31 August 2006

Target Menang Lawan Perseta



COBA LAPANGAN : Pemain Persikaba menggunakan lapangan Stadion Sultan Agung, Bantul, sebagai tempat latihan pagi kemarin.


Persikaba Targetkan Menang Lawan Perseta
*Hari Ini di Stadion Sultan Agung Bantul

YOGYAKARTA – Hasil seri 1-1 yang diraih Persikaba Blora saat menghadapi Persebsi Sibolga, Selasa (29/8), membuat manajemen Persikaba merubah target. Sebab sebelumnya tim berjuluk Laskar Sunan Pojok itu ditargetkan menang menghadapi tim-tim dari Sumatera. Sedangkan saat menghadapi kesebelasan dari Jawa, Persikaba menargetkan hasil imbang.
Kehilangan dua poin saat menghadapi Persebsi, mau tidak mau Sujono dan kawan-kawan harus mencari kesebelasan pengganti yang hendak dikalahkan. Namun karena tim yang menghuni Grup B Kompetisi Divisi III Nasional hanya dari Sumatera dan Jawa, maka satu-satunya pilihan yang harus laksanakan adalah mengalahan satu diantara dua kesebelasan dari Jawa, yakni Perseta Tulungagung dan Persikoba Batu.
‘’Dengan hasil imbang 1-1 lawan Persebsi, maka kita harus mencari kesebelasan pengganti yang kemungkinan bisa kita kalahkan,’’ ujar Manajer Persikaba, Simon Budi.
Jika dilihat dari kualitas permainan dua kesebelasan dari Jawa itu, Perseta lah kemungkinan bisa dikalahkan. Pasalnya Persikaba dan Perseta sudah pernah bertemu saat penyisihan Kompetisi Divisi III Regional Jawa di Stadion Diponegoro Banyuwangi. Saat itu kedua kesebelasan bermain draw, 1-1. Namun untuk mengalahkan tim berjuluk Laskar Badai Selatan bukan perkara mudah. Kualitas kesebelasan yang dilatih Inyong Lolombulan itu sekarang jauh berbeda jika dibandingkan saat tampil di Banyuwangi. Buktinya Rabu (30/8) Perseta dengan mudah mengalahan PSBS Bangkinang dengan skor telak 4-0. Padahal sebelumnya Persikoba Batu harus bersusah payah mengalahkan kesebelasan dari Riau itu. Hasilnya pun mereka hanya menang tipis, 1-0. Persikoba sendiri sebelumnya adalah juara Grup X babak delapan besar Kompetisi Divisi III Regional Jawa. Saat itu Persikoba menjadi tuan rumah. Mereka berhasil memenangkan seluruh pertandingan. Kesebelasan yang ditundukan yakni PSBI Blitar (3-0), Panca Sakti Yogyakarta (4-0) dan Persikasi Bekasi (2-0).
Namun bagaimanapun juga jika ingin lolos ke Divisi II Nasional, Persikaba harus mengalahkan salah satu kesebelasan dari Jatim. Jika dilihat dari jadwal pertandingan selanjutnya, kemenangan yang diraih saat menghadapi Perseta hari ini, Jumat (1/9), bisa jadi akan memotivasi semangat Sujono dan kawan-kawan bermain baik di laga selanjutnya. Sebaliknya jika kalah, bisa dipastikan psikologi pemain akan terpengaruh. Padahal di sisa dua pertandingan, Persikaba akan menghadapi Persikoba (3/9) dan PSBS (5/9).
Sementara itu guna mempersiapkan diri menghadapi Perseta, pemain Persikaba untuk kali kedua diberikan kesempatan menjajal lapangan Stadion Sultan Agung, Bantul, kemarin. Sama seperti latihan sebelumnya, pelatih Persikaba Brendy menekankan kerjasama antar pemain saat menyerang maupun bertahan. Namun kali ini Brendy lebih menekankan pada koordinasi antarpemain di sektor pertahanan. Sebab berdasarkan hasil evaluasi pertandingan melawan Persebsi, kerap kali pemain belakang yang dikoordinir kapten Sujono membuat kesalahan sendiri yang semestinya tidak dilakukan. ‘’Saya berharap kalian berkomunikasi satu dengan yang lain. Supaya kesalahan yang sama tidak terulang lagi,’’ ujarnya. (H18)


Tiga Pemain Inti Persikaba Siap Tampil

SEMENTARA itu tiga pemain Persikaba yang sebelumnya mengalami cedera saat menghadapi Persebsi, sekarang sudah berangsur sembuh dan siap ditampilkan saat menghadapi Perseta. Ketiga pemain itu adalah Anang Dwita, Sapto Widiantoro dan Dwi Handoro. Namun gelandang serang Persikaba yakni Taryono dipastikan tidak bisa tampil. Sebab mantan pemain Persiwi Wonogiri itu hingga kemarin masih dibalut cedera kepala.
‘’Alhamdulillah, upaya kami menyembuhkan cedera yang dialami pemain, membuahkan hasil. Tadi saya sudah bertanya kepada ketiga pemain yang cedera itu. Mereka mengaku sudah sembuh dan siap tampil kembali,’’ ujar pelatih Persikaba, Brendy.
Menurut Brendy tenaga yang dimiliki ketiga pemain yang biasanya beroperasi di sektor lapangan tengah itu sangat dibutuhkan untuk meladeni perlawanan Perseta. Dia sebelumnya mengaku kesulitan mencari pemain penggati ketiga pemain tersebut. Pasalnya stok pemain di sektor lapangan tengah, cukup minim yakni hanya dua orang. Apalagi Persikaba dituntut menang menghadapi Perseta. ‘’Sebenarnya kami ingin menampilkan Taryono untuk memback-up dua ujung tombak. Tapi karena cedera kepalanya belum sembuh, kami akan menggantikannya dengan pemain lain yang kualitasnya tidak jauh berbeda,’’ tandasnya.
Brendy yang juga guru olahraga SMPN 6 Blora itu mengaku telah mengetahui gaya permainan Perseta. Pertandingan antara Persikaba dengan Perseta di Banyuwangi beberapa waktu lalu menjadi referensi dirinya menyusun strategi bermain yang akan diterapkan di lapangan. Selain itu perkembangan terbaru gaya permainan Perseta juga sudah dilihatnya saat kesebelasan berjuluk Laskar Badai Selatan itu bertanding melawan PSBS Bangkinang. Menurutnya tidak ada perbedaan signifikan saat Perseta tampil di Banyuwangi dan di Bantul. Brendy mengatakan kunci kemenangan 4-0 kesebelasan yang dilatih Inyong Lolombulan atas PSBS adalah kesabaran pemain. ‘’Mereka tidak mau meladeni permainan keras pemain PSBS. Sehingga emosi terjaga dan bisa tampil maksimal,’’ tandasnya.
Sementara itu kepada Suara Merdeka, tiga pemain Persikaba yang sebelumnya cedera mengatakan siap diturunkan. Anang Dwita satu diantara tiga pemain itu mengaku cederanya sudah sembuh. ‘’Kemarin hanya cedera ringan. Pangkal paha saya diterjang pemain Persebsi. Namun sekarang saya sudah sembuh,’’ ujarnya.
Hal senada dikemukakan pula Sapto Widiantoro. Pemain asal Semarang itu mengaku pijatan tukang pijat Persikaba, telah menyembuhkan cedera lutut yang dialaminya. ‘’Saya sudah sampaikan kepada pelatih, bahwa saya sudah tidak ada masalah jika hendak diturunkan lawan Perseta,’’ katanya.
Dia mengatakan ingin mencetak gol lagi di gawang Perseta. Menurutnya kenangan indah saat dirinya menyumbangkan gol bagi Persikaba ketika bertanding melawan Perseta di Banyuwangi, diharapkan terulang kembali. ‘’Doakan saja, semoga saya bisa mencetak gol lagi,’’ katanya. (H18)



Grafis :

Hasil Pertandingan Kompetisi Divisi III Nasional
Rabu (30/8)
Grup A
PSBI Blitar vs Persidi Pidie : 4-0
Grup B
Perseta Tulungagung vs PSBS Bangkinang : 4-0

Klasemen Sementara Grup A

1. PSBI 1 1 0 0 4-0 3
2. PS Siak 1 1 0 0 1-0 3
3. Persewangi 1 0 1 0 1-1 1
4. Persidi 2 0 1 1 1-5 1
5. Perpessel 1 0 0 1 0-1 0

Klasemen Sementara Grup B

1. Perseta 1 1 0 0 4-0 3
2. Persikoba 1 1 0 0 1-0 3
3. Persikaba 1 0 1 0 1-1 1
4. Persebsi 1 0 1 0 1-1 1
5. PSBS 2 0 0 2 0-5 0

Pernik Kompetisi Divisi III



Nyambi Jadi Sopir

YOGYAKARTA – Beruntung Persikaba diperkuat penjaga gawang Tulus Sapmoko. Sebab selain kemampuan menangkap bola yang dimiliki pemain asli Blora itu cukup mumpuni, keterampilannya menyetir mobil saat dibutuhkan tim. Tidak heran, pemain yang mempunyai tinggi badan 175 itu didaulat menjadi sopir mobil milik Pemkab Blora yang dibawa ke Yogyakarta, saat pemain tim berjuluk Laskar Sunan Pojok itu hendak berlatih di lapangan Minggiran, Yogyakarta. ‘’Mestinya gaji saya dobel. Selain sebagai pemain saya juga merangkap driver,’’ ujarnya. (H18)

Persikaba Lolos Divisi II Nasional

YOGYAKARTA- Persikaba dipastikan lolos ke Divisi II Nasional. Sebab kesebelasan yang dilatih Brendy itu menempati peringkat dua klasemen akhir Grup B menyusul nilai 6 yang didapatkannya. Namun jangan salah mengerti. Lolosnya Persikaba ke Divisi II Nasional itu hanya simulasi permainan Playstation (PS). Memang selama di Yogyakarta, sebagian pemain Persikaba menghabiskan waktu bermain game PS di ruang lobi Wisma Nugraha, tempat mereka menginap. Lima pemain memerankan diri sebagai lima kesebelasan yang bertanding di Grup B Kompetisi Divisi III Nasional. Hasilnya, Dwi Handoro yang memerankan Persikaba berhasil mengalahkan dua kesebelasan. ‘’Mudah-mudahan hasil pertandingan di PS itu merupakan gambaran keberhasilan Persikaba di lapangan,’’ tandas Dwi Handoro. (H18)

Ramai-Ramai Mengecat Rambut

YOGYAKARTA – Menjelang tampil menghadapi Perseta Tulungagung hari ini (1/9), sejumlah pemain Persikaba mengecat rambut. Cat rambut yang dipilihpun beraneka warna. Selain orangye, ada juga yang memilih warna perak. Namun tidak semua rambut dicat melainkan hanya sebagian saja. Seperti yang dilakukan pemain belakang Bahtiar dan Widodo. Bahtiar memilih menggunakan cat warna perak untuk menghiasi sebagian rambutnya. Sedangkan Widodo menggunakan warna perak. ‘’Supaya nanti lebih mudah dilihat dan dikenali. Sebab terik sinar matahari saat kita bertanding di lapangan, menyilaukan mata,’’ ujar Widodo mengomentari sebagian rambutnya yang dicat. (H18)

Didukung Mahasiswa Riau

YOGYAKARTA – Penampilan PSBS Bangkinang Riau saat menghadapi Perseta Tulungagung di Stadion Sultan Agung, Bantul, (30/8), mendapat dukungan penuh sekitar 50 warga Bangkinang yang berada di Yogyakarta. Mereka adalah mahasiswa yang menempuh studi di sejumlah perguruaan tinggi di Yogyakarta. Dengan mengenakan kaos warna hijau, suporter PSBS tidak henti-hentinya memberikan dukungan dari tribun penonton meski timnya kalah telah 0-4. ‘’Seharusnya warga atau mahasiswa Blora yang ada di Yogyakarta ini, memberikan dukungan juga kepada kami saat bertanding,’’ ujar kapten Persikaba, Sujono. (H18)



Teringat Sinetron ‘’Losmen’’ TVRI

YOGYAKARTA – Wisma Nugraha yang menjadi tempat menginap pemain Persikaba ternyata adalah lokasi pembuatan sinetron berjudul ‘’Losmen’’ yang pernah ditayangkan TVRI di tahun 80-an. Menurut Heri Waskito, penjaga wisma, benda-benda yang digunakan saat shooting pembuatan sinetron yang diperankan Nani Wijaya itu hingga kini masih terawat dengan baik termasuk setting kamar penginapan yang tak pernah berubah. ‘’Hampir semuanya tidak berubah. Contohnya seperti kursi goyang dan jam dinding. Benda-benda itu dulunya dipergunakan saat pembuatan sinetron berjudul losmen,’’ ujarnya. Seluruh pemain dan offisial Persikaba Blora sebelumnya tidak menyangka kalau Wisma Nugraha di Jalan Parangtritis itu adalah tempat pembuatan sinetron berjudul losmen. ‘’Jeng Sri-nya mana, mas,’’ tanya Widodo, pemain Persikaba kepada penjaga wisma. Jeng Sri adalah anak pemilik losmen dalam sinetron. (H18)


Kenakan Kostum Era 80-an

YOGYAKARTA – Masih ingat dengan kostum yang dikenakan Maradona saat membawa kesebelasan Argentina menjuarai Piala Dunia 1986 ?. Kaos lengan panjang dengan celana pendek di atas lutut yang sempat ngetren di tahun 80-an itu dikenakan kembali pemain Persikoba Batu Malang. Uniknya lagi meski berwarna sama namun model kostum antara pemain yang satu dengan yang lain berbeda. Sejumlah pemain mengenakan model kostum dengan lengan pendek. Sementara yang lain mengenakan kaos lengan panjang. Tak ayal lagi pemandangan seperti itu memunculkan komentar penonton maupun pemain dari kesebelasan lain. ‘’Kalau kostumnya seperti itu, kita serasa melihat penampilan kesebelasan era 80-an. Kelihatannya lucu sekali,’’ ujar Sapto Widiantoro, salah seorang pemain Persikaba Blora. (H18)


Pertanda dari Gelas Pecah

YOGYAKARTA – Percaya atau tidak, hasil imbang 1-1 yang diraih Persikaba Blora saat bertanding melawan Persebsi Sibolga, Selasa (29/8), ternyata sudah diisyaratkan satu jam sebelum pertandingan dimulai. Gelas berisi kopi yang dipegang Suparno, salah seorang offisial Persikaba tiba-tiba pecah. Padahal air kopi di dalam gelas tidak terlalu panas. Uniknya lagi gelas pecah persis di garis tengah. Peristiwa itu terjadi ketika para pemain tim berjuluk Laskar Sunan Pojok itu berkumpul di lobi wisma untuk mendengarkan pengarahan pelatih Brendy sebelum berangkat ke Stadion Sultan Agung, Bantul. ‘’Gelas yang pecah di tengah-tengah itu mungkin merupakan pertanda hasil pertandingan imbang,’’ ujar Suparno. (H18)



Persikoba Menang Persewangi Imbang

YOGYAKARTA – Kesebelasan Persikoba Batu Malang membuka peluang lolos ke babak berikutnya setelah memenangkan pertandingan melawan PSBS Bangkinang dengan skor 1-0 (1-0) di Stadion Sultan Agung, Bantul, Senin (28/8). Gol tunggal kemenangan anak asuh Puji Purnawan itu dicetak Hariyono di menit 36.
Sementara di hari yang sama di Grup A, kesebelasan dari Jatim lainnya, Persewangi Banyuwangi hanya mampu bermain imbang 1-1 (1-0) menghadapi kesebelasan dari Nangroe Aceh Darussalam, Persidi Pidie di Stadion Pancasila Lembah UGM. Persewangi unggul terlebih dahulu melalui tendangan bebas Rony Nurdiansah di menit 38. Sedangkan gol Persidi dicetak Pondra, tiga menit sebelum pertandingan usai. (H18)


Ditonton Anggota DPRD

YOGYAKARTA – Penampilan perdana Sujono dan kawan-kawan di Stadion Sultan Agung, Bantul, Selasa (29/8) kemarin disaksikan sejumlah anggota DPRD Blora. Para wakil rakyat itu datang ke stadion setelah melakukan kunjungan kerja di Kabupaten Magelang. Namun para anggota legislatif itu harus rela berpanas-panasan di bawah terik sinar matahari karena tidak ada tribun tertutup. Sebab, Stadion Sultan Agung masih dalam proses penyelesaian pembangunan. (H18)


Saling Intip Kekuatan Calon Lawan

YOGYAKARTA – Lima kesebelasan yang berada di Grup B bisa dipastikan ingin lolos ke babak berikutnya. Berbagai cara ditempuh untuk merealisasikan keinginan itu termasuk mengintip kekuatan calon lawan yang akan dihadapinya kelak. Demikian juga yang dilakukan Persikaba Blora. Pelatih Brendy mengajak Sujono dan kawan-kawan mengamati gaya bermain yang diperagakan pemain Persikoba Batu Malang dan PSBS Bangkinang saat bertanding di Stadion Sultan Agung Bantul, Senin (28/8). Namun ternyata bukan hanya tim berjuluk Laskar Sunan Pojok saja yang mengintip kekuatan calon lawan, 2 kesebelasan lainya yang berada di Grup B yakni Perseta Tulungagung dan Persebsi Sibolga juga melakukan hal yang sama. Uniknya, pemain ketiga kesebelasan itu berkumpul dalam satu tribun penonton. Tatap mata pemain yang terkesan saling selidik, menjadi pemandangan yang tidak bisa dihindarkan lagi. ‘’Andi Setiono mana? Dia nanti yang akan menempel ketat pergerakan saya,’’ ujar ujung tombak Persikaba Dian Jambul Kristanto menanyakan keberadaan kapten Perseta kepada pemain Perseta lainya (H18).

Meski Gratis, Sepi Penonton

YOGYAKARTA – Keinginan panitia pertandingan agar Stadion Sultan Agung, Bantul Yogyakarta dipenuhi penonton, ternyata tidak terkabul. Sebab, meski penonton yang hendak masuk stadion tidak dipungut uang tiket alias gratis, tetap saja tidak banyak warga Bantul yang menyaksikan pertandingan. Seperti yang terlihat saat Persikoba Batu bertanding melawan PSBS Bangkinang, Senin (28/8).’’Kalau dihitung, kira-kira penonton yang hadir hanya sekitar 100-an orang. Justru yang paling banyak adalah para pemain yang akan bertanding di sini beberapa hari ke depan nanti,’’ ujar Irfan, salah seorang panitia pertandingan. (H18)

Persikaba Buang Peluang

PENCETAK GOL : Ujung tombak Persikaba, Supri Andri (kaos merah) menggiring bola dengan kawalan pemain Persebsi Sibolga. Dia mencetak sebiji gol saat Persikaba bermain imbang 1-1 melawan Persebsi di Stadion Sultan Agung, Bantul, Selasa (29/8).

Persikaba Buang Peluang

YOGYAKARTA- Unggul lebih dulu 1-0, tak mampu dipertahankan pemain Persikaba Blora. Tim berjuluk Laskar Sunan Pojok itu hanya bisa bermain imbang 1-1 menghadapi Persebsi Sibolga dalam Kompetisi Divisi III Nasional Grup B di Stadion Sultan Agung, Bantul, kemarin. Sebiji gol Persikaba dicetak Supri Andri pada menit 43. Sedangkan gol balasan Persebsi diciptakan Adam Tomagola di menit 70.
Pertandingan yang hanya disaksikan tak lebih dari 100 penonton itu berlangsung keras menjurus kasar bahkan diwarnai pula dengan insiden antar pemain yang nyaris menyebabkan saling pukul. Wasit Ibnu Sutopo mengeluarkan 2 kartu kuning untuk pemain Persikaba. Sementara pemain Persebsi menerima 5 kartu kuning dan 2 kartu merah.
Dua menit menjelang pertandingan usai, wasit memberikan kartu merah kepada pemain Persebsi Jaya Kesuma dan Adam Tomagola setelah sebelumnya kedua pemain itu mendapat kartu kuning. Adam Tomagola terpaksa diusir keluar lapangan setelah menandukan kepala ke arah bibir pemain Persikaba, Walono. Sebenarnya, wasit tidak melihat kejadian itu. Namun wasit cadangan di pinggir lapangan jelas menyaksikan ulah Adam Tomagola.
Tak pelak keputusan wasit itu diprotes pemain Persebsi. Mereka mengejar wasit hingga ke pinggir lapangan. Bahkan diantara mereka hendak memukul wasit. Beruntung aparat kepolisian sigap. Petugas segera melindungi wasit dari amarah pemain Persebsi. Pertandingan pun terhenti selama hampir 15 menit. Pemain dan offisial Persebsi bersikeras pemainnya tidak melakukan pemukulan. Justru mereka menuduh salah seorang panitia pertandingan memukul pemain Persebsi ketika mereka memprotes keputusan wasit mengeluarkan kartu merah. Namun setelah melakukan pembicaraan dengan kedua kapten kesebelasan, akhirnya wasit memutuskan melanjutkan pertandingan hingga usai.
Akibat permainan kasar pemain Persebsi itu, tiga pemain Persikaba mengalami cidera dan harus ditarik keluar lapangan. Mereka adalah Taryono, Anang Dwita dan Sapto Widiantoro. Taryono kepalanya bocor setelah disikut pemain lawan. Sedangkan Anang Dwita tak bisa melanjutkan permainannya karena cidera kaki setelah diterjang pemain Persebsi.
Pelatih Persikaba Brendy menyesalkan wasit yang kurang tegas memimpin pertandingan. ''Mestinya banyak pemain Persebsi yang harus dihadiahi kartu. Pemain kami banyak yang cidera akibat ulah mereka,'' ujarnya.
Terlepas dari permainan kasar Persebsi, pertandingan kemarin berlangsung seru. Kedua kesebelasan silih berganti melakukan penyerangan. Persikaba unggul lebih dulu di menit 43 melalui tendangan keras ujung tombak Supri Andri. Gol tersebut lahir berkat kerjasama apik pemain dari sektor lapangan tengah. Umpan lambung yang dilesatkan Eko Nur Adriyanto berhasil diselesaikan dengan baik oleh Supri.
Sedangkan gol balasan Persebsi dicetak Adam Tomagola pada menit 70. Gol tercipta karena pemain belakang Persikaba yang dikoordinir Sujono terlambat menutup pergerakan pemain lawan yang mendapatkan bola rebound setelah kiper Persikaba Tulus Sapmoko berhasil menepis tendangan keras salah seorang pemain Persebsi.
Sementara itu di pertandingan Grup A yang berlangsung di Stadion Pancasila Lembah UGM, PS Siak menundukan Perpessel Kabupaten Pesisir Selatan dengan skor tipis 1-0. (H18)


Hasil Pertandingan Kompetisi Divisi III Nasional
Senin (28/8)
Grup A
Persewangi Banyuwangi vs Perpidi Pidie : 1-1
Grup B
Persikoba Batu vs PSBS Bangkinang : 1-0

Selasa (29/8)
Grup A
PS Siak vs Perpessel Pesisir Selatan : 1-0
Grup B
Persikaba Blora vs Persebsi : 1-1

Klasemen Sementara Grup A

PS Siak 1 1 0 0 1-0 3
Persewangi 1 0 1 0 1-1 1
Perpidi 1 0 1 0 1-1 1
PSBI 0 0 0 0 0-0 0
Perpessel 1 0 0 1 0-1 0

Klasemen Sementara Grup B

Persikoba 1 1 0 0 1-0 3
Persikaba 1 0 1 0 1-1 1
Persebsi 1 0 1 0 1-1 1
Perseta 0 0 0 0 0-0 0
PSBS 1 0 0 1 0-1 0

Kantongi Kekuatan Persikoba Batu



PENGARAHAN : Pelatih Persikaba Brendy memberikan pengarahan kepada pemainnya usai berlatih di Lapangan Minggiran Yogyakarta, Selasa (29/8) pagi kemarin.


Kantongi Kekuatan Persikoba Batu

YOGYAKARTA – Kesebelasan Persikaba Blora baru akan bertanding melawan Persikoba Batu, Malang, Minggu (3/9) di Stadion Sultan Agung, Pacar, Bantul. Namun aroma perseteruan mulai muncul sejak Kompetisi Divisi III Nasional Grup B digelar, Senin (28/8). Persikaba mengintip kekuatan Persikoba saat bertanding melawan PSBS Bangkinang. Sementara Persikoba mengutus sejumlah pemainnya mengawasi jalannya latihan tim berjuluk Laskar Sunan Pojok di Lapangan Minggiran Yogyakarta, Selasa (29/8) pagi.
Meski demikian hal itu tidak membuat gentar pelatih Persikaba, Brendy. Dia terang-terangan menunjukan cara berlatih termasuk strategi yang akan diterapkan di setiap pertandingan. Brendy yang juga mantan pemain Persikaba era 90-an itu seakan tidak terpengaruh oleh kehadiran pemain Persikoba yang lalulalang di pinggir lapangan.
Brendy mengatakan sedikit banyak dirinya sudah mengantongi kelemahan Persikoba setelah menyaksikan penampilan kesebelasan dari Batu Malang itu bertanding melawan PSBS Bangkinang. Menurutnya Persikoba bukanlah kesebelasan yang istimewa. Buktinya, meski menang 1-0, namun cara bermain anak asuh Puji Purnawan itu tidak seperti yang dibayangkan sebelumnya. ‘’Kami menyangka kemampuan bermain bola pemain Persikoba cukup bagus. Tapi setelah menonton langsung permainan mereka, sepertinya tidak jauh beda dengan permainan Persikaba,’’ ujarnya.
Sekadar diketahui para pemain Persikoba kesulitan mencetak gol ke gawang PSBS. Hal itu terjadi karena selain rapatnya pertahanan PSBS, kerjasama penyerangan yang diperagakan pemain Persikoba seakan tidak terpola. Beberapa kali bola lepas dari pengusaan saat memasuki kotak pinalti PSBS. Satu-satunya gol Persikoba yang dicetak Hariyono di menit 36 lahir dari kesalahan kiper PSBS yang terlalu maju saat mengantisipasi tendangan bebas.
Persikoba sendiri merupakan juara Grup X babak delapan besar Kompetisi Divisi III Regional Jawa. Saat itu Persikoba menjadi tuan rumah. Mereka berhasil memenangkan seluruh pertandingan. Kesebelasan yang ditundukan yakni PSBI Blitar (3-0), Panca Sakti Yogyakarta (4-0) dan Persikasi Bekasi (2-0).
Brendy mengemukakan keunggulan Persikoba terletak di pemain sayap kanan. Menurutnya kerap kali pemain Persikoba bernomor punggung 26 itu memberikan umpan kepada ujung tombak. Namun sering juga dia melakukan solo run menembus pertahanan lawan. ‘’Pemain itu yang harus dikawal ketat. Kami akan menugaskan salah seorang pemain Persikaba mengawal dia,’’ ujarnya.
Lebih lanjut Brendy mengatakan pola permainan yang diterapkan Persikoba yakni 4-4-2, akan diatasi dengan menugaskan second striker. Sebab pola itu kerap menyebabkan pemain lawan terjebak offside.
Tendangan Pinalti
Sementara itu pada latihan kemarin pagi, Brendy lagi-lagi mengasah kemampuan tendangan bebas pemainnya. Namun kali ini para pemain juga dilatih membuat pagar betis tendangan bebas. Selain itu lima pemain yakni Dian Jambul Kristanto, Supri, Widodo, Taryono dan Sujono dilatih mengeksekusi bola tendangan pinalti. Sedangkan tiga kiper yaitu Tulus Sapmoko, Risky dan Muklisin bergantian menjaga gawang. Sementara pemain lainnya melakukan game di pinggir lapangan.

Foto Cetak Gol

PENCETAK GOL : Ujung tombak Persikaba, Supri Andri (kaos merah) menggiring bola dengan kawalan pemain Persebsi Sibolga