02 February 2009

Cahaya Laut Kampium

Cahaya Laut Ukir Sejarah

BLORA – Kesebelasan Cahaya Laut Ngawen tampil menjadi juara pertama Liga PSSI Blora (LPB) 2008. Di laga final yang berlangsung di Stadion Kridosono Minggu (1/2), Andri Waluyo Jati mengandaskan perlawanan juara bertahan Subur Jaya dengan skor akhir 2-1 (1-1). Subur Jaya unggul lebih dulu melalui gol yang dicetak striker Hariyanto pada menit ke-8. Cahaya Laut membalikan keadaan melalui dua gol ditercipta di menit ke-32 melalui play maker Haryanto Jendil dan pada menit ke-51 oleh Nur Arifin. Dengan kemenangan itu sekaligus tercipta sejarah baru bagi Cahaya Laut. Untuk kali pertama, kesebelasan dari Kecamatan Ngawen itu menjadi juara. Di LPB tahun-tahun sebelumnya prestasi yang ditorehkan Cahaya Laut paling tinggi meraih juara kedua. ‘’Ini kemengangan yang patut disyukuri. Kerja keras teman-teman membuahkan hasil manis,’’ ujar penjaga gawang Cahaya Laut, Tulus Sapmoko.
Mantan penjaga gawang Persikaba itu tampil lugas di pertandingan yang disaksikan Bupati RM Yudhi Sancoyo bersama Kapolres AKBP R Umar Faroq tersebut. Beberapa kali Tulus Sapmoko berhasil menggagalkan serangan lawan. Namun ia sempat dikejutkan dengan gol cepat yang diciptakan pemain Subur Jaya pada menit ke-8.
Disaksikan ribuan penonton, setelah tercipta gol pertama, kedua kesebelasan memeragakan permainan cantik. Cuaca cerah cenderung mendung menjadikan stamina pemain terjaga. Silih berganti para pemain melakukan penyerangan.
Pada menit ke-32, pemain Cahaya Laut Haryanto menciptakan gol indah. Tendangan keras kaki kanan dari luar kotak penalti meluncur deras ke pojok kiri gawang tanpa bisa dijangkau kiper Arif.
Memasuki babak kedua, laga lebih hidup. Instruksi pelatih kedua kesebelasan kepada para pemain di jeda pertandingan, dilaksanakan dengan baik. Kejelian pemain tengah Cahaya Laut Nur Arifin menjadikan kiper Arif kembali memungut bola dari dalam jaring gawang yang dijaganya. Tertinggal 2-1, pemain Subur Jaya berupaya menaikan tempo permainan. Sebaliknya Cahaya Laut cenderung bertahan. Kendali permainan berada di tangan para pemain Subur Jaya. Hanya pola penyerangan yang terbilang monoton, menjadikan pemain lawan dengan mudah mematahkan serangan Subur Jaya. Skor 2-1 tidak berubah hingga wasit Slamet Kusdiono menyudahi laga.
‘’Anak-anak Subur Jaya menguasai pertandingan tapi terlalu banyak bermain bola bawah. Padahal kondisi lapangan tidak mendukung pola tersebut. Mestinya sejak ketinggalan 1-2 pola permainan diubah misalnya dengan crossing langsung ke muka gawang,’’ ujar Siswanto, salah seorang ofisial Subur Jaya.
Ketua Panitia Pelaksana (Panpel) LPB Amin Faried mengemukakan selain menyerahkan hadiah bagi kesebelasan yang memenangi pertandingan, panitia melalui tim yang ditunjuk, menetapkan Santoso Aji dari AC Bola Kapuan Cepu sebagai pemain terbaik. Kesebelasan Yonif 410 Alugoro sebagai tim fair play dan striker Perseto Todanan, Sukirno Bagong menjadi top skor dengan lima gol. ‘’Kami bersyukur penyelenggaraan LPB sukses meski dukungan dana sangat minim,’’ tandasnya. Juara ketiga LPB tahun ini diraih Garuda Kunduran setelah mengalahkan Bravo Trembul Ngawen dengan skor tipis 1-0. (H18)

No comments: