31 August 2006

Pernik Kompetisi Divisi III



Nyambi Jadi Sopir

YOGYAKARTA – Beruntung Persikaba diperkuat penjaga gawang Tulus Sapmoko. Sebab selain kemampuan menangkap bola yang dimiliki pemain asli Blora itu cukup mumpuni, keterampilannya menyetir mobil saat dibutuhkan tim. Tidak heran, pemain yang mempunyai tinggi badan 175 itu didaulat menjadi sopir mobil milik Pemkab Blora yang dibawa ke Yogyakarta, saat pemain tim berjuluk Laskar Sunan Pojok itu hendak berlatih di lapangan Minggiran, Yogyakarta. ‘’Mestinya gaji saya dobel. Selain sebagai pemain saya juga merangkap driver,’’ ujarnya. (H18)

Persikaba Lolos Divisi II Nasional

YOGYAKARTA- Persikaba dipastikan lolos ke Divisi II Nasional. Sebab kesebelasan yang dilatih Brendy itu menempati peringkat dua klasemen akhir Grup B menyusul nilai 6 yang didapatkannya. Namun jangan salah mengerti. Lolosnya Persikaba ke Divisi II Nasional itu hanya simulasi permainan Playstation (PS). Memang selama di Yogyakarta, sebagian pemain Persikaba menghabiskan waktu bermain game PS di ruang lobi Wisma Nugraha, tempat mereka menginap. Lima pemain memerankan diri sebagai lima kesebelasan yang bertanding di Grup B Kompetisi Divisi III Nasional. Hasilnya, Dwi Handoro yang memerankan Persikaba berhasil mengalahkan dua kesebelasan. ‘’Mudah-mudahan hasil pertandingan di PS itu merupakan gambaran keberhasilan Persikaba di lapangan,’’ tandas Dwi Handoro. (H18)

Ramai-Ramai Mengecat Rambut

YOGYAKARTA – Menjelang tampil menghadapi Perseta Tulungagung hari ini (1/9), sejumlah pemain Persikaba mengecat rambut. Cat rambut yang dipilihpun beraneka warna. Selain orangye, ada juga yang memilih warna perak. Namun tidak semua rambut dicat melainkan hanya sebagian saja. Seperti yang dilakukan pemain belakang Bahtiar dan Widodo. Bahtiar memilih menggunakan cat warna perak untuk menghiasi sebagian rambutnya. Sedangkan Widodo menggunakan warna perak. ‘’Supaya nanti lebih mudah dilihat dan dikenali. Sebab terik sinar matahari saat kita bertanding di lapangan, menyilaukan mata,’’ ujar Widodo mengomentari sebagian rambutnya yang dicat. (H18)

Didukung Mahasiswa Riau

YOGYAKARTA – Penampilan PSBS Bangkinang Riau saat menghadapi Perseta Tulungagung di Stadion Sultan Agung, Bantul, (30/8), mendapat dukungan penuh sekitar 50 warga Bangkinang yang berada di Yogyakarta. Mereka adalah mahasiswa yang menempuh studi di sejumlah perguruaan tinggi di Yogyakarta. Dengan mengenakan kaos warna hijau, suporter PSBS tidak henti-hentinya memberikan dukungan dari tribun penonton meski timnya kalah telah 0-4. ‘’Seharusnya warga atau mahasiswa Blora yang ada di Yogyakarta ini, memberikan dukungan juga kepada kami saat bertanding,’’ ujar kapten Persikaba, Sujono. (H18)



Teringat Sinetron ‘’Losmen’’ TVRI

YOGYAKARTA – Wisma Nugraha yang menjadi tempat menginap pemain Persikaba ternyata adalah lokasi pembuatan sinetron berjudul ‘’Losmen’’ yang pernah ditayangkan TVRI di tahun 80-an. Menurut Heri Waskito, penjaga wisma, benda-benda yang digunakan saat shooting pembuatan sinetron yang diperankan Nani Wijaya itu hingga kini masih terawat dengan baik termasuk setting kamar penginapan yang tak pernah berubah. ‘’Hampir semuanya tidak berubah. Contohnya seperti kursi goyang dan jam dinding. Benda-benda itu dulunya dipergunakan saat pembuatan sinetron berjudul losmen,’’ ujarnya. Seluruh pemain dan offisial Persikaba Blora sebelumnya tidak menyangka kalau Wisma Nugraha di Jalan Parangtritis itu adalah tempat pembuatan sinetron berjudul losmen. ‘’Jeng Sri-nya mana, mas,’’ tanya Widodo, pemain Persikaba kepada penjaga wisma. Jeng Sri adalah anak pemilik losmen dalam sinetron. (H18)


Kenakan Kostum Era 80-an

YOGYAKARTA – Masih ingat dengan kostum yang dikenakan Maradona saat membawa kesebelasan Argentina menjuarai Piala Dunia 1986 ?. Kaos lengan panjang dengan celana pendek di atas lutut yang sempat ngetren di tahun 80-an itu dikenakan kembali pemain Persikoba Batu Malang. Uniknya lagi meski berwarna sama namun model kostum antara pemain yang satu dengan yang lain berbeda. Sejumlah pemain mengenakan model kostum dengan lengan pendek. Sementara yang lain mengenakan kaos lengan panjang. Tak ayal lagi pemandangan seperti itu memunculkan komentar penonton maupun pemain dari kesebelasan lain. ‘’Kalau kostumnya seperti itu, kita serasa melihat penampilan kesebelasan era 80-an. Kelihatannya lucu sekali,’’ ujar Sapto Widiantoro, salah seorang pemain Persikaba Blora. (H18)


Pertanda dari Gelas Pecah

YOGYAKARTA – Percaya atau tidak, hasil imbang 1-1 yang diraih Persikaba Blora saat bertanding melawan Persebsi Sibolga, Selasa (29/8), ternyata sudah diisyaratkan satu jam sebelum pertandingan dimulai. Gelas berisi kopi yang dipegang Suparno, salah seorang offisial Persikaba tiba-tiba pecah. Padahal air kopi di dalam gelas tidak terlalu panas. Uniknya lagi gelas pecah persis di garis tengah. Peristiwa itu terjadi ketika para pemain tim berjuluk Laskar Sunan Pojok itu berkumpul di lobi wisma untuk mendengarkan pengarahan pelatih Brendy sebelum berangkat ke Stadion Sultan Agung, Bantul. ‘’Gelas yang pecah di tengah-tengah itu mungkin merupakan pertanda hasil pertandingan imbang,’’ ujar Suparno. (H18)



Persikoba Menang Persewangi Imbang

YOGYAKARTA – Kesebelasan Persikoba Batu Malang membuka peluang lolos ke babak berikutnya setelah memenangkan pertandingan melawan PSBS Bangkinang dengan skor 1-0 (1-0) di Stadion Sultan Agung, Bantul, Senin (28/8). Gol tunggal kemenangan anak asuh Puji Purnawan itu dicetak Hariyono di menit 36.
Sementara di hari yang sama di Grup A, kesebelasan dari Jatim lainnya, Persewangi Banyuwangi hanya mampu bermain imbang 1-1 (1-0) menghadapi kesebelasan dari Nangroe Aceh Darussalam, Persidi Pidie di Stadion Pancasila Lembah UGM. Persewangi unggul terlebih dahulu melalui tendangan bebas Rony Nurdiansah di menit 38. Sedangkan gol Persidi dicetak Pondra, tiga menit sebelum pertandingan usai. (H18)


Ditonton Anggota DPRD

YOGYAKARTA – Penampilan perdana Sujono dan kawan-kawan di Stadion Sultan Agung, Bantul, Selasa (29/8) kemarin disaksikan sejumlah anggota DPRD Blora. Para wakil rakyat itu datang ke stadion setelah melakukan kunjungan kerja di Kabupaten Magelang. Namun para anggota legislatif itu harus rela berpanas-panasan di bawah terik sinar matahari karena tidak ada tribun tertutup. Sebab, Stadion Sultan Agung masih dalam proses penyelesaian pembangunan. (H18)


Saling Intip Kekuatan Calon Lawan

YOGYAKARTA – Lima kesebelasan yang berada di Grup B bisa dipastikan ingin lolos ke babak berikutnya. Berbagai cara ditempuh untuk merealisasikan keinginan itu termasuk mengintip kekuatan calon lawan yang akan dihadapinya kelak. Demikian juga yang dilakukan Persikaba Blora. Pelatih Brendy mengajak Sujono dan kawan-kawan mengamati gaya bermain yang diperagakan pemain Persikoba Batu Malang dan PSBS Bangkinang saat bertanding di Stadion Sultan Agung Bantul, Senin (28/8). Namun ternyata bukan hanya tim berjuluk Laskar Sunan Pojok saja yang mengintip kekuatan calon lawan, 2 kesebelasan lainya yang berada di Grup B yakni Perseta Tulungagung dan Persebsi Sibolga juga melakukan hal yang sama. Uniknya, pemain ketiga kesebelasan itu berkumpul dalam satu tribun penonton. Tatap mata pemain yang terkesan saling selidik, menjadi pemandangan yang tidak bisa dihindarkan lagi. ‘’Andi Setiono mana? Dia nanti yang akan menempel ketat pergerakan saya,’’ ujar ujung tombak Persikaba Dian Jambul Kristanto menanyakan keberadaan kapten Perseta kepada pemain Perseta lainya (H18).

Meski Gratis, Sepi Penonton

YOGYAKARTA – Keinginan panitia pertandingan agar Stadion Sultan Agung, Bantul Yogyakarta dipenuhi penonton, ternyata tidak terkabul. Sebab, meski penonton yang hendak masuk stadion tidak dipungut uang tiket alias gratis, tetap saja tidak banyak warga Bantul yang menyaksikan pertandingan. Seperti yang terlihat saat Persikoba Batu bertanding melawan PSBS Bangkinang, Senin (28/8).’’Kalau dihitung, kira-kira penonton yang hadir hanya sekitar 100-an orang. Justru yang paling banyak adalah para pemain yang akan bertanding di sini beberapa hari ke depan nanti,’’ ujar Irfan, salah seorang panitia pertandingan. (H18)

No comments: