14 January 2007
Liga Persikaba
DIKAWAL KETAT : Ujung tombak Cahaya Laut, Sumarsono (tengah), dikawal dua pemain bertahan Subur Jaya.
*Liga Persikaba Subur Jaya Raih Juara Tiga
BLORA - Kemenangan 5-4 (0-0) melalui adu tendangan penalti saat menghadapi Cahaya Laut Ngawen membawa kesebelasan Subur Jaya Blora meraih juara ketiga Liga Persikaba. Sebelumnya kedua kesebelasan yang gagal melaju ke final itu bermain imbang 0-0 di 90 menit pertandingan, Selasa (26/12). Ketiadaan lampu penerangan di Stadion Kridosono menyebabkan laga akhir ditentukan melalui adu penalti tanpa didahului perpanjangan waktu.
Dari lima penendang pertama, kedua kesebelasan berbagi skor 3-3. Dua pemain Subur Jaya yakni Andik dan Adi gagal menjalankan tugasnya. Sementara dari Cahaya Laut, dua pemain yang tidak sukses mengeksekusi tendangan penalti adalah gelandang Persikaba Sapto Widiantoro dan Eksan.
Tendangan penalti dilanjutkan kembali dengan dua penendang tambahan. Gagalnya eksekusi penalti pemain Cahaya Laut bernomor punggung 12, Sumarsono, membawa Subur Jaya meraih juara ketiga.
Dalam pertandingan perebutan juara tiga itu, kedua kesebelasan menampilkan permainan menyerang sejak peluit ditiup wasit. Ujung tombak kedua kesebelasan silih berganti membahayakan gawang lawan. Namun kekurangtenangan ujung tombak menyebabkan peluang yang didapat terbuang percuma. Di babak pertama tercatat Subur Jaya mendapat empat peluang emas. Menit 10, ujung tombak Vava lepas dari jebakan ofside. Namun bola sundulan kepalanya terlalu lemah hingga kiper Cahaya Laut, Nugroho dengan mudah menangkap bola. Pada menit 30, kembali Subur Jaya mendapatkan peluang emas setelah gelandang Ulin melesatkan tendangan bebas dari luar kotak penalti. Namun bola hasil tendangan itu membentur mistar gawang. Demikian juga di menit 44, Ulin kembali gagal menyelesaikan peluang. Tendangannya berhasil ditepis kiper.
Sebaliknya, Cahaya Laut memperoleh peluang cukup banyak. Pada menit ke-25, sundulan ujung tombak Cahyo membentur mistar gawang. Mistar gawang lagi-lagi membuat bola sundulan Eksan memanfaatkan umpan tendangan pojok, tidak membuahkan gol. Memasuki babak kedua, pelatih kedua kesebelasan melakukan beberapa pergantiaan pemain. Hal itu dilakukan untuk menambah daya gedor kesebelasannya. Selain itu untuk mengantisipasi pula adu tendangan penalti. Sebab hingga menjelang pertandingan berakhir, kedudukan sama kuat 0-0. Perkiraan itupun terbukti. Untuk menentukan pemenang pertandingan, adu tendangan penalti harus dilakukan karena hingga pertandingan 90 menit usai skor tidak berubah 0-0. (H18)
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment