24 February 2009

Pendaftaran Pelatih



Persikaba Buka Pendaftaran Pelatih
*Amin Faried Manajer


BLORA – Tak butuh waktu lama untuk menentukan manajer Persikaba 2009. Seperti diperkirakan sebelumnya, Amin Faried terpilih menjadi manajer tim berjuluk Laskar Sunan Pojok. Keputusan tersebut ditetapkan dalam rapat pengurus, kemarin. Rapat yang dipimpin ketua umum Persikaba, Urip Daryanto itu juga menghasilkan keputusan penetapan personel lainnya yang duduk dalam manajemen. ‘’Manajemen kali ini lebih ramping dibanding tahun sebelumnya. Dulu lebih dari 15 personel, kini cukup 12 orang saja,’’ ujar Sekretaris Persikaba, Siswanto usai rapat kemarin.
Dia menjelaskan mayoritas personel yang berada di jajaran manajemen berasal dari pengurus Persikaba. Hal itu menurutnya sebagai test case atas komitmen pengurus baru dalam memajukan prestasi kesebelasan kebanggaan warga Blora tersebut. ‘’Kinerja jajaran manajemen itu akan dinilai dalam satu musim kompetisi Divisi I 2009. Apakah Persikaba lebih berprestasi atau tidak, kita lihat hasil kerja manajemen yang telah dibentuk,’’ tandasnya.
Pelatih
Tak ingin berlama-lama menyiapkan proses pembentukan tim, manajemen yang baru saja ditetapkan langsung mengangendakan beberapa program kerja. Satu diantaranya yang paling mendesak dilaksanakan adalah seleksi pelatih. Amin Faried, manajer Persikaba menyatakan pihaknya membuka pendaftaran pelatih mulai hari ini hingga satu pekan ke depan. Menurutnya calon pelatih bisa melakukan pendaftaran secara langsung di sekretariat Persikaba di komplek GOR Mustika ataupun melalui telepon di nomor 081325715791. Pihaknya tidak memberikan syarat apapun bagi siapa saja pelatih yang hendak mendaftarkan diri. Hanya menurutnya sesuai peraturan PSSI, pelatih yang menangani tim Divisi I harus berlisensi B. ‘’Lisensi B itu syarat mutlak, karena aturannya memang seperti itu. Persikaba adalah kesebelasan yang akan menjadi peserta kompetisi Divisi I,’’ katanya.
Menurut Amin pihaknya akan melakukan seleksi pelatih dengan cara meminta calon pelatih tersebut menyampaikan visi misi kepelatihan di hadapan manajemen, pengurus dan komisi pelatih Persikaba. Pemaparan visi misi tersebut dilaksanakan beberapa setelah penutupan pendaftaran. Selain persyaratan kualitas pelatih, manajemen kata Amin akan mempertimbangkan pula nominal nilai kontrak dan gaji yang diajukan setiap calon. Sebab menurutnya pengurus maupun manajemen Persikaba hingga kini tidak mempunyai dana sepeserpun. Alokasi anggaran yang mungkin berasal dari APBD 2009 akan digunakan seefisien mungkin. ‘’Nilai kontrak dan gaji yang diajukan calon pelatih dalam penyampaian visi misi juga akan menjadi pertimbangan kami dalam menentukan siapa pelatih yang menangani Persikaba,’’ tegasnya. (H18)

Komposisi Manajemen Persikaba 2009

Penanggungjawab : Urip Daryanto
Manajer : Amin Faried
Asisten Manajer I : Ahmad Zaidun
Asisten Manajer II : Abdul Muiz
Sekretaris : Siswanto
Bendahara : Suhari
Bendahara I : Widiyarto Cetek
Humas : Sri Wiyono
Humas I : Sugie Rusyono
Perlengkapan : Suparno
Perlengkapan I : Deni
Kesehatan : Firman Juni
Kesehatan I : Yanto

23 February 2009

Amin calon Manajer



Amin Faried Dicalonkan Jadi Manajer Persikaba

BLORA – Pengurus Persikaba yang baru beberapa hari terbentuk mulai bergerak cepat menyiapkan tim Laskar Sunan Pojok yang akan berlaga di Kompetisi Divisi I 2009. Pengurus yang diketuai Urip Daryanto itu mengagendakan rapat pembentukan manajemen Persikaba hari ini, Selasa (24/2).
Selain telah menetapkan Urip Daryanto sebagai ketua umum, dalam rapat reorganisasi Persikaba di pendopo rumah dinas bupati, Sabtu (21/2), telah dibentuk pula tim formatur yang menyusun kepengurusan Persikaba 2009-2013. Hasilnya formatur menetapkan Amin Faried sebagai ketua harian Persikaba dan Siswanto menjabat sekretaris umum. Berkembang wacana ketiga nama yakni Urip, Amin dan Siswanto juga akan didaulat menjadi kandidat manajer Persikaba 2009. ‘’Siapa yang akan menjadi manajer Laskar Sunan Pojok sudah akan bisa diketahui setelah pengurus menggelar rapat besok pagi (hari ini,Red),’’ ujar Siswanto kemarin.
Hanya berdasarkan aspirasi yang santer terdengar serta dengan melihat action ketiga kandidat manajer tersebut, Amin Faried disebut-sebut sebagai calon terkuat. Dia selama ini telah menunjukan kepeduliannya mengkoordinir para pemain Persikaba dalam latihan bersama untuk mengisi kekosongan kegiatan. Amin yang juga alumnus Universitas Muhammdiyah Malang (UMM) Malang itu rela merogoh kocek untuk membiayai beberapa kali lawatan Sujono dan kawan-kawan saat melakukan uji coba menghadapi kesebelasan dari daerah lain. ‘’Ibaratnya tinggal pengetukan palu saja. Amin Faried kemungkinan besar yang akan menjadi manajer Persikaba 2009,’’ kata salah seorang pemerhati sepak bola di Blora yang namanya enggan disebutkan di koran.
Dihubungi terpisah Amin Faried menyatakan menyerahkan sepenuhnya keputusan penunjukan manajer kepada forum rapat pengurus. Hanya dia menyatakan siap jika rapat tersebut memutuskan dirinya sebagai manajer Persikaba. ‘’Kalau ditanya kesiapan, tentu saya siap. Tapi alangkah baiknya menunggu hasil rapat pengurus nanti,’’ tandasnya. (H18)

urip ketua






Urip Daryanto Terpilih Ketua Persikaba

BLORA – Wartawan Suara Merdeka yang sehari-hari bertugas di Blora, Urip Daryanto, melangkah mulus menjadi ketua umum Persikaba 2009-2013. Seluruh perwakilan klub yang hadir dalam rapat reorganisasi Persikaba di pendopo rumah dinas bupati Blora, Sabtu (21/2) secara aklamasi menunjuk pengurus PSPM Mojowetan Banjarejo itu sebagai ketua umum. Bersama pengurus Persikaba lainnya, Urip antara lain mempunyai hak dan kewenangan menunjuk manajemen Laskar Sunan Pojok yang akan bertugas membentuk kesebelasan Persikaba yang berlaga di Kompetisi Divisi I 2009. ‘’Amanah yang diberikan klub sepak bola di Blora harus dilaksanakan sebaik-baiknya. Terima kasih atas kepercayaannya dan kami mohon dukungan agar prestasi sepak bola di Blora teruma Persikaba lebih meningkat lagi,’’ ujar Urip kemarin.
Terpilihnya pria yang juga alumnus UNDIP Semarang itu sudah diduga sebelumnya. Beberapa hari sebelum pelaksanaan pemilihan, nama Urip muncul sebagai kandidat tunggal. Usulan tersebut diajukan sejumlah klub yang tergabung dalam Forum Komunikasi Klub Sepak Bola (Forkas) Blora. Kelompok supoter Persikaba (Buldozer) juga mendukung penuh Urip Daryanto sebagai ketua Persikaba. Karena itu rapat reorganisasi Persikaba yang dibuka Sekretaris Daerah (Sekda) Blora, Bambang Sulistya, seakan menjadi forum formal pengetukan palu terpilihnya sang kandidat tunggal. ‘’Kami menjalan tugas melaksanakan pemilihan ketua umum Persikaba. Sekarang tugas kami telah selesai dengan terpilihnya Urip Daryanto,’’ kata Sekretaris Reorganisasi Persikaba, Sugie Rusyono.
Hanya terpilihnya pengurus baru tersebut, diiringi pula dengan beban pelunasan hutang. Berdasarkan laporan keuangan Persikaba 2008, hutang yang harus dilunasi klub sepak bola kebanggaan warga Blora itu mencapai Rp 572 juta. Hutang sebanyak itu akumulasi dari hutang sejak tahun 2006. Selama tiga tahun terakhir dana yang bersumber dari APBD untuk anggaran pembinaan sepak bola di Blora termasuk membiayai keikutsertaan Persikaba di kompetisi resmi PSSI, selalu minus. Untuk menutupi kekurangan tersebut, sejumlah pengurus meminjam uang kepada pihak lain seperti bank dengan jaminan BPKB mobil maupun SK PNS. (H18)

07 February 2009

Uji Coba Lawan Persibo



KAWAL PEMAIN ASING : Dua pemain belakang Persikaba mengawal pergerakan pemain asing Persibo, Abel Celow Quioh dalam pertandingan uji coba di Stadion Letjen H Sudirman Bojonegoro, Kamis (5/2).

Persikaba Diminta Sering Latihan

BLORA – Saran berharga diberikan Sartono Anwar, pelatih Persibo Bojonegoro kepara para pemain Persikaba Blora. Saran tersebut disampaikannya setelah Laskar Sunan Pojok kalah 0-3 di pertandingan uji coba melawan Persibo, Kamis (5/2). Pria asal Semarang itu meminta para pemain Persikaba sering berlatih. Apalagi menurutnya Kompetisi Divisi I 2009 yang bakal diikuti Sujono dan kawan-kawan tak lama akan digelar. ‘’Saya tak ingin mencampuri kesebelasan lain. Tapi kalau diminta sarannya, tidak apa-apa. Saran saya hanya satu yakni sering-sering latihan saja,’’ ujarnya.
Saran Sartono Anwar bukan tanpa alasanya. Di sepanjang pertandingan yang digelar di Stadion Letjen H Sudirman Bojonegoro tersebut pemain Blora tampak kurang padu. Koordinasi antarpemain saat menyerang maupun bertahan tidak maksimal. Akibatnya pertahanan yang dibangun mudah ditembus pemain lawan. Tiga gol kemenangan Laskar Angling Dharma tercipta memanfaatkan kelemahan koordinasi pemain belakang Persikaba. Saat bola dikuasi striker lawan, beberapa pemain Blora langsung menempelnya. Mereka tidak memperhatikan pemain lawan lainnya yang berdiri bebas. Akibatnya ketika bola diumpan ke pemain tersebut, dengan mudah pemain itu menggiring bola hingga ke depan gawang Persikaba yang dijaga Tulus Sapmoko. Kiper dari Sarimulyo Kecamatan Ngawen itupun tak berdaya membendung tendangan keras pemain Persibo. Tiga gol Persibo seluruhnya dicetak di babak pertama oleh pemain asing yakni Abel Celow Quioh dua gol dan Morrys P Bayour.
Pemain Persikaba sempat mendominasi permainan di sepuluh menit terakhir babak pertama. Iming-iming bonus Rp 500 ribu jika mampu mencetak satu gol menjadikan para pemain Blora lebih bersemangat. Serangan bertubi-tubi dilancarkan Sujono dan kawan-kawan setelah pemain tuan rumah mengendurkan serangan. Hanya serangan itu tak satupun membuahkan gol. Tembok pertahanan Persibo tak mudah ditembus pemain Blora. Persikaba mengandalkan tembakan dari luar kotak penalti. Tercatat tiga kali tendangan keras meluncur ke arah gawang Persibo yang dijaga Heri Prasetyo. Penampilan cemerlang mantan kiper PON Jatim 2008 itu membuat peluang yang diperoleh Persikaba terbuang percuma.
Di pertandingan uji coba itu, Persikaba patut bangga. Sebab di babak kedua, Persibo tak mampu lagi mencetak gol. Padahal memasuki pertandingan babak kedua, Persibo mengganti hampir semua pemain inti dan memainkan pemain cadangan. Meski mendominasi jalannya pertandingan namun Persibo gagal menambah keunggulannya. Uji coba kali ini sekaligus merupakan pengalaman berharga bagi sejumlah pemain Persikaba. Beberapa pemain muda yang diambil dari klub-klub peserta Liga PSSI Blora (LPB) dimainkan di pertandingan tersebut. Mereka diantaranya, Abdul Aziz dan Ulin Nuha (Subur Jaya), Budi (Bravo). Persikaba diperkuat pula striker Riko Pambudiyanto, Mustari, pemain belakang Nugroho Aji serta Ahmad Zaini pemain dari Semarang. ‘’Persiapan kami menghadapi laga uji coba itu sangat singkat. Kami baru saja menyelesaikan pertandingan LPB, Minggu (1/2). Empat hari kemudian, kami bertanding di Bojonegoro. Kami hanya sempat dua kali latihan,’’ ujar Brendi, pelatih Persikaba.
Amin Faried, offisial Blora menyatakan pihaknya akan kembali mengagendakan latihan rutin seminggu dua kali yakni setiap Senin dan Jumat. Latihan tersebut sebagai persiapan Persikaba mengikuti Kompetisi Divisi I 2009. ‘’Sudah satu bulan ini kami libur latihan karena para pemain mengikuti LPB dengan memperkuat klubnya masing-masing,’’ tandasnya. (H18)

02 February 2009

Cahaya Laut Kampium

Cahaya Laut Ukir Sejarah

BLORA – Kesebelasan Cahaya Laut Ngawen tampil menjadi juara pertama Liga PSSI Blora (LPB) 2008. Di laga final yang berlangsung di Stadion Kridosono Minggu (1/2), Andri Waluyo Jati mengandaskan perlawanan juara bertahan Subur Jaya dengan skor akhir 2-1 (1-1). Subur Jaya unggul lebih dulu melalui gol yang dicetak striker Hariyanto pada menit ke-8. Cahaya Laut membalikan keadaan melalui dua gol ditercipta di menit ke-32 melalui play maker Haryanto Jendil dan pada menit ke-51 oleh Nur Arifin. Dengan kemenangan itu sekaligus tercipta sejarah baru bagi Cahaya Laut. Untuk kali pertama, kesebelasan dari Kecamatan Ngawen itu menjadi juara. Di LPB tahun-tahun sebelumnya prestasi yang ditorehkan Cahaya Laut paling tinggi meraih juara kedua. ‘’Ini kemengangan yang patut disyukuri. Kerja keras teman-teman membuahkan hasil manis,’’ ujar penjaga gawang Cahaya Laut, Tulus Sapmoko.
Mantan penjaga gawang Persikaba itu tampil lugas di pertandingan yang disaksikan Bupati RM Yudhi Sancoyo bersama Kapolres AKBP R Umar Faroq tersebut. Beberapa kali Tulus Sapmoko berhasil menggagalkan serangan lawan. Namun ia sempat dikejutkan dengan gol cepat yang diciptakan pemain Subur Jaya pada menit ke-8.
Disaksikan ribuan penonton, setelah tercipta gol pertama, kedua kesebelasan memeragakan permainan cantik. Cuaca cerah cenderung mendung menjadikan stamina pemain terjaga. Silih berganti para pemain melakukan penyerangan.
Pada menit ke-32, pemain Cahaya Laut Haryanto menciptakan gol indah. Tendangan keras kaki kanan dari luar kotak penalti meluncur deras ke pojok kiri gawang tanpa bisa dijangkau kiper Arif.
Memasuki babak kedua, laga lebih hidup. Instruksi pelatih kedua kesebelasan kepada para pemain di jeda pertandingan, dilaksanakan dengan baik. Kejelian pemain tengah Cahaya Laut Nur Arifin menjadikan kiper Arif kembali memungut bola dari dalam jaring gawang yang dijaganya. Tertinggal 2-1, pemain Subur Jaya berupaya menaikan tempo permainan. Sebaliknya Cahaya Laut cenderung bertahan. Kendali permainan berada di tangan para pemain Subur Jaya. Hanya pola penyerangan yang terbilang monoton, menjadikan pemain lawan dengan mudah mematahkan serangan Subur Jaya. Skor 2-1 tidak berubah hingga wasit Slamet Kusdiono menyudahi laga.
‘’Anak-anak Subur Jaya menguasai pertandingan tapi terlalu banyak bermain bola bawah. Padahal kondisi lapangan tidak mendukung pola tersebut. Mestinya sejak ketinggalan 1-2 pola permainan diubah misalnya dengan crossing langsung ke muka gawang,’’ ujar Siswanto, salah seorang ofisial Subur Jaya.
Ketua Panitia Pelaksana (Panpel) LPB Amin Faried mengemukakan selain menyerahkan hadiah bagi kesebelasan yang memenangi pertandingan, panitia melalui tim yang ditunjuk, menetapkan Santoso Aji dari AC Bola Kapuan Cepu sebagai pemain terbaik. Kesebelasan Yonif 410 Alugoro sebagai tim fair play dan striker Perseto Todanan, Sukirno Bagong menjadi top skor dengan lima gol. ‘’Kami bersyukur penyelenggaraan LPB sukses meski dukungan dana sangat minim,’’ tandasnya. Juara ketiga LPB tahun ini diraih Garuda Kunduran setelah mengalahkan Bravo Trembul Ngawen dengan skor tipis 1-0. (H18)