26 September 2010

Laga Divisi I



JUMPA LAGI : Gelandang Persikaba, Dian Kristanto (kanan), berupaya mengecoh Sulistyanto pemain Persipur yang mengawalnya di pertandingan Divisi I 2009. Kedua kesebelasan malam ini bertanding di Stadion Wilis Madiun.
Jumpa Persipur di Laga Perdana
*Pertandingan Digelar Malam
BLORA – Kesebelasan Persikaba Blora akan mengawali pertandingan Kompetisi Divisi I menghadapi Persipur Purwodadi di Stadion Wilis Madiun Jatim. Laga digelar malam ini mulai pukul 19.30. Kecuali di pertandingan pembukaan, Minggu (26/9) yang dilakukan sore hari, semua laga grup VII di Madiun digelar malam. Stadion Wilis dilengkapi lampu standar nasional sehingga memungkinkan dijadikan tempat pertandingan pada malam hari. Karena itu dalam pertemuan tehnik, Sabtu (25/9), seluruh perwakilan kesebelasan yang menghuni grup VII menyepakati pertandingan tidak digelar sore. ‘’Sudah menjadi kesepakatan bersama, mau tidak mau kami harus siap bertanding pada malam hari,’’ ujar General Manajer Persikaba, Amin Faried, kemarin. Kecuali tuan rumah Madiun Putra, menurut Amin, para pemain kesebelasan yang berada di grup VII yakni Persikaba, Persipur, Persepam Pamekasan dan Persipon Pontianak belum terbiasa bertanding di bawah sorotan lampu. Dia pun menyakini tidak ada kesebelasan yang diuntungkan dalam situasi tersebut. ‘’Sama-sama tidak biasa main pada malam hari. Karena itu jalannya pertandingan tentu akan lebih menarik,’’ tandasnya. Teknis Kembali ke persiapan menghadapi laga Persipur. Bukan kali ini saja Persikaba dan Persipur bertemu dalam pertandingan resmi. Tahun lalu, Laskar Arya Penangsang dan Laskar Petir berada satu grup di Divisi I. Dari dua kali pertemuan di kandang maupun di Purwodadi, Persikaba selalu menang. Yakni masing-masing dengan skor 1-0. Meski kini telah mengalami perubahan pelatih maupun komposisi pemain, namun diperkirakan gaya permainan kedua kesebelasan tidak mengalami perubahan drastis. Bertahannya sejumlah pemain lama di kedua tim, dipastikan akan turut mewarnai gaya permainan. ‘’Yang kami ketahui, sebagian pemain senior Persipur tahun lalu, tetap dipertahankan di tim saat ini,’’ kata Amin Faried. Tambahan pemain baru di kubu lawan, antara lain adalah Rico Bangun, mantan striker Persipon Pontianak. Persikaba kini dilatih Edy Paryono. Sedangkan Persipur diarsiteki Nanang Kushardiyanto mantan pelatih PSSS Situbondo Jatim. PSSS ketika dilatih Nanang pernah bertanding melawan Persikaba di Divisi II. Karena itu sedikit banyak style kepelatihan Nanang sudah diketahui Persikaba. Apalagi Brendy, asisten pelatih Persikaba saat ini, pernah menukangi Laskar Arya Penangsang ketika berjumpa PSSS. ‘’Tentu kami mengharapkan kemenangan di laga perdana nanti. Meski tim yang kami hadapi adalah sesama Jateng, namun kami tidak mau kompromi. Kesempatan mencetak gol, harus dimanfaatkan sebaik-baik oleh para pemain Persikaba,’’ kata Amin. (H18)


Jadwal Pertandingan Persikaba
Hari Tim Lawan
Senin, 27 September Vs Persipur Purwodadi
Rabu, 29 September Vs Madiun Putra
Sabtu, 2 Oktober Vs Persipon Pontianak
Senin, 4 Oktober Vs Persepam Pamekasan

Persikaba Divisi

Ratusan Suporter Persikaba Ngelurug Madiun

PENAMPILAN Persikaba di Stadion Wilis Madiun Jatim menghadapi Persipur Purwodadi, Senin (27/9), dipastikan ditonton pula ratusan suporternya. Supoter yang tergabung dalam Saminista, Barongmania dan Buldozer bakal memadati stadion. Bahkan untuk menunjukan kebersamaan antarpendukung kedua kesebelasan, Barongmania dan Spink (suporter Persipur) merencanakan berangkat bersama ke Madiun. ‘’Kami sudah melakukan komunikasi dengan rekan-rekan suporter Persipur. Kami tunggu mereka datang ke Blora untuk selanjutnya berangkat bersama ke Madiun,’’ ujar Tri Mulyono Aji, salah seorang dedengkot Barongmania.
Dia menyebutkan kebersamaan suporter Persikaba dan Persipur sudah terjalin cukup lama. Kedua kubu suporter memberikan dukungan kepada masing-masing timnya saat bertanding di lapangan. ‘’Apapun hasil pertandingannya, kami tetap bersaudara,’’ tandasnya. Kebersamaan antarsuporter Jateng itupun akan ditunjukan kepada warga Jatim maupun suporter setiap kesebelasan yang berlaga di Stadion Wilis. Aji mengungkapkan Barongmania mencarter bus untuk mengangkut suporter Persikaba ke Madiun. Hanya dia belum bisa memastikan berapa jumlah personil yang berangkat. ‘’Kami mengumpulkan dana sendiri untuk membiayai keberangkatan kami. Selain naik bus, ada juga rekan-rekan yang naik sepeda motor maupun kendaraan pribadi. Untuk bus, kami rencanakan berangkat dari Sawahan,’’ katanya.
Dukungan penuh kepada Persikaba juga disampaikan Windi, salah seorang pengurus paguyuban suporter Saminista. Dia juga belum bisa memastikan berapa jumlah personilnya yang akan ke Madiun. ‘’Jumlah pastinya baru akan diketahui saat pemberangkatan,’’ ujarnya.
Pernyataan senada dikemukakan pula Catur Oke, pengurus Boldozer. Hanya dia menyebutkan kemungkinan besar rekan-rekannya akan berangkat sendiri-sendiri ke Madiun. ‘’Yang pasti kami tetap all out memberikan dukungan kepada Laskar Arya Penangsang di manapun bertanding,’’ tegasnya. (Abdul Muiz)

Pembukaan Divisi I 2010



DUA GOL : Stiker Madiun Putra, Purniawan (14), menyumbang dua dari tiga gol kemenangan timnya di laga pembukaan Kompetisi Divisi I di Stadion Wilis Madiun, Minggu (26/9).

Iwan Budianto Buka Kompetisi Divisi I
MADIUN – Kompetisi Divisi I secara resmi dibuka Ketua Badan Liga Amatir Indonesia (BLAI) Iwan Budianto di Stadion Wilis Madiun Jawa Timur Minggu (26/9). Pembukaan secara sederhana itu dirangkaikan dengan pertandingan pertama grup VII, Madiun Putra melawan Persipon Pontianak yang disiarkan langsung TVRI. Kesebelasan tuan rumah menang 3-0 (1-0) di laga yang dipimpin wasit Anas Apriliandi tersebut. Tiga gol kemenangan The Mad Man, Julukan Madiun Putra dicetak Agus Irawan pada menit ke-16 serta Purniawan menit ke-51 dan 65. Senin (27/9), pertandingan di grup VII dilanjutkan dengan mempertemukan dua tim asal Jateng yakni Persikaba Blora melawan Persipur Purwodadi. Berbeda dengan pertandingan pertama yang berlangsung sore hari, laga berikutnya di Stadion Wilis mulai besok hingga Senin (4/10) berlangsung malam mulai pukul 19.30.
Pertandingan Divisi I menggunakan format home tournament. Dari total 66 tim yang berada di Divisi I, mendaftar sebagai peserta sebanyak 57 tim. Persibat Batang menyatakan tidak mengikuti kompetisi. Ke-57 tim tersebut dibagi menjadi 12 grup. Dua kesebelasan yang menempati peringkat atas setiap grup berhak tampil di pertandingan putaran berikutnya. Kompetisi Divisi I direncanakan berlangsung lima putaran. (H18)

01 September 2010

Daftar

Edy Paryono Rekomendasi 25 Pemain

BLORA- Pelatih Edy Paryono merekomendasikan 25 orang pemain untuk didaftarkan manajemen ke Badan Liga Amatir Indonesia (BLAI). Ke-25 pemain itu sebagian besar adalah pemain lokal Blora yang sebelumnya dinyatakan lolos seleksi, ditambah beberapa pemain baru. ‘’Pelatih diminta manajemen untuk menentukan 25 pemain karena segera didaftarkan memperkuat Persikaba di Divisi I. Nama-namanya sudah kami berikan kepada manajemen,’’ ujar Edy Paryono, kemarin.
Pemain baru yang direkomendasikan pelatih diantaranya dua mantan personel PSIS Semarang yakni Taufik Salaffudin (belakang) dan Muhammad Yusuf (striker). Selain itu ada juga nama pemain belakang asal Malang, Veri Kushandoko, mantan kiper Persepam Pamekasan Muji Slamet serta Abrasid Talaohu mantan pemain Persija Jakarta U-21 yang juga kerabat striker tim nasional (Timnas) Indonesia Talaohu Abdul Musafri.
Sementara untuk pemain lokal Blora yang direkomendasikan antara lain penjaga gawang Tulus Sapmoko, Sukisno, Andri Mulyono Jati, Budiana, Yatno, Dian Jambul Kristanto, Masturi, Haryanto dan Mustari.
Selain itu juga ada nama-nama pemain lainnya seperti Titus Yulianto, Nugroho Adriyanto, Sukarmanto, Haryadi, Cahya Edy, Frangki Mahendra, Ribut Pujiono, Abdul Aziz, Yuda Nugroho, Teguh Ponco Laksono serta Muhammad Abdul Muntolib.
Pendaftaran
Sepengetahuan Edy Paryono, pendaftaran pemain berakhir kemarin. Karena itu dirinya segera memberikan nama 25 pemain yang diminta manajemen. Maksimal jumlah pemain yang didaftarkan sebanyak 30 orang. ‘’Penambahan pemain masih bisa dilakukan, misalnya ketika Persikaba lolos putaran pertama dan seterusnya,’’ tandas Edy Paryono.
Hanya mantan pelatih PSIS Semarang itu menegaskan ke-25 pemain itu bukan berarti telah resmi memperkuat Laskar Arya Penangsang. Pihaknya masih akan melakukan pemantauan perkembangan pemain. Selain itu juga manajemen masih akan menindaklanjuti kelengkapan administrasi berupa negosiasi dan penandatangan kontrak. ‘’Untuk kontrak pemain manajemen yang mengurusnya,’’ katanya.
General Manajer Persikaba Amin Faried mengemukakan kewenangan penuh rekomendasi pemain ada pada pelatih. Hanya dia menyatakan pemain-pemain lokal Blora tetap diupayakan masuk skuad Laskar Arya Penangsang. Itu dilakukan demi pembinaan pemain sepak bola di Blora. Dia lantas menyebut nama-nama pemain seperti striker Santoso Aji dan Riko Pambudiyanto serta beberapa pemain yunior. ‘’Statusnya bisa pemain resmi maupun pemain magang,’’ tandasnya.
Dia menyatakan kemarin 25 pemain yang direkomedasikan pelatih serta beberapa pemain lokal Blora telah didaftarkan ke BLAI PSSI di Jakarta. ‘’Perubahan daftar pemain tetap bisa dilakukan asalkan alasannya kuat,’’ ujarnya. (H18)




25 Pemain yang Direkomendasikan Pelatih

1. Tulus Sapmoko
2. Titus Tulianto
3. Muji Slamet
4. Andri Mulyono Jati
5. Nugroho Andryanto
6. Sukarmanto
7. Masturi
8. Haryadi
9. Taufik Salaffudin
10. Veri Kushandoko
11. Cahya Edy
12. Sukisno
13. Budiana
14. Frangki Mahendra
15. Ribut Pujiono
16. Abdul Aziz
17. Dian Jambul Kristanto
18. Yatno
19. Yuda Nugroho
20. Abrasid Talaohu
21. Haryanto
22. Mustari
23. Muhamad Yusuf
24. Teguh Ponco Laksono
25. Muhammad Abdul Muntolib

24 July 2010

Protes Lagi

Playoff Divisi Utama Diprotes

JAKARTA - Keputusan PT Liga Indonesia (LI) yang menghelat playoff Divisi Utama memantik protes. Adalah kubu Persikaba Blora yang bersuara lantang menentang keputusan tersebut. Manajer Persikaba Amin Faried menyatakan bahwa keputusan PT LI itu melanggar manual liga yang mereka buat sendiri.

"Di manual liga tidak ada namanya playoff Divisi Utama. Karena itu, mestinya kami yang musim lalu finis di posisi kesembilan Divisi I otomatis lolos ke Divisi Utama," kata Amin kepada Jawa Pos. Dia menyatakan sudah melayangkan surat protes kepada PSSI, PT LI, dan Kemenpora.

Amin menegaskan, dalam aturan baku kompetisi Divisi Utama, tidak ada istilah playoff bagi tim yang sudah dinyatakan degradasi. Karena itu, PT LI seharusnya konsisten dengan aturan tersebut.

Menurut Amin, jika PT LI berniat menambah jumlah kontestan Divisi Utama, yang berhak mengisi tambahan tersebut adalah Persikaba. Kalaupun playoff harus diadakan, Persikaba seharusnya dilibatkan. ''Tidak hanya protes lewat surat, kami akan langsung menghadap PSSI, PT LI, dan Menpora. Kami akan menuntut aturan ditegakkan,'' tegasnya.

Seperti diketahui, PT LI memutuskan mengadakan playoff Divisi Utama untuk mengenapi jumlah peserta musim depan menjadi 39 tim. Dengan begitu, karena dibagi dalam tiga grup, setiap grup terdiri atas 13 tim.

Masalahnya, PSSI dan Badan Liga Amatir Indonesia (BLAI) memutuskan delapan tim terbaik Divisi I musim lalu lolos ke Divisi Utama. Alhasil, kontestan Divisi Utama yang ada sekarang adalah 38 tim. Apabila dibagi dalam tim grup, jumlahnya tidak sama. Hal itulah yang memicu masalah.

PT LI pun memutuskan mengadakan playoff untuk berebut satu tiket tersebut. Peserta playoff adalah tiga tim yang sebenarnya terdegradasi ke Divisi I. Yakni, Persires Rengat, Persis Solo, dan Persiku Kudus. Playoff dilaksanakan pada 3, 5, dan 7 Agustus mendatang di Stadion Jatidiri, Semarang.

Menanggapi protes kubu Persikaba, PT LI santai-santai saja. "Hak mereka untuk melakukan protes. Tapi, kami juga punya hak untuk melakukan playoff. Kami rasa itu adalah jalan keluar terbaik," kata Tigor Shalomboboy, sekretaris PT LI. (ali/c10/ca)Jawa Pos, Sabtu 24 Juli 2010

20 July 2010

Protes

Persikaba Kirim Surat Protes Play Off Divisi Utama

BLORA - Manajemen Persikaba mulai habis kesabaran. Di tengah kebimbangan apakah Laskar Arya Penangsang lolos Divisi Utama atau tetap bertahan di Divisi I, justru muncul rencana pertandingan play off tiga tim Divisi Utama yang telah terdegradasi. Yakni Persiku Kudus, Persis Solo dan Persires Rengat. Laga play off itu untuk memperebutkan satu tiket ke Divisi Utama. Menyikapi hal tersebut, manajemen Persikaba mengirimkan surat protes ke PT Liga Indonesia (PT LI) selaku institusi penyelenggara Kompetisi Divisi Utama. Surat protes ditembuskan juga kepada menteri negara pemuda dan olahraga.
‘’Surat mempertanyakan sekaligus memprotes adanya laga play off sudah kami kirim lewat faximili ke PT LI,’’ ujar Manajer Persikaba, Amin Faried, Selasa (20/7).
Dia menegaskan dalam aturan baku kompetisi Divisi Utama, tidak ada penyebutan laga play off bagi tim yang telah dinyatakan terdegradasi. Semestinya PT LI konsisten dengan aturan tersebut. Amin menyatakan jika PT LI hendak menambah jumlah kesebelasan yang berlaga di Divisi Utama, maka pihak pertama yang berhak mengisi tambahan tersebut adalah Persikaba. Sebab menurut Amin, Persikaba menduduki peringkat sembilan Kompetisi Divisi I 2009-2010. Sementara tim Divisi I yang lolos ke Divisi Utama tahun ini adalah sebanyak delapan kesebelasan yang menempati peringkat satu hingga delapan. ‘’Karena itu kami mempertanyakan adanya laga play off Divisi Utama tersebut,’’ tandasnya.
Menurutnya jika laga play off tetap dilaksanakan, seharusnya juga melibatkan tim Divisi I. Amin menyatakan pelibatan tersebut akan lebih memenuhi rasa keadilan. Dia mencontohkan pertandingan play off Divisi I yang digelar Badan Liga Amatir (BLA) PSSI belum lama ini. Laga tersebut mempertemukan pula tim degradasi Divisi I melawan kesebelasan peringkat atas Divisi II yang memenuhi kriteria. ‘’Kami siap menerima konsekuensi apapun dari protes yang kami lakukan,’’ tegasnya. (H18)

29 June 2010

Divisi I 2010

Divisi II Segera Bergulir

*DIVISI I September

JAKARTA-Kompetisi Divisi II Liga Indonesia PSSI akan segera bergulir. Badan Liga Amatir Sepakbola Indonesia (BLAI) PSSI sudah menjadwalkan kompetisi Divisi II akan dimulai 17 Juli mendatang.

Rencana pemmentasan kompetisi Divisi II dana Divisi I secara resmi diumumkan BLAI pada pertemuan teknik Sabtu (26/6) di Hotel Golden Boutique, Gunung Sahari, Jakarta Pusat.

”Insya Allah, kalau tidak ada halangan kita akan mulai mementaskan kompetisi Divisi II pada 17 Juli mendatang,” jelas Syauqi Suratno, Sekeretaris BLAI PSSI yang ditemui Sabtu sore.

Kompetisi Divisi II melibatkan 100 tim peserta sementara Divisi I diikuti 66 tim. Kedua kompetisi akan digelar dengan sistem home-tournament untuk mempersingkat waktu sekaligus meminimalisasi pengeluaran klub.

Pada tahap awal, ke-100 peserta kompetisi Divisi II akan dibagi dalam 22 grup yang penempatannya berdasarkan kondisi geografis atau wilayah. Setiap grup nantinya rata-rata bermaterikan empat sampai lima klub.
12 Grup Untuk kompetisi Divisi I, ke-66 peserta akan dibagi dalam 12 grup, masing-masing grup diisi lima atau enam peserta yang penempatannya juga berdasarkan geografis dan wilayah. Kompetisi Divisi I ini diagendakan berlangsung sejak medio September.
Menurut keterangan, September itu pula kompetisi Divisi III sudah mulai memasuki zona pertarungan tingkat nasional. Saat ini kompetisi Divisi III masih tergelar di tngkat wilayah.

Menyambut gelaran kompetisi Divisi I dan Divisi II ini, BLAI PSSI masih berjuang untuk memperoleh sponsor pendukung. Disamping mempertahankan kerjasama dengan League untuk produk appareal, BLAI juga berusaha manggaet sejumlah mitra usaha lainnya, seperti dari perusahaan telekomunikasi dan perbankan nasional.

”Kami masih melakukan negosiasi, memang memerlukan waktu yang panjang di tengah ketidakpastian kondisi ekonomi nasional saat ini,” ujar Petri Octavianus, Direktur Bisnis BLAI PSSI. Petri Octavianus masih enggan menyebutkan perusahaan telekomunikasi dan perbankan nasional yang diupayakan mendukung gelaran kompetisi liga amatir ini.

Namun, dia mengaku sementara ini cukup puas dengan adanya minat dan antusiasme beberapa calon sponsor lainnya. Sebuah produk minuman isotonik termasuk yang tertarik mendukung kiprah BLAI. (wgm-70-Suara Merdeka)

27 June 2010

Persikaba Kalah

Eks PSIS Kalahkan Persikaba

PEKALONGAN - Tim eks PSIS Semarang mengalahkan Persikaba Blora 2-0 dalam lanjutan pertandingan segitiga yang berlangsung di Stadion Kraton, Kota Pekalongan, sore kemarin, Sabtu (26/6). Dua gol eks pemain Mahesa Jenar yang tergabung dalam Arkatama FC diborong Sampelo pada menit 27 dan 33. Secara keseluruhan tim yang dilatih Budiharjo itu menguasai pertandingan.

Denny Rumba dkk langsung menekan begitu kick off babak pertama. Serangan yang dibangun Johan, Gustavo Chena, dan Iwan mengobrak-abrik pertahanan anak-anak Blora. Meski demikian, belum membuahkan gol.
Pemain Persikaba kesulitan menerobos pertahanan Arkatama FC yang digalang Idrus Gunawan, Restu Kartiko, dan Modestus.

Gol pertama bermula dari umpan Chena dari sayap kanan ke kotak penalti. Sampelo yang dikawal dua pemain bisa menguasai bola dan menendang ke arah gawang. Kiper Tulus Satmoko mengeblok bola, namun jatuh tepat di depan Sampelo. Kesempatan itu tidak disia-siakan dan sekali sentuh langsung gol. Menit 33, pemain bernomor punggung 9 itu kembali menjebol gawang Persikaba.

Di babak kedua, duel dua kesebelasan tamu yang dipimpin wasit Ari asal Kota Pekalongan berlangsung monoton. Si kulit bundar lebih sering berada di lapangan tengah. Kedua kesebelasan sebelumnya pernah bertemu dalam laga uji coba di Stadion Kridosono, Sabtu (12/6). Saat itu pertandingan berakhir imbang 0-0.
Hari ini, di tempat yang sama tuan rumah Persip Pekalongan akan melayani Persikaba Blora. (H4-29-Suara Merdeka)

26 June 2010

Segitiga

Eks PSIS Kalah di Pekalongan


PEKALONGAN - Gol tunggal yang dihasilkan striker Persip Rozikin pada menit ke-35, membuyarkan ambisi eks pemain PSIS yang tergabung dalam Arkatama FC, kemarin sore (25/6). Dalam laga pertama pertandingan segitiga di Stadion Kraton, tim Laskar Kalong mengalahkan tamunya 1-0.

Namun kemenangan itu harus ditebus mahal, karena Rozikin harus dilarikan ke RS Bendan akibat benturan keras dengan pemain eks PSIS, Heri Susilo.

Begitu wasit Fauzi meniupkan peluit pertanda pertandingan dimulai, Denny Rumba dan kawan-kawan langsung menekan. Sebaliknya, anak asuhan Sugeng Widodo berusaha keluar dari tekanan. Pertahanan tuan rumah yang digalang Wasiyanto ’’Gondrong’’, Sumardi ’’Dongol’’, dan Eko ’’Kancil’’ cukup kuat sehingga serangan demi serangan yang dilakukan eks PSIS sering bisa dimentahkan.

Di depan sekitar 1.000 pendukung setianya yang tergabung dalam Kalongmania, tak jarang Sukodir dan kawan-kawan membahayakan gawang tim tamu. Terutama striker Rozikin yang meski bertubuh mungkil, namun kerap kali lolos dari kawalan Arkatama FC yang berpostur tubuh lebih besar.
Terlihat Lesu Kalongmania yang memadati tribun timur dengan membawa alat musik langsung bernyanyi menyambut gol tunggal yang dicetak oleh Rozikin itu. Sementara pendukung eks PSIS yang berjumlah belasan orang di tribun selatan terlihat lesu.
Di babak kedua, eks PSIS yang diperkuat pemain asing, Zenna berusaha menyamakan kedudukan.

Saking ngototnya ingin menyamakan skor, para pemain tamu bermain keras yang menjurus kasar. Rozikin yang sedang berusaha merebut bola digaprak sangat keras oleh pemain bernomor punggung 19, Heri Susilo. Akibatnya, striker andalan itu langsung terkapar dan tak bangun.

Wasit kemudian meminta petugas kesehatan untuk membawanya keluar lapangan. Namun lebih dari lima menit, Rozikin belum terbangun dan masih berada di tandu. Manajer Persip H Budi Setiawan kemudian memutuskan untuk membawanya ke RS Bendan.

Sementara itu, sampai pertandingan berakhir, eks PSIS tetap ketinggal 0-1. Penonton kembali bersorak setelah wasit meniup peluit panjang. Manajer Persip pun langsung melampiaskan kegembiraannya.

’’Kemenangan ini modal bagi kami untuk melawan Persikaba, hari Minggu nanti,’’ kata dia.

Hari ini lanjutan pertandingan segitiga antara eks PSIS melawan Persikaba Bora. (H4-70-Suara Merdeka)

22 June 2010

Divisi I

Kompetisi Divisi I Digelar Akhir September

Kompetisi sepakbola di dalam negeri tak sepenuhnya beristirahat karena imbas pergelaran Piala Dunia di Afrika Selatan. Badan Liga Amatir Indonesia (BLAI) PSSI sudah memutar roda kompetisi Divisi III sejak awal Juni, khususnya untuk pertarungan tingkat regional atau daerah. Kompetisi divisi III ini diproyeksikan mulai mengerucut ke tingkat nasional saat akhir Juli mendatang.


"Kompetisi Divisi III bagaimana pun harus kita mulai karena jumlah pesertanya demikian banyak, mencapai ratusan," kata Sekretaris BLAI PSSI Syauqi Suratno, Jumat (18/6) sore di Senayan.

Syauqi Suratno menyatakan, BLAI sudah mengagendakan untuk mulai menggelar kompetisi Divisi II pada 17 Juli. Untuk Divisi II ini, BLAI sudah menyusun pembagian grup dan jadwal pertandingan dengan sistem home tournament. Kompetisi Divisi II seluruhnya melibatkan 100 tim, yang mulai berlaga di tingkat wilayah. Untuk kompetisi Divisi I, BLAI merencanakan untuk menggelarnya mulai pekan keempat September, dengan total 66 tim peserta.

Syauqi mengharapkan gelaran tiga kompetisi liga amatir yang dikelola oleh BLAI ini terselenggara sesuai jadwal yang telah ditetapkan, khususnya juga tidak terganggu oleh pelaksanaan pemilihan kepala daerah (pilkada) baik di tingkat provinsi atau kabupaten/kota. (pssi-football.com)

05 June 2010

Kursus Lisensi A

Bonggo Pribadi Daftar Kursus Lisensi A

JAKARTA - PSSI akan menggelar kursus pelatih Lisensi “A” Nasional mulai tanggal 7 Juni hingga 6 Juli 2010. Kursus yang diikuti oleh 26 pelatih lisensi B ini akan berlangsung di Stadion Bea Cukai, Rawamangun, Jakarta Timur. Bertindak sebagai instruktur pada kursus kali ini adalah Drs. Emral Abus, Spd yang dibantu oleh dua asistennya, Zaenal Abidin dan Hanafing.

Beberapa nama pelatih kondang yang menangani tim Super Liga musim ini pun ikut serta, seperti Robby Darwis (Persib Bandung), Sudirman (Persija Jakarta), Daniel Rekito (eks Persiba), Hendri Susilo (Persisam) dan Tony Ho (PSM Makassar). Terdapat pula nama mantan pelatih timnas Indonesia di Piala Asia 2000, Nandar Iskandar.

Manajer Diklat PSSI, R Sumaryadi, menjelaskan bahwa bobot kursus lisensi A Nasional ini tidak berbeda dengan kursus lisensi A AFC yang digelar tahun lalu di Jakarta.

" Dari segi waktu dan materi semuanya hampir sama. Malah ada kelebihannya, semua materi disajikan dalam bahasa Indonesia. Sehingga peserta bakal mengerti seutuhnya atas semua materi yang diajarkan," kata Sumaryadi.

Namun, linsensi A yang menjadi syarat melatih klub Liga Super ini jelas hanya diakui di wilayah Indonesia saja. Berbeda dengan lisensi A AFC yang berlaku jika pelatih tersebut melatih klub di luar negeri. (asp) (pssi-football.com)

Daftar Peserta Kursus Pelatih Lisensi A Nasional :
Nandar Iskandar, Daniel Roekito, Bonggo Pribadi, Nasrul Koto, Tony Ho, Warta Kusuma, Drs. Djoko Malis Mustafa, Ir. La Andi, Dadang Iskandar SE, Mustafa Umarela, Welly Ahmad Podungge, Robby Darwis, Sahrial Effendi, AB Sony, Hendri Susilo, Sudirman, Widiyantoro, Yulnedi Tanjung, Yopie Riwoe, Edi Mulyono, H Solihin, Philep Hansen Maramis, Blitz Tarigan, Jhoni Rining, Assegaf Razak dan Samsul Bahri.

29 May 2010

KPK Sepak Bola

Andai Saja Ada KPK Unit Sepak Bola

YA, andai saja lembaga itu membidik pula dinamika sepakbola nasional, bisnis miliaran rupiah dalam kemasan kompetisi yang melibatkan banyak klub mungkin akan terjaga kredibilitasnya. Kompetisi ini bakal lurus, bila pun ada gejolak rasanya bisa diselesaikan melalui koridor yang terang.

Ada penindakan yang ditujukan untuk membuat jera, tapi ada pula langkah pencegahan termasuk peningkatan pelayanan melalui supervisi dari lembaga tersebut bagi perbaikan kualitas kompetisi. Semuanya demi menjaga keseimbangan liga dari paparan hawa negatif.

Sayangnya, otoritas pengelola liga tidaklah masuk sebagai kelompok penyelenggara negara, mereka juga bukan BUMN. Karenanya, gembar-gembor pembenahan atas kompetisi sepakbola nasional yang sepertinya dilakukan secara internal tidak pernah menemukan gaung yang menggetarkan.

Bukalah mesin pencari di internet macam google, dan masukan kalimat yang berisi kekecewaan klub terhadap wasit sebagai petunjuk. Sekelebat saja, data soal itu segera tersaji. Data yang seharusnya bisa menjadi perenungan bersama.

Contoh terdekat adalah dua penalti yang mewarnai partai Deltras vs Persibo di babak “8 Besar Divisi Utama” pada Minggu (23/5) lalu. Sebelum itu, simak juga eskpresi kekecewaan kubu Persija atas kontroversi penalti yang diberikan pada tuan rumah, Persik dalam lanjutan Djarum ISL Rabu (31/3) lalu. Semuanya diakhiri dengan nada protes, keras tentu termasuk makian.

Mungkin itu hanya sejumlah kasus saja. Tapi itu cukup menggambarkan betapa kompetisi negeri ini tidak berjalan sehat. Toh, fenomena serupa terjadi pula di musim-musim sebelumnya sehingga mirip lingkaran setan. Tak pernah tahu akan berujung di mana, kecuali sinyal prestasi Indonesia di gelanggang dunia yang terus terpuruk.

Kondisi tersebut juga seolah menjadi pembenaran atas obrolan dengan seorang pelatih di kancah liga super tempo hari. Partai-partai menjelang liga berakhir, katanya, memang harus diwaspadai. Itu semua terdorong oleh banyaknya kepentingan yang bermain. Klub bisa berpotensi dihabisi, tapi dapat juga mendapat pertolongan.

Atmosfir saat itu, menjelang liga tuntas adalah arena pacu menuju juara dan ada juga yang ingin lepas dari jerat dari degradasi bagi klub-klub yang berpartisipasi. Persaingan ketat menjadi lumrah, termasuk kemungkinan klub menjadi kalap.

Menandainya sepertinya juga tidak sulit. Akan muncul keputusan aneh yang dimunculkan dalam sebuah pertandingan. Di antara sekian modus, penalti terkesan menjadi alat favorit. Rumus sepakbola juga mendukungnya sebagai peluang dengan 99,9 persen berbuah gol saat dieksekusi. Nilai tawar penalti jelas sangat tinggi, dan menggiurkan.
Pengadilan Tipikor Adakah suap atau gratifikasi di balik itu semua, ini yang seharusnya menjadi kewenangan KPK unit sepakbola. Imajinasi pun bergulir, lintas komunikasi di antara mereka sebagai pelaku disadap. Dalam sebuah moment, alat-alat bukti yang ada kemudian dijadikan dasar bagi penangkapan pelaku yang terlibat.

Sampai kemudian, mereka diajukan ke Pengadilan Tipikor Sepakbola dengan vonis yang membuat kapok. Pesan yang jelas itu lalu ditangkap sebagai sebuah keseriusan dan membentuk etos yang unggul.

Laporan harta kekayaan pelaku kompetisi juga, tak hanya wasit wajib dilaporkan untuk mengetahui pergerakan kekayaan selama mengikuti kompetisi yang syarat kepentingan. Di saat yang sama, KPK Unit Sepakbola melakukan supervisi bagi pengelolaan berkompetisi secara sehat kepada klub dan otoritas sepakbola.

Semuanya untuk kebaikan kompetisi sepakbola nasional di antara semua tingkatan. Tapi ya ndilalah, ini adalah mimpi di siang bolong yang mirip-mirip dengan bunga tidur yang menginginkan Timnas Indonesia lolos ke ajang Piala Dunia. Sulit untuk diwujudkan dan lebih banyak makan hatinya. Ya, andai saja ada lembaga semacam KPK yang beraksi di tubuh sepakbola kita. (Setiady Dwie-28) Sumber : Suara Merdeka, Sabtu 29 Mei 2010

13 March 2010

cuma 1M

Persikaba Hanya Mendapat Dana Rp 1 Miliar

BLORA- Persikaba Blora harus menemui kenyataan pahit. Di saat akan berlaga di Divisi Utama 2010, tim berjuluk Laskar Arya Penangsang itu justru hanya diberikan dana Rp 1 miliar. Jumlah tersebut jauh lebih kecil dibanding pengajuan anggaran sebesar Rp 2,8 miliar.
Alokasi anggaran sebesar Rp 1 miliar itu diputuskan Badan Anggaran (Banggar) DPRD dalam pembahasan final rancangan peraturan daerah (ranperda) APBD. Hasil pembahasan bersama Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) itu selanjutnya disetujui secara aklamasi oleh seluruh fraksi di DPRD. Bupati RM Yudhi Sancoyo dan pimpinan Dewan selanjutnya membubuhkan tandatangan persetujuan APBD dalam rapat paripurna DPRD, Kamis (11/3) malam.
Dalam laporannya di depan rapat paripurna, Juru Bicara Banggar DPRD, Seno Margo Utomo, mengemukakan rasionalisasi anggaran dilakukan di sejumlah Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD). Salah satunya anggaran untuk Persikaba. ‘’Anggaran Persikaba melalui Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemuda dan Olahraga, dirasionalisasi. Dari usulan Rp 2,8 miliar dirasionalisasi Rp 1,8 miliar sehingga menjadi Rp 1 miliar,’’ ujarnya. Dana rasionalisasi itu selanjutnya dialihkan untuk anggaran pembangunan infrastruktur jalan dan jembatan.
Alokasi anggaran yang cukup minim tersebut, sebelumnya telah didengar sejumlah pengurus, manajemen dan suporter Persikaba pada Kamis siang hari. Yakni saat Banggar melakukan rapat finalisasi anggaran bersama TAPD. Untuk memastikan kabar tersebut, beberapa pengurus, manajemen dan suporter Laskar Arya Penangsang mendatangi gedung DPRD sesaat sebelum rapat paripurna dimulai. Kedatangan mereka mengundang tanda tanya dari tamu undangan yang menghadiri rapat paripurna. Namun tidak semua anggota Banggar menemui mereka. Sebagian anggota Banggar memilih berada di ruangan lain ketika pimpinan DPRD menemui pengurus, manajemen dan suporter Persikaba. Mereka pun beranjak meninggalkan gedung DPRD setelah mendapatkan komitmen dana Persikaba akan ditambah di perubahan APBD.
‘’Berapa pun dana yang dianggarkan oleh Pemkab dan DPRD kepada Persikaba akan kami terima. Justru kami menyampaikan terima kasih karena Persikaba masih diperhatikan. Antara lain dalam bentuk penganggaran dana,’’ ujar Ketua Persikaba, Urip Daryanto.
Hanya Urip mengharapkan komitmen yang disampaikan Pemkab dan DPRD untuk menambah dana Persikaba di perubahan APBD bisa direalisasikan. (H18)

25 February 2010

Bupati



POTENSI LOKAL : Dian Kristanto (kanan), salah seorang pemain lokal Blora yang memperkuat Persikaba 2009. Dia dinilai mempunyai kemampuan tak kalah dibanding pemain luar Blora.


Bupati Minta Pemain Lokal Dioptimalkan

BLORA – Tidak ada kebanggaan jika prestasi yang diraih Persikaba ternyata disumbangkan para pemain dari luar daerah. Karena itu Bupati RM Yudhi Sancoyo meminta pengurus dan manajemen Persikaba lebih mengoptimalkan potensi pemain lokal Blora.
Pernyataan itu dikemukakan bupati menyikapi akan promosinya Laskar Arya Penangsang dari Divisi I ke Divisi Utama. ‘’Boleh mendatangkan pemain luar. Namun jangan justru jumlah pemain luar Blora lebih banyak dibanding pemain lokal,’’ ujarnya saat membuka Musorkab KONI, Rabu (24/2).
Dia mengatakan ada kebanggaan tersendiri jika prestasi yang diukir Persikaba nantinya dipersembahkan pemain-pemain lokal. Menurutnya kompetisi tingkat nasional antara lain bertujuan menggairahkan pembinaan pemain di daerah. Diperkuatnya satu tim oleh pemain luar daerah maupun pemain mancanegara antara lain bertujuan membangkitkan motivasi bertanding pemain lokal. ‘’Pemain lokal bisa belajar dari pemain luar. Tentunya jika pemain luar itu mempunyai kemampuan lebih bagus,’’ katanya.
Bupati mengaku selama ini selalu mengikuti perkembangan Persikaba. Jika ada kesempatan, dia datang ke Stadion Kridosono untuk menyaksikan Laskar Arya penangsang bertanding. Tak hanya itu, bupati juga kerap meluangkan waktu untuk mendatangi kegiatan Persikaba di luar lapangan. Even kejuaraan sepak bola tingkat Blora juga tak luput dari perhatiannya. ‘’Saya mendukung penuh pelaksanaan Liga Persikaba. Sebab dari situlah bisa diketahui dan muncul pemain lokal berbakat,’’ katanya.
Mantan manajer Persikaba, Amin Faried memastikan timnya tahun ini berhak promosi ke Divisi I. Kepastian tersebut sekali lagi diperolehnya setelah diundang ke Yogyakarta, Minggu (21/2). Selain Persikaba, tim lainnya yang diundang dalam pertemuan itu adalah kesebelasan Divisi I yang lolos ke Divisi Utama.
Amin mengakui berdasarkan skema awal kompetisi, delapan tim Divisi I 2009-2010 yang lolos ke pertandingan delapan besar berhak promosi ke Divisi Utama. Namun skema itu berubah setelah tiga tim Divisi Utama 2009-2010 mengundurkan diri. Ketiga tim itu adalah Persikad Depok, Persma Manado dan Persmin Minahasa. ‘’Sebagai pengganti ketiga tim tersebut, akan ada 11 kesebelasan Divisi I yang promosi ke Divisi Utama. Yakni delapan tim Divisi I yang lolos babak delapan besar serta tiga tim yang berada di peringkat 9-11. Persikaba berada di peringkat 9,’’ ujarnya. (H18)

18 February 2010

Juara



Persekam Jawara Divisi I 2009-2010


KARAWANG-Kesebelasan Persekam Metro Kabupaten Malang secara dramatis merebut mahkota juara kompetisi Divisi I Liga Indonesia 2009-2010 setelah dalam pertandingan final yang menegangkan berhasil mengungguli tim Persemalra Maluku Tenggara 4-1 melalu adu tendangan penalti, Rabu (17/2) malam di Stadion Singaperbangsa, Karawang, Jawa Barat. Sukses Persekam Metro Malang merebut gelar ibarat anti klimaks dari dominasi permainan dan lebih banyaknya peluang mencetak gol yang dimiliki oleh tim Persemalra Maluku Tenggara pada pertandingan reguler 2 x 45 menit dan perpanjangan waktu 2 x 15 menit.Laga puncak kompetisi Divisi I Liga Indonesia 2009-2010 ini mesti diselesaikan melalui adu tendangan penalti setelah pada pertandingan normal 2 x 45 menit dan perpanjangan waktu 2 x 15 menit kedua tim bermain imbang tanpa gol. Pada pertandingan penentuan peringkat 3-4 yang digelar beberapa jam sebelumnya, tim PSCS Cilacap Jateng unggul tipis 1-0 atas Perseru Seruii melalui gol tunggal Heru Santoso menit ke-83.Dalam drama adu penalti ini, pencetak gol Persekam ke gawang Persemalra yang dikawal kiper Caytanus Ohoilulung berturut-turut dicetak oleh M.Farid, Yoseph, Nurul dan Abdul Rochim, untuk membuat kedudukan menjadi 4-1. Dari tiga penendang awal Persemalra, hanya Acken Nawadan yang sukses mencetak gol,.sementara eksekusi Hugo Kaberi dan John Pattikawa membentur mistar.Disaksikan Ketua Umum PSSI Nurdin Halid dan tiga anggota Komite Eksekutiv, yakni Mafirion, Ferry Paulus dan Joseph Refo, pertandingan puncak gelaran kompetisi Divisi I Liga Indonesia antara Persemalra Maluku Tenggara dan Persekam Matro Kabupaten Malang yang ditayangkan langsung oleh TVRI ini berlangsung menarik dengan kedua tim sama-sama tampil agresif. Namun demikian, dalam permainan terbuka yang dipimpin wasit Novari Iksan (Jakarta Utara) ini, kubu Persemalra Maluku Tenggara tampak lebih mendominasi serangan.Persemalra Maluku Tenggara nyaris memimpin pada menit ke-15 seandainya tendangan setengah voli Anton Rumangun dari sebuah kemelut di jantung pertahanan Persekam tidak membentur mistar bagian atas gawang tim Kabupaten Malang itu, sementara kiper Galih sudah terlihat mati langkah.Setelah itu, anak-anak Maluku Tenggara memperoleh peluang emasnya yang kedua melalui pemain depan John Pattikawa. Sayang tendangan kaki kanan John Pattikawa beberapa menit di depan kotak penalti gawang Perselam masih membentur bagian kiri bawah gawang Persekam. John Pattikawa tampaknya kurang tenang karena ditempat ketat dua pemain belakang Persekam. Persemalra Maluku Tenggara juga memiliki lebih banyak peluang di babak kedua, namun gagal membuahkan gol karena lebih sering kandas di daerah pertahanan Persekam. Demikian juga dengan Persekam Metro Malang, yang sama-sama menyuguhkan permainan cepat dalam tempo tinggi itu. Hingga wasit Noviar Iksan meniup peluit panjang, kedua tim pada pertandingan waktu normal 2 x 45 menit harus puas bermain imbang tanpa gol. Empat tim terbaik kompetisi Divisi I Liga Indonesia 2009-2010 ini, yakni Persemalra Maluku Tenggara, Persekam Metro Malang, PSCS Cilacap dan Pereru Serui memperoleh piala tetap yang diserahkan bergantian oleh Ketua Umm PSSI Nurdin Halid, anggota Exco, serta pimpinan BLAI"Kompetisi Divisi I ini setiap tahun tentu memang harus terus menerus ditingkatkan kualitasnya." ungkap Ketua Umum PSSI Nurdin Halid saat menjawab pertanyaan wartawan seusai pertandingan. Ketua Umum PSSI lebih jauh menegaskan, meskipun sifatnya amatir, namun kompetisi Divisi I adalah jembatan menuju liga profesional.Kompetisi Divisi I Liga Indonesia PSSI diselenggarakan sejak pertengahan tahun silam, diikuti seluruhnya oleh 66 tim yang dipertandingkan dalam 12 grup babak penyisihan, dan total mementaskan 270 pertandingan termasuk final. Dari gelaran kompetisi Divisi I ini delapan tim memperoleh promosi ke Divisi Utama pada musim kompetisi 2010-2011 mendatang. Ke-8 tim adalah peserta babak delapan besar, yakni Persemalra Maluku Tenggara, Persekam Metro Malang, PSCS Cilacap, Perseru Serui, Barito Putra, PS Bengkulu, PSLS Lhok Seumawe, dan Persikubar Kutai Barat."Tentu kita semua berharap ke-8 tim yang memperoleh promosi ke Divisi Utama ini sama-sama akan meningkatkan kualitas pemainnya sehingga bisa bersaing dengan tim-tim yang sudah eksis di sana," jelas Iwan Budianto, ketua BLAI.Menyusul tuntasnya kompetisi Divisi I ini, BLAI kini tinggal menyelesaikan kompetisi Divisi III yang saat ini baru memasuki pertarungan babak 16 besar. BLAI sebelumnya telah merampungkan kompetisi Divisi II yang dijuarai oleh Persikasi Kabupaten Bekasi, disusul Persewangi Banyuwangi, PS Bangka dan PS Gayoh Luwes, serta kompetisi U-18, dan U-15 Liga Medco.(adi, pssi-football.com)

14 February 2010

Final Divisi I 2010

Final Divisi I 2009 Disiarkan TVRI

JAKARTA- Pertandingan pamungkas kompetisi Divisi I Liga Indonesia 2009-2010 bakal disaksikan puluhan juta pasang mata di seluruh Tanah Air melalui tayangan langsung TVRI. Stasiun televisi milik pemerintah ini sudah menjalin kerja sama dengan Badan Liga Amatir Indonesia (BLAI) PSSI untuk merelai laga puncak kompetisi Divisi I tersebut pada Rabu (17/2/2010) mulai pukul 17.30 WIB dari Stadion Singaperbangsa, Karawang.

Ketua BLAI Iwan Budianto mengatakan, TVRI sudah menjanjikan akan mengemas tayangan langsung final kompetisi Divisi I Liga Indonesia. Mereka siap membuatnya secara menarik sehingga memikat penggemar sepak bola, ungkap Iwan di Sekretariat BLAI di Kompleks Istora Gelora Bung Karno, Jumat (12/2/2010).

TVRI, menurut Iwan, dipilih sebagai mitra tayangan langsung final Divisi I ini karena memiliki jangkauan siaran yang sangat luas ke seluruh Tanah Air. Hal ini selaras dengan fatsun kompetisi Divisi I yang sejak awal melibatkan tim-tim dari hampir seluruh penjuru Tanah Air, yang bertarung sejak babak reguler di tingkat wilayah (zona) hingga berpuncak ke tingkat nasional.

Babak final akan mempertemukan pemenang laga semifinal yang dipertandingkan dua hari sebelumnya, yakni Senin (15/2/2010), antara Perserui Serui dari Papua dan Persekam Metro Malang Jawa Timur mulai pukul 15.30 WIB, disusul partai antara PSCS Cilacap Jateng dan Persemalra Tual Maluku Tenggara mulai 17.30 WIB.

BLAI semula akan menggelar babak final tersebut dengan langsung mempertemukan juara dari babak delapan besar di Karawang dengan juara babak delapan besar di Yogyakarta. Namun, atas permintaan dari perwakilan keempat tim yang lolos ke babak semifinal, sistem tersebut kemudian diubah.

"Mereka meminta agar dilakukan babak semifinal dulu, kemudian final. Semifinal seperti biasa dilakukan secara silang, antara juara grup yang satu dengan runner-up grup lainnya, demikian sebaliknya," jelas Iwan yang didampingi Sekretaris BLAI Syauqi Suratno dan Direktur Bisnis Petri Octavianus.

Seperti diberitakan sebelumnya, babak delapan besar dilangsungkan di Karawang dan Yogyakarta. Grup Karawang digelar pada 1, 3, dan 5 Februari, dijuarai PSCS Cilacap, dengan runner-up Persekam Metro Malang, disusul PS Bengkulu dan PSLS Lhokseumawe. Grup Yogyakarta dilangsungkan pada 5, 7, dan 9 Februari, dan berakhir dengan urutan Perserui Serui, Persemalra Tual, PS Barito Putra, dan PS Persikubar Kutai Barat.
Pada musim kompetisi 2009-2010 ini, BLAI tinggal merampungkan laga Divisi III yang saat ini baru memasuki rangkaian pertarungan babak 16 besar. BLAI mengharapkan paling lambat pertengahan Maret kompetisi Divisi III ini sudah bisa diselesaikan.

"Kita harus segera fokus untuk melaksanakan kompetisi liga amatir tahun berikutnya, tentunya dengan harapan bisa lebih baik dari musim kompetisi 2009-2010 ini," ujar Petri Octavianus, Direktur Bisnis BLAI.

Dengan platform menggelar kompetisi yang lebih baik dari tahun ke tahun itu, BLAI terus berusaha keras menjalin kemitraan dengan para sponsor, sejauh tidak bertentangan dengan regulasi yang ada. Jika pada musim kompetisi 2009-2010 BLAI sudah berhasil menggandeng produsen bola sepak Pespex serta produk apparel Leageu, BLAI saat ini masih melakukan negosiasi dengan beberapa calon sponsor, termasuk dari kalangan telekomunikasi dan perbankan.

"Ada beberapa perusahaan lokal lain yang sudah kami dekati, ada yang baru sampai tahap perkenalan dan ada juga yang sudah ke negosiasi," jelas Petri Octavianus, perwira tangguh BLAI dalam penggalangan kemitraan dengan sponsor (Kompas)