01 September 2006

Pernik Kompetisi Divisi III Nasional

Sepak Bola Blora

Berbagi Tempat Latihan

YOGYAKARTA- Sangat sulit menemukan lapangan tempat latihan yang layak dan letaknya tidak jauh dengan penginapan. Kalaupun ada, lapangan itu tidak memenuhi syarat. Seperti lapangan Minggiran, Yogyakarta. Selain itu ternyata pengguna lapangan bukan satu dua kesebelasan saja. Sebab di Yogyakarta sendiri terdapat puluhan kesebelasan. Akibatnya, Persikaba harus rela berbagi lapangan tempat latihan dengan kesebelasan lain. Saat Sujono dan kawan-kawan berlatih, pada saat itu pula dua kesebelasan lokal berlatih di tempat yang sama. ‘’Terpaksa kita harus menggunakan seperempat lapangan. Itu pun hanya dalam waktu tidak lebih dari satu jam. Kami harus giliran dengan kesebelasan lain,’’ ujar Pelatih Persikaba, Brendy. (H18)


Mulai Berburu Buah Tangan

YOGYAKARTA – Berakhirnya pelaksanaan Kompetisi Divisi III Nasional Grup B tinggal beberapa hari lagi. Tidak mengherankan sejumlah pemain dan ofisial Persikaba mulai berburu oleh-oleh buat keluarganya masing-masing. Selain baju-baju khas Yogyakarta, buah tangan yang paling banyak dibeli adalah kaset VCD lagu-lagu Jawa maupun Indonesia maupun film. Sebab harga yang ditawarkan pedagang lebih murah jika dibandingkan di Blora. Tidak terkecuali Setet, salah seorang ofisial Persikaba. Dia memborong kaset VCD film dan lagu. Namun dia mempunyai tanggungan buah tangan yang belum didapatkan yakni kaos barongan. ‘’Anak saya minta dibelikan oleh-oleh kaos barongan. Tapi sampai sekarang kaos itu belum saya dapatkan,’’ katanya. (H18)


Salah Jalan Pulang Larut Malam

YOGYAKARTA – Jangan sekali-kali berlagak sok tahu di daerah orang lain, jika nasib buruk salah seorang pemain Persikaba menimpa anda. Muklisin, salah seorang pemain tim berjuluk Laskar Sunan Pojok itu terpaksa pulang larut malam karena tak tahu jalan pulang. Sebenarnya, tukang becak yang membawanya sudah mengayuhkan pedal becak ke arah yang benar. Namun Muklisin bersikeras jalan tersebut salah. Si tukang becak menuruti kemauan Muklisin. Namun jalan yang dituju ternyata salah. Becak pun berputar-putar cukup lama di tengah kota. Hingga akhirnya Muklisin menuruti arah yang dimaksud tukang becak. Becak pun akhirnya sampai di penginapan pemain Persikaba. ‘’Lain kali apapun kemauan tukang becak. Lebih baik dituruti karena merekalah yang tahu betul letak suatu tempat yang kita tuju,’’ ujarnya. (H18)


No comments: