika uji coba melawan PSISra Sragen masih ada yang belum deal dengan manajemen.


Negosiasi Pemain Persikaba Belum Rampung

BLORA – Upaya manajemen Persikaba Blora untuk melakukan negosiasi pemain usai laga uji coba melawan PSISra Sragen, Sabtu (12/4) belum tuntas. Manajemen masih menunggu jawaban empat pemain setelah sebelumnya disodorkan nominal gaji dan tunjangan lainnya yang bakal diterima selama memperkuat Laskar Sunan Pojok di Kompetisi Divisi II 2008.
Asisten Manajer Persikaba Wahono mengemukakan dari 21 pemain yang dinyatakan lolos seleksi oleh tim pelatih, Brendy dan Sugiyanto, 17 orang diantaranya telah deal dengan manajemen. Kesepakatan itu terkait nominal gaji dan tunjangan lainya yang akan diterima setiap pemain. ‘’90 % pemain sudah deal dengan kami. Mereka sekarang mengurus persyaratan administrasi sebelum menandatangani perjanjian memperkuat Persikaba,’’ ujarnya kemarin.
Proses negosiasi sendiri berlangsung cukup alot hingga menjelang dini hari. Manajemen memanggil satu persatu pemain dan menanyakan berapa keinginan gaji dan tunjangan lainnya. Setelah nego dilakukan, ada pemain yang langsung setuju dengan nominal yang diberikan manajemen. Namun ada juga yang sampai dipanggil dua kali, setelah sebelumnya pemain itu diberi waktu berfikir. Keterbatasan waktu, menjadikan manajemen bakal menanyakan lagi persetujuan kepada pemain yang belum deal.
Wahono mengungkapkan besarnya gaji dan tunjangan berbeda antarpemain. Salah satu pertimbangannya adalah kemampuan individu pemain. Menurutnya gaji pemain mulai dihitung per April 2008. Istilah kontrak pemain juga ditiadakan. ‘’Kami tidak menggunakan istilah kontrak tetapi tali asih,’’ ujarnya.
Dia menyatakan manajemen memberikan batas waktu hingga hari ini (15/4) kepada empat pemain yang belum deal untuk menyampaikan kepastian. Menurutnya jika sampai batas waktu yang ditentukan belum ada jawaban, manajemen akan bersikap tegas dengan mencoret pemain tersebut. ‘’Kami masih memberikan waktu kepada mereka untuk berfikir. Namun tentu saja ada batas waktunya,’’ katanya. Pemain yang belum deal tersebut adalah Cholil (Cepu) Suyatno dan Masturi (Jepon) dan pemain PSIS U-23, Taufik. Sedangkan tiga pemain senior Persikaba yakni Sujono, Sukisno dan Anang Dwita belum deal karena manajemen belum memanggil ketiganya. Dengan demikian seluruh pemain Persikaba dari luar Blora, sudah deal dengan manajemen. Pemain tersebut adalah Eko Sukarianto, Frian, Isman Hadi (Persela Lamongan) Yudi Setyawan (GU), Yuli Harmoko (Persibat Batang U-23) Roni (Persis Solo U-23).
Menurut Wahono, sudah ada beberapa pemain muda dari luar Blora yang telah
menghubunginya dan berminat memperkuat Laskar Sunan Pojok. Para pemain yang diantaranya pernah memperkuat kesebelasan Persela Lamongan U-23, Persis Solo U-23 dan kesebelasan yang tahun lalu berlaga di Divisi I seperti Persipur Purwodadi dan Persibo Bojonegoro. ‘’Terkecuali penjaga gawang, posisi pemain luar daerah yang berminat datang ke Blora sama persis dengan pemain yang belum deal dengan manajemen,’’ tandasnya. (H18)

13 April 2008

Menang Sragen



PELUANG : Gelandang serang Persikaba, Eko Sukariyanto (14) beberapa kali mendapat peluang emas saat timnya melawan PSISra Sragen, Sabtu (12/4) di Stadion Kridosono. Sayang, tak satupun peluang itu membuahkan gol.

Persikaba Masih Butuh Ujung Tombak
*Menang 1-0 Lawan PSISra

BLORA – Persikaba menuai hasil positif saat menggelar laga uji coba pertama melawan PSISra Sragen, Sabtu (12/4) di Stadion Kridosono. Sujono dan kawan-kawan berhasil mengalahkan tim tamu dengan skor 1-0. Gol tunggal kemenangan Laskar Sunan Pojok dicetak striker Yudi Setyawan pada menit ke-17. Mantan pemain Gresik United (GU) tersebut menciptakan gol memanfaatkan gagalnya jebakan off side yang diperagakan pemain belakang lawan. Kiper PSISra Didik yang sudah terlanjur maju, tak mampu menangkap bola lambung yang ditendang Yudi.
Meski menang, Persikaba harus lebih banyak berbenah lagi. Pasalnya dalam pertandingan yang disaksikan ratusan penonton tuan rumah, tim lawan yang tengah mempersiapkan diri mengikuti Kompetisi Divisi I lebih mengusai jalannya pertandingan. Serangan bertubi-tubi dari sektor kiri pertahanan Persikaba terutama di babak kedua dilancarkan kesebelasan asuhan pelatih Sukisno. Kondisi lapangan yang tidak rata menjadi salah satu alasan sehingga kontrol bola tidak baik. Akibatnya peluang emas yang didapat pemain PSISra tidak ada yang berbuah gol.
Sebaliknya Persikaba yang akan berlaga di Kompetisi Divisi II, hanya memanfaatkan serangan balik. Apalagi setelah striker Yudi Setyawan ditarik keluar setelah mengalami cedera.
Persikaba mendapatkan tiga peluang emas di babak kedua melalui serangan balik. Dua kali gelandang serang Eko Sukariyanto berhasil lepas dari kawalan pemain belakang lawan. Namun ketika tinggal seorang diri berhadapan dengan kiper lawan, mantan pemain Persela Lamongan U-23 itu tidak bisa menyelesaikan peluang yang didapat. Satu kesempatan menambah gol kemenangan diperoleh pula striker Yuli Harmoko. Sayang tendangan mantan pemain magang Persibat Batang itu melambung di atas mistar gawang.
Hingga pertandingan yang dipimpin wasit Slamet K itu berakhir, skor tidak berubah 1-0.
Pelatih Persikaba Brendy mengakui masih banyak sektor yang perlu dibenahi oleh para pemain. Dia menyebutkan kerjasama antarpemain masih belum padu. Salah pengertian beberapa kali terlihat di tengah lapangan. Beruntung hal itu tidak menjadi bumerang bagi Persikaba. ‘’Ke depan, pembenahan kerjasama antarpemain menjadi fokus perhatian kami,’’ ujarnya.
Brendy yang juga guru olah raga di SMPN 6 Blora itu menyebutkan selain kerjasama antarpemain, Persikaba masih membutuhkan tambahan pemain. Salah satu posisi yang mendesak untuk ditambah jumlah pemainnya adalah di barisan depan. Menurutnya Persikaba baru mempunyai tiga striker dari jumlah ideal empat pemain. ‘’Kami menghendaki tambahan striker usia 23 tahun,’’ katanya.
Selain striker Laskar Sunan Pojok masih membutuhkan pemain sayap kiri, libero dan penjaga gawang. ‘’Ada beberapa pemain jadi dari luar Blora yang usianya tidak lebih dari 23 tahun. Mereka telah menghubungi kami dan menyatakan diri berminat memperkuat Persikaba. Para pemain itu pernah magang di sejumlah kesebelasan yang berlaga di Divisi Utama,’’ ujar Asisten Manajer Persikaba, Wahono. (H18)

09 April 2008

Ujicoba

Ujicoba Pertama Lawan PSISra

BLORA – Skuad Persikaba Blora baru saja terbentuk seiring selesainya seleksi pemain pada akhir pekan lalu. Namun hingga kini latihan tetap dilakukan di Stadion Kridosono. Tim pelatih berupaya menemukan komposisi ideal pemain yang akan diturunkan dalam Kompetisi Divisi II yang rencananya mulai digelar 17 Mei.
Bongkar pasang pemain dalam latihan game berulang kali dilakukan untuk mendapatkan komposisi ideal tersebut. Itu dilakukan agar kerjasama antarpemain padu kala bertanding di tengah lapangan. Meski sudah mendapatkan gambaran siapa saja pemain yang layak diturunkan di setiap pertandingan, namun tim pelatih perlu beberapa kali lagi mengkombinasikan antarpemain. Salah satunya dengan mengadakan latih tanding dengan kesebelasan lain.
Tak tanggung-tanggung tim yang kali pertama diajak ujicoba adalah kesebelasan yang levelnya lebih atas dari Persikaba. PSISra Sragen yang kini menghuni Divisi I akan menjajal kemampuan Sujono dan kawan-kawan, Sabtu (12/4) di Stadion Kridosono.
Pelatih Persikaba Brendy mengatakan belum lama ini manajemen PSISra menghubunginya untuk diajak latih tanding. Setelah mendapatkan lampu hijau dari manajemen Persikaba, ia pun menyetujui ajakan tersebut. ‘’PSISra butuh lawan ujicoba. Demikian juga dengan Persikaba,’’ ujarnya kemarin.
Sementara itu manajer Persikaba, Pudiyatmo mengemukakan dari program latihan yang disampaikan pelatih, Laskar Sunan Pojok setidaknya membutuhkan beberapa kali ujicoba dengan kesebelasan lain sebelum tampil di Divisi II. Dia mengatakan ujicoba tersebut antara lain menghadapi kesebelasan lokal Blora, sejumlah tim Divisi II dan Divisi I maupun Divisi Utama dari Jateng dan Jatim. Selain itu muncul wacana Persikaba diperhadapkan pula dengan kesebelasan Super Liga. ‘’Tentunya terlebih dahulu kami akan sampaikan tawaran ujicoba kepada kesebelasan yang dimaksud. Kalau setuju, Persikaba juga siap,’’ tandasnya.
Di tahun-tahun sebelumnya saat menyiapkan diri mengikuti Kompetisi Divisi III maupun Divisi II, Persikaba beberapa kali mengadakan latih tanding dengan kesebelasan dari Jatim dan Jateng. Diantaranya PSISa Salatiga (Divisi II), PSIS Yunior, Persibo Bojonegoro yang kini menyiapkan diri mengikuti Kompetisi Divisi Utama maupun Persela Lamongan, salah satu kesebelasan yang akan berlaga di Super Liga.
Pudiyatmo yang juga kepala bagian umum sekretariat daerah (setda) Blora menyatakan latih tanding dengan kesebelasan yang kualitasnya di bawah maupun di atas Persikaba bertujuan agar pemain Laskar Sunan Pojok mendapatkan pengalaman bertanding. Selain itu akan diketahui pula kelemahan dan kelebihan yang dimiliki Persikaba. ‘’Pelatih akan membenahi kelemahan yang dijumpai saat latih tanding. Sedangkan kelebihannya diupayakan dipertahankan,’’ ujarnya. (H18)

Lolos Seleksi

24 Pemain Lolos Seleksi Persikaba

BLORA – Setelah menyeleksi pemain selama satu minggu, tim pelatih Persikaba akhirnya memutuskan sebanyak 24 orang pemain layak memperkuat Laskar Sunan Pojok di Kompetisi Divisi II 2008. Pelatih telah menyampaikan nama-nama pemain yang lolos seleksi ke manajemen. Tim manajemen selanjutnya mengagendakan negosiasi kontrak pemain pada Kamis (10/4).
Pelatih Persikaba, Brendy mengemukakan ke-24 pemain itu diklasifikasikan menjadi dua kategori. Yakni sebanyak 15 pemain layak direkrut dan sembilan pemain lainnya dipertimbangkan. Tanpa menyebutkan nama pemain tersebut, Brendy menuturkan mayoritas pemain yang lolos seleksi adalah pemain lokal Blora. ‘’Lebih dari separo adalah pemain Blora. Sisanya pemain dari beberapa daerah seperti Solo, Lamongan, Rembang, Jepara dan beberapa daerah lainnya,’’ ujarnya.
Dia menyebutkan seleksi yang berlangsung sejak Selasa (1/4) diikuti lebih dari 32 pemain. Selain dari Blora para pemain tersebut berasal dari beberapa daerah di Jatim dan Jateng. Menurutnya selain didasarkan pada kemampuan individu, seleksi pemain didasarkan pula pada kebutuhan tim. Pelatih yang sukses mengantarkan Persikaba naik kasta dari Divisi III ke Divisi II di tahun 2006 itu menyebutkan latihan bersama masih dilaksanakan di Stadion Kridosono meski seleksi pemain sudah rampung. Menurutnya tambahan pemain masih dibutuhkan terutama di posisi striker. Beberapa pemain luar kota yang diundang datang ke Blora, mulai ikut berlatih dengan pemain yang lolos seleksi. ‘’Kami akan lihat kemampuan mereka seperti apa,’’ tandasnya.Sementara itu manajer Persikaba Pudiyatmo mengemukakan pihaknya bersama Pengcab PSSI Blora dari waktu dua hari ke depan berupaya mendapatkan sejumlah dana yang diperlukan untuk mengontrak pemain. Dana talangan tersebut diantaranya berasal dari pinjaman sejumlah bank. Jika dana yang dibutuhkan berada di tangan, negosiasi kontrak pemain akan dilakukan Kamis mendatang. ‘’Insya Allah dananya sudah ada pada saat hari yang telah ditentukan,’’ katanya. (H18)

05 April 2008

Pernik Divisi II

Peri Sandria Siap Tangani Tim Divisi II

Mantan pemain nasional Peri Sandria siap untuk menangani PS Siak, salah satu tim Divisi II Liga Indonesia 2008. Saat ini Peri Sandria dalam proses negosiasi dengan klub asal Pekanbaru tersebut. Jika semuanya lancar, Peri sudah akan memulai tugasnya pertengahan April ini, mengingat kompetisi Divisi II tingkat regional sudah akan bergulir awal bulan depan.
"Insya Allah, saya sudah siap lahir bathin. Sudah lama saya menunggu kesempatan ini," jelas Peri Sandria, Jumat (4/4) di Senayan, seusai bertemu dengan manajer PS Siak, Agus Samsir. Peri enggan menjelaskan nilai kontraknya pada klub yang terkenal dengan sungai Siak-nya itu.
"Yang pasti saya sangat tertantang untuk membawa PS Siak meraih prestasi, khususnya mengangkat mereka ke level yang lebih tinggi," ungkap Peri, yang sudah malang melintang di kompetisi semi profesional Liga Indonesia selama belasan tahun.
Peri Sandria sudah lama menunggu kesempatan untuk melatih suatu klub. Apalagi, hampir semua pemain segenerasinya sudah lebih dulu berkecimpung menangani klub-klub Liga Indonesia, baik untuk Liga Super, Divisi Utama mau pun Divisi I. Untuk menyebut beberapa diantaranya adalah Iwan Setiawan, yang kini menangani PSS Sleman, atau Sudirman, yang musim kompetisi 2008 ini memilih untuk melatih PS Persiko Kota Baru Kalimantan, salah satu anggota Divisi I.
Menurut Peri, peluangnya untuk bisa melatih di klub terganjal oleh ketiadaan lisensi kepelatihan. Oleh karena itu, Peri akan berusaha keras untuk mengikuti kursus kepelatihan, yang sudah menjadi persyaratan untuk bisa menangani klub-klub peserta kompetisi Liga Indonesia. Dalam waktu dekat, Peri akan mengikuti kursus kepelatihan lisensi C-AFC yang diselenggarakan oleh PSSI.
"Teman-teman seangkatan saya sebagian besar sudah memperoleh lisensi A atau B, sementara saya lisensi C pun belum," ujar Peri.
Dibanding sebagian besar mantan-mantan pemain nasional seangkatannya, Peri Sandria tidak menyembunyikan kenyataan bahwa dia memang seperti kurang beruntung. khususnya dari segi materi. Padahal, siapa yang tidak mengenal nama Peri Sandria? Mantan pemain nasional kelahiran 24 September 1969 ini hingga sekarang masih memegang sejumlah rekor. Yakni, sebagai pemain nasional yang paling banyak tampil di SEA Games, serta pencetak gol terbanyak di kompetisi sepak bola semi profesional Indonesia. Untuk SEA Games, Peri Sandria bermain pada empat kali pentas sepakbola pesta olahraga terbesar negara-negara Asia Tenggara itu, termasuk dengan memperkuat tim peraih medali emas pada SEA Games 1991 di Manila, Filipina. Rekor sebagai pencetak gol terbanyak kompetisi profesional dia sabet pada Liga Dunhill, sewaktu dia memperkuat klub Mastrans Bandung Raya. Saat itu Peri mencetak 34 gol! Peri juga tercatat sebagai salah satu pemain yang paling sering memperkuat tim juara pada kompetisi sepakbola profesional Indonesia itu, yakni juara Galatama, juara Bank Summa, dan juara Liga Dunhill. Peri memperkuat klub Krama Yudha Tiga Berlian (KTB) ketika menjadi juara Galatama dan juara Bank Summa, dan bersama Mastrans Bandung Raya saat memenangi Liga Dunhill. Sebagai pemain nasional, salah satu kenangan manisnya adalah ketika dia tampil dalam timnas yang menjadi runner-up Piala Kemerdekaan pada tahun 1989 di Jakarta.
"Waktu itu pelatihnya Anatoly Polosin," ujar suami dari Harianingsih dan ayah dari Peni Leonita Sandria (17), yang mengikuti jejaknya sebagai olahragawan, meski berkecimpung di cabang squash.
"Putri saya itu semula menekuni bulutangkis, tetapi mungkin karena persaingannya ketat, dia memilih squash dan sekarang menjadi atlet pelatda PON DKI Jaya," papar Peri Sandria, yang dalam sepanjang karirnya di sepakbola pernah bermain pada belasan klub. Disamping KTB dan Mercu Buana, klub-klub yang pernah disinggahi Peri adalah Assyabaab, Putra Samarinda, Mastrans Bandung Raya, Persib Bandung, Persikabo Bogor, Persitara Jakarta Utara, Persipon Pontianak, PS Purwakarta dan PS Persipasi.(adi) Biodata Peri Sandria
Nama : Persi Sandria
Tanggal Lahir : 24 September 1969
Alamat : Kebagusan Besar RT 001/07 17065
Nama Istri : Harianingsih
Karir Klub : Krama Yuda Tiga Berlian, Assyabab Salim Grup, Putra Samarinda, Mastrans Bandung Raya, Persib, Persikabo, Persitara, Persipon, Purwakarta, Persipasi,
Karir Timnas : Piala Kemerdekaan, SEA Games Manila 1991, SEA Games Singapura 1993, Pra Piala Asia 1996, Piala Tiger 1996
Prestasi : Juara Galatama (bersama KTB), Juara Bank Suma (KTB), Juara Liga Dunhill (MBR), Juara SEA Games 1991, Top Skor Liga Dunhill (34 gol)
Sumber Berita : PSSI Football.com

04 April 2008

Dicoret

TERSINGKIR : Nanda, salah seorang pemain dari Bojonegoro yang mengikuti seleksi di Persikaba. Dia dipulangkan ke daerah asal bersama dua pemain lainnya.


Tiga Pemain Jatim Dipulangkan
*Seleksi Pemain Persikaba

BLORA – Tim pelatih Persikaba Blora, Brendy dan Sugiyanto mulai melakukan penilaian terhadap sejumlah pemain luar daerah yang mengikuti seleksi di Stadion Kridosono. Hasilnya, tiga pemain dari Jatim yakni Abdul Rouf (Tuban), Nanda dan Billy (Bojonegoro) di pulangkan ke daerahnya masing-masing usai latihan bersama Kamis (3/4).
Meski terasa berat, keputusan harus segera diambil terhadap pemain yang dinilai tidak layak memperkuat Laskar Sunan Pojok. Pasalnya sejumlah pemain luar daerah terus membanjiri stadion guna mengikuti seleksi. ‘’Khusus untuk Billy, kami pulangkan karena dia mengalami cidera angkle. Sedangkan dua pemain lainnya, mungkin nanti bisa berkembang jika memperkuat kesebelasan lainnya,’’ ujar Brendy kemarin.
Selain menyeleksi dengan cara game yakni menempatkan pemain di posisinya masing-masing dalam sebuah latihan pertandingan, proses seleksi dilakukan pula dengan meminta para pemain beberapa kali melakukan tendangan langsung ke arah gawang. Selain itu umpan tarik dari sisi kiri dan kanan pertahanan lawan. Umpan tersebut disongsong pemain lainnya dan berupaya memasukan bola ke dalam gawang dengan cara menyundul maupun tendangan.
Pelatih yang sukses membawa Persikaba naik kasta dari Divisi III ke Divisi II di tahun 2006 itu menyebutkan penilaian terhadap pemain luar daerah yang mengikuti seleksi masih terus dilakukan. Brendy mengemukakan penilaian tahap kedua akan diumumkan Sabtu (5/4). ‘’Kami berkejaran dengan waktu. Informasi yang kami terima, pendaftaran pemain setiap kesebelasan yang mengikuti Kompetisi Divisi II 2008 sudah akan dimulai 15 April,’’ katanya.
Dipulangkannya tiga pemain dari Jatim tersebut ternyata tidak membuat jumlah pemain yang mengikuti seleksi berkurang. Sebab Kamis kemarin datang lagi tiga pemain dari Padang Sumatera Barat. Mereka sebelumnya mengaku pernah memperkuat Persijap Jepara U-23. Ketiga pemain itu adalah Robi Kurniadi (penjaga gawang), serta pemain bertahan dan striker yakni Wahyudi dan Ibnu. ‘’Saya mendapatkan informasi, Persikaba membutuhkan tambahan penjaga gawang,’’ ujar Robi.
Persikaba sebelumnya mempunyai tiga penjaga gawang. Yakni Erick dan Ali Rozi, kiper Persikaba U-23 serta penjaga gawang senior Tulus Sapmoko. Namun Tulus Sapmoko yang juga pemain asli Blora itu tidak pernah hadir mengikuti latihan bersama setelah sempat memperkuat Laskar Sunan Pojok bertanding di turnamen sepak bola di Pekalongan belum lama ini. Dia dikabarkan mencari klub baru di Padang Sidempuan Sumatera Utara. (H18)

02 April 2008

2 senior Absen


PENGARAHAN : Manajer Persikaba Pudiyatmo (kiri) memberikan pengarahan kepada para pemain usai latihan pertama di Stadion Kridosono, Selasa (1/4).


26 Pemain Ikuti Latihan Perdana Persikaba
*Dua Pemain Senior Absen

BLORA- Sebanyak 26 pemain mengikuti latihan pertama kesebelasan Persikaba Blora yang dipersiapkan mengikuti Kompetisi Divisi II 2008 di Stadion Kridosono, Selasa (1/4) sore. Dari 26 orang pemain tersebut, delapan diantaranya pemain luar daerah. Mereka ikut serta dalam seleksi yang diadakan pelatih guna menambah jumlah pemain Laskar Sunan Pojok. Delapan pemain tersebut tiga diantaranya mantan pemain Persela Lamongang U-23. Selain itu ada juga yang berasal dari Solo, Bojonegoro dan Rembang serta Sukoharjo. Para pemain tersebut berusia maksimal 23 tahun.
‘’Kami tidak menyangka yang datang mengikuti seleksi jumlahnya membludak,’’ ujar Pelatih Persikaba Brendy kemarin.
Dia memperkirakan masih ada pemain baru lagi dari beberapa daerah di Jateng dan Jatim yang akan mengikuti seleksi. Menurut sejumlah pemain telah menghubunginya dan menyatakan diri hendak turut serta dalam latihan bersama di Stadion Kridosono. Brendy mengatakan pihaknya membutuhkan enam pemain baru untuk mengisi posisi ujung tombak, gelandan dan barisan pertahanan. Menurutnya selama seminggu pemain dari luar daerah itu akan dipantau kemampuannya melalui latihan game. ‘’Kami tempatkan mereka di posisi yang sesuai dengan spesialisasinya,’’ katanya.
Sementara itu dalam latihan pertama Selama kemarin, dua pemain senior Persikaba tidak menampakan batang hidungnya. Keduanya adalah penjaga gawang Tulus Sapmoko dan gelandang Eko Nur Adriyanto. Kedua pemain itu sebelumnya Persikaba di Kompetisi Divisi II 2007. Pemain yang juga asli Blora itu sebelumnya juga memperkuat Laskar Sunan Pojok saat mengikuti turnamen sepak bola di Pekalongan belum lama ini. Ketidakhadiran mereka dalam latihan bersama karena yang bersangkutan kini tengah mencari klub lain. Tiga pemain senior yang mengikuti latihan adalah Anang Dwita, Sujono dan Sukisno. Berdasarkan ketentuan Badan Liga Amatir (BLA) PSSI, setiap kesebelasan peserta Divisi II diperkenankan diperkuat lima pemain senior. Namun dari lima pemain tersebut, hanya tiga pemain yang diturunkan di setiap pertandingan sedangkan dua pemain cadangan.
Manajer Persikaba Pudiyatmo beserta jajaran tim manajemen secara khusus menyaksikan latihan perdana. Di hadapan para pemain usai latihan Pudiyatmo menyatakan Laskar Sunan Pojok membutuhkan pemain yang mempunyai kemampuan dan daya juang tinggi untuk memenangkan Persikaba di setiap pertandingan. Dia berharap para pemain tidak hanya menunjukan kemampuan terbaik saat seleksi melainkan juga ketika berlaga di pertandingan resmi. (H18)

Temu BLA

Persikaba Kirim Utusan ke Semarang
*Ikuti Workshop BLA PSSI

BLORA – Persikaba Blora memantapkan diri mengikuti Kompetisi Divisi II 2008. Perwakilan tim manajemen Laskar Sunan Pojok akan menyampaikan kesiapan Persikaba dalam workshop yang digagas Badan Liga Amatir (BLA) PSSI, Kamis (3/4) di Semarang. Workshop yang rencananya berlangsung di gedung pertemuan M Ikhsan Balaikota Semarang lantai 8 itu akan dihadiri seluruh perwakilan kesebelasan Divisi II di wilayah Jawa, Bali dan Nusa Tenggara Barat (NTB).
Asisten Manajer Persikaba Wahono mengemukakan selain workshop dalam pertemuan tersebut BLA akan menanyakan kesiapan tim mengikuti Kompetisi Divisi II. Menurutnya pertanyaan tersebut selalu diajukan BLA mengingat tidak semua kesebelasan yang terdaftar akan mengikuti kompetisi. ‘’Seperti kompetisi tahun lalu. Ternyata ada tim yang mengundurkan diri sebelum kompetisi dimulai,’’ ujarnya kemarin.
Wahono menyatakan dalam pertemuan tersebut pihaknya akan menyampaikan kesiapan Persikaba mengikuti Kompetisi Divisi II. Selain itu menurutnya Persikaba akan menanyakan kejelasan format kompetisi tahun ini. Sebab menurutnya informasi yang diterima selama ini masih simpang siur terkait penerapan home tournament dan sistem pertandingan home and away. ‘’Rencananya workshop akan dihadiri direktur BLA, Subardi. Kami akan menanyakan hal-hal yang belum jelas. Supaya kami lebih mantap mengikuti kompetisi,’’ katanya. (H18)