26 November 2008

Liga Persikaba 2008

Usia Pemain Dibatasi
*Liga Persikaba

BLORA – Pengcab PSSI Blora telah menetapkan panitia yang akan menggelar pertandingan Kompetisi Internal PSSI. Amin Farid ditunjukan menjadi ketua sedangkan sekretaris dijabat Timbul Kuswandono. Keduanya dibantu panpel yang menempati bidangnya masing-masing. Susunan kepanitian itu diputuskan setelah pengcab menggelar rapat bersama tim penggali dana kompetisi yang sebelumnya biasa disebut Liga Persikaba, kemarin.
‘’Kami menetapkan panpel untuk menyiapkan segala keperluan yang dibutuhkan dalam pelaksanaan Liga PSSI Blora,’’ ujar Sekretaris Umum Pengcab PSSI Blora, Kiswoyo.
Amin Farid mengemukakan draf pelaksanaan Liga PSSI telah disusun, namun masih perlu disetujui seluruh anggota panpel. Selain itu tim-tim yang akan turut serta dalam kompetisi diajak berembug guna menentukan sistem dan aturan pertandingan.
Menurutnya salah satu draf yang telah selesai dibuat adalah pembatasan usia pemain yang akan tampil memperkuat setiap tim peserta. Alumnus Universitas Muhammadiyah Malang Jatim itu menuturkan usia pemain dibatasi maksimal 23 tahun. Setiap tim boleh diperkuat lima pemain senior namun hanya tiga pemain saja yang boleh diturunkan di setiap pertandingan. Aturan tersebut sama persis dengan Kompetisi Divisi II yang pernah diikuti Persikaba. ‘’Pertimbangan kami, demi pembinaan pemain muda. Tapi kami juga memperhatikan pula unsur persaingan dan hiburan dalam kompetisi. Karena itu kami membolehkan setiap klub diperkuat maksimal lima pemain senior,’’ tandasnya.
Amin menyatakan pihaknya belum menentukan kapan dimulainya Kompetisi PSSI Blora. Hanya dia memberi ancar-ancar di pekan ketiga bulan Desember. Menurutnya tim-tim di Blora masih mempunyai kesempatan menyiapkan diri agar tampil lebih bagus. ‘’Waktu pendaftaran kompetisi akan kami beritahukan kepada seluruh tim di Blora,’’ katanya.
Menurutnya panpel saat ini tengah berkonsentrasi menggali dana dari sponsor dan donatur. Kepada perusahaan yang berminat menjadi sponsor dipersilahkan menghubungi panitia di Wisma Pejaten Blora atau di nomor telepon 081325715791. (H18)

15 November 2008

Kumpulkan uang

Kumpulkan Dana untuk Menggelar Liga Persikaba

BLORA – Desakan sejumlah pemerhati dan klub sepak bola di Blora agar Liga PSSI (dulu Liga Persikaba) digelar tahun ini, mendapat respon dari Pengcab PSSI Blora. Rabu (12/11) malam, pengurus mengundang rapat sejumlah perwakilan klub dan pihak-pihak yang menginginkan dilaksanakannya Liga PSSI. Hasilnya, kompetisi tahunan di tingkat lokal itu akan tetap digelar namun dengan syarat dana harus terkumpul lebih dulu.
Koordinator Forum Komunikasi Klub Sepak Bola di Blora, Siswanto mengungkapkan berdasarkan hasil rapat, setidaknya dibutuhkan dana Rp 20 juta untuk menggelar Liga PSSI. Dana tersebut akan digali dari para donatur. Itu dilakukan karena keuangan PSSI telah habis, bahkan menyisakan hutang cukup banyak. Menurutnya dalam pertemuan yang berlangsung di rumah Bendahara PSSI Blora, Kunto Aji, Rabu (12/11) sejumlah pihak berinisiatif mengumpulkan dana awal sebesar Rp 3 juta. ‘’Dalam waktu maksimal sepuluh hari, dana sebesar Rp 20 juta harus terkumpul, jika menghendaki Liga PSSI digelar di bulan Desember atau bertepatan dengan peringatan Hari Jadi Kabupaten Blora,’’ ujarnya kemarin.
Amin Farid, salah seorang pemerhati sepak bola di Blora mengatakan, dirinya ditunjuk untuk mengkoordinir pengumpulan dana. Mantan asisten manajer Persikaba 2008 itu menyebutkan dirinya ikut hadir dalam pertemuan bersama Pengcab PSSI Blora. Menurutnya para pecinta sepak bola di Blora menghendaki even tahunan Liga PSSI tetap dilaksanakan tahun ini. ‘’Kami berupaya semaksimal mungkin agar dana yang dibutuhkan dapat terkumpul sesuai waktu yang diberikan,’’ tandasnya.
Menurutnya Liga PSSI merupakan ajang pembinaan pemain. Jika liga ditiadakan maka akan memutus tali rantai pembinaan pemain sepak bola di Blora. ‘’Liga PSSI selama ini rutin diadakan setiap tahun. Klub-klub telah menyiapkan pemain cukup lama untuk mengikuti Liga PSSI,’’ katanya.
Bendahara PSSI Blora, Kunto Aji memahami keinginan klub dan para pencinta sepak bola tersebut. Hanya dia menyatakan keuangan PSSI Blora sudah habis digunakan membiayai keikutsertaan Persikaba di Divisi II 2008. Bahkan menurutnya PSSI menanggung hutang cukup banyak, yakni mencapai Rp 500 juta.
Kunto Aji mengemukakan, salah satu cara agar Liga PSSI tetap dilaksanakan tahun ini, adalah dengan mengumpulkan dana dari para donatur. Pihaknya telah memasrahkan pencairan dana itu kepada Amin Farid. ‘’Mudah-mudahan saja dananya bisa diperoleh sesuai waktu yang ditentukan,’’ ujarnya. (H18)

Mulai Latihan



LATIHAN : Para mantan pemain Persikaba mengikuti latihan di Stadion Kridosono, kemarin.

Agendakan Uji Coba Melawan Persela U-21
*Latihan Dialihkan Setiap Senin


BLORA – Manajemen Persikaba 2009 belum dibentuk. Namun bukan berarti kegiatan sepak bola sebagai persiapan mengikuti Kompetisi Divisi I tahun depan, tidak ada. Para mantan pemain Persikaba yang notabene pemain lokal Blora sudah beberapa minggu ini mengikuti latihan di Stadion Kridosono. Mereka dikumpulkan setelah sejumlah pecinta Laskar Sunan Pojok berinisiatif menyiapkan tim bayangan yang dipersiapkan mengikuti Kompetisi Divisi I.
Mantan Asisten Manajer Persikaba 2008, Amin Farid mengemukakan setiap seminggu sekali para pemain lokal berlatih di Stadion Kridosono dengan arahan Brendi, mantan pelatih Persikaba. Awalnya latihan dilaksanakan Jumat sore. Dengan berbagai pertimbangan jadwal latihan diubah menjadi setiap Senin sore. ‘’Latihan sudah digelar tiga kali,’’ ujar Amin Farid kemarin.
Sejumlah pemain yang turut serta latihan diantaranya Tulus Sapmoko, Anang Dwita, Heriyanto, Mustari, Masturi, Eko Nur Adriyanto, Andri Waluyo Jati, Sukisno, Lasmani dan Suyatno. Ikut berlatih pula sejumlah pemain dari beberapa klub sepak bola di Blora.
‘’Kami belum bisa berlatih game karena jumlah pemain belum sampai 22 orang lebih,’’ kata Amin Farid.
Dia menegaskan kepada para pemain, turut serta dalam latihan bukan berarti mereka akan mendapat prioritas memperkuat Persikaba tahun depan. Menurutnya kewenangan penuh merekrut pemain berada pada pelatih yang ditunjuk manajemen Persikaba 2009. ‘’Para pemain menyadari hal itu. Mereka ikut latihan semata-mata untuk menjaga kondisi badan agar tetap terjaga dengan baik,’’ tandasnya.
Meski baru tiga kali latihan, tawaran uji coba mulai berdatangan dari beberapa klub. Menurut Amin Farid, pihaknya mengagendakan uji coba melawan kesebelasan Persela U-21. Hanya pelaksanaan uji coba belum ditentukan. Sebab Persela U-21 saat ini tengah mengikuti kompetisi tim yunior yang menyertai pertandingan Indosia Super League (ISL). ‘’Waktu jeda pertandingan akan dimanfaatkan untuk menggelar uji coba,’’ ujar Amin Farid. (H18)

Bina Taruna Cepu IV



SANG JUARA : Kapten kesebelasan Cepu Putra, Budiana menerima piala bergilir dan tropi tetap dari Camat Cepu, Slamet Wiryanto (kiri) usai laga final turnamen Bina Taruna Cup IV, Senin (10/11).

AC Bola Kapuan Gagal Pertahankan Gelar Juara

BLORA - Dominasi kesebelasan AC Bola Kapuan Cepu di turnamen sepak bola Bina Taruna Cup IV telah berakhir. Kesebelasan yang diarsiteki pelatih Matturkam itu harus merelakan gelar juara yang pernah diraih tiga kali berturut-turut, pindah tangan ke kesebelasan Cepu Putra. Itu terjadi setelah AC Bola kalah telak 0-3 (0-2) menghadapi Cepu Putra di pertandingan final Bina Taruna Cup IV di lapangan Desa Kapuan Cepu, Senin (11/11). Tiga gol kemenangan Cepu Putra dicetak Heri Fi di menit ke-3 dan Ketrek menit ke-14 dan Antok (70).
Keunggulan materi pemain mampu dimanfaatkan tim tamu, Cepu Putra. Dengan diperkuat sejumlah mantan pemain Persipur Purwodadi seperti Budiana, Haryanto, Bangun dan Putat Haryanto serta sejumlah mantan pemain Persikaba diantaranya Dian Jambul Kristanto dan Heri Fi, Cepu Putra tampil menyerang di awal babak pertama. Hanya berselang 20 menit, dua gol berhasil disarangkan ke gawang AC Bola yang dikawal Pele. Pemain belakang AC Bola yang antara lain diperkuat mantan pemain Persikaba 2008, Frian Eko Yuwono tak mampu membendung gempuran trisula striker Cepu Putra, Antok, Heri Fi dan Dian Kristanto.
Tertinggal 0-2 tidak membuat pemain AC Bola panik. Dengan dukungan ribuan suporternya Arifin dan kawan-kawan mencoba bangkit. Serangan bertubi-tubi dilancarkan ke gawang Cepu Putra yang dijaga Tulus Sapmoko mantan pemain PSKPS Padang Sidempuan Sumatera Barat yang juga pernah memperkuat Persikaba. Namun sayang serangan itu berhasil dipatahkan barisan pertahanan Cepu Putra yang dikoordinir Bangun. Hanya beberapa kali Tulus Sapmoko jatuh bangun menyelamatkan gawang dari tendangan maupun sundulan striker AC Bola, M Naim.
Serangan bertubi-tubi kembali diperagakan AC Bola memasuki babak kedua. Pemain sayap kiri Widodo Lestari kerap maju membantu penyerangan. Hal itu menyebabkan posisi yang ditinggalkan Widodo lowong. Melalui serangan balik cepat memanfaatkan sisi kiri pertahanan AC Bola, Cepu Putra menambah keunggulannya menjadi 3-0. Umpan lambung yang dilesatkan Dian Kristanto dari rusuk kiri, disambut tendangan keras striker Antok yang tidak terkawal pemain belakang AC Bola. Skor 0-3 tidak berubah hingga wasit Slamet Kusdiano meniup peluit panjang tanda berakhirnya pertandingan.
‘’Pemain lawan tampil lebih bagus. Mereka mampu mencuri gol cepat di babak pertama,’’ ujar Matturkam, pelatih AC Bola.
‘’Meski tidak mencetak gol, tapi saya cukup puas dengan kemenangan ini,’’ kata striker Cepu Putra, Dian Jambul Kristanto. Turnamen sepak bola Bina Taruna Cup rencananya akan digelar lagi dua tahun yang akan datang. (H18)

Suporter Persikaba



LAUNCHING : Suporter Persikaba mendeklarasikan berdirinya kelompok suporter Buldozer, Selasa (4/11). Gabungan suporter PSIR Rembang, Ganster, turut hadir dalam deklarasi.

Buldozer, Kelompok Suporter Persikaba

BLORA- Lolosnya Persikaba Blora dari Divisi II ke Divisi I direspon para suporter. Untuk memberikan dukungan penampilan Laskar Sunan Pojok di Divisi I tahun depan para suporter Blora membentuk organisasi. Mereka memberi nama kelompok suporter itu dengan sebutan Buldozer (Blora United Supporter). Launching Buldozer dilaksanakan Selasa (4/11) malam di rumah Donnies, seksi humas Buldozer di jalan Nusantara 44 Blora.
Selain para suporter, launching dihadiri pula pengurus Gabungan Suporter Rembang (Ganster), Pengurus Cabang (Pengcab) PSSI Blora serta mantan manajer Persikaba 2008, Pudiyatmo bersama jajaran manajemen lainnya. Acara launcing berlangsung sederhana namun meriah. Artis lokal didatangkan untuk menghidupkan suasana. ‘’Buldozer kami bentuk untuk menyatukan suporter Persikaba yang selama ini memberikan dukungan sendiri-sendiri,’’ ujar Triyono Agung, ketua Buldozer.
Agung menyebutkan tampilnya Laskar Sunan Pojok di Divisi I menjadi kebanggaan tersendiri warga Blora. Diharapkan di masa yang akan datang Persikaba menjadi kekuatan baru persepakbolaan di tanah air. Karena itu, lanjutnya, dibutuhkan dukungan penuh semua pihak, termasuk para suporter. ‘’Tanpa suporter, apalah artinya sebuah kesebelasan sepak bola,’’ tandasnya.
Menurutnya program kerja yang mendesak untuk direalisasikan antara lain membentuk koordinator suporter di sejumlah kecamatan hingga desa. Tujuanya agar dukungan yang diberikan kepada Laskar Sunan Pojok lebih optimal. ‘’Untuk sementara kami fokus dulu penggalangan suporter di wilayah kota. Setelah itu baru beranjak ke kecamatan-kecamatan,’’ katanya.
Mantan manajer Persikaba 2008, Pudiyatmo menyatakan setelah dirinya mengundurkan diri sebagai manajer, bukan berarti kiprahnya di sepak bola berhenti. Dia mengatakan siap bergabung dengan Buldozer. ‘’Pengalaman memberikan saya pelajaran berharga. Tak bisa dipungkiri, sebuah tim membutuhkan dukungan suporter. Karena itu saat ini juga saya berada di tengah-tengah Buldozer,’’ ujarnya.
Kehadiran pengurus Ganster Rembang dalam acara launching dimanfaatkan para suporter Blora untuk berbagi pengalaman. Waktu khusus diberikan untuk menceritakan pengalaman mendukung PSIR yang sebelumnya berlaga di Divisi II, Divisi I hingga beranjak ke Divisi Utama. ‘’Jangan pernah mengharapkan keuntungan materi ketika membentuk kelompok suporter. Justru kita harus berkorban, uang habis untuk mendukung tim, sudah biasa,’’ kata Zainal Abidin, ketua Ganster Rembang. (H18)