Fokus Pembenahan Emosi Pemain
BLORA – Pelatih Persikaba Imam Supardi berupaya membenahi emosi pemain menjelang laga terakhir di putaran ketiga Kompetisi Divisi II menghadapi Persikubar Kutai Barat, Jumat (25/5). Menurutnya kunci keberhasilan sebuah kesebelasan selain didukung kemampuan teknis pemain juga bagaimana pemain tersebut bisa mengontrol emosi saat bertanding.
‘’Membenahi emosi pemain merupakan pekerjaan rumah bagi kami. Pertandingan terakhir melawan Persikubar nanti bakal menjadi penentu lolos tidaknya Persikaba ke babak berikutnya,’’ ujarnya kepada Suara Merdeka, kemarin.
Imam Supardi yang juga pernah melatih Persikaba di era 90-an sempat dibuat gusar melihat penampilan Sujono dan kawan-kawan ketika mengalahkan Persekaban Banjar dengan skor 3-2 di Stadion Utama Kendal, Kamis (16/5).
Kegusaran itu sangat beralasan. Sebab untuk menjaga peluang lolos ke babak 16 besar, selain memenangi pertandingan, Persikaba membutuhkan selisih gol dalam jumlah banyak. Kemenangan 3-2 yang diraih tim berjuluk Laskar Sunan Pojok atas Persekaban menempatkan Persikaba di posisi ketiga klasemen sementara di bawah PSKS Krakatau Steel dan Persiko Kota Baru. Sebenarnya Persikaba dan Persiko Kota Baru sama-sama mengantongi nilai enam, namun Persiko lebih baik dalam agregat gol. Blora minus satu sedangkan Kota Baru positif satu.
Imam Supardi mengatakan banyak peluang terbuang percuma saat timnya menghadapi Persekaban. Hal itu terjadi karena emosi pemain tidak terkontrol setelah kapten kesebelasan Sujono gagal mengeksekusi tendangan penalti di menit 61. Kerjasama antarpemain tidak lagi terlihat. Mereka cenderung memaksakan kehendaknya sendiri mencetak gol. ‘’Meski menang, kami tidak puas melihat permainan anak-anak. Mereka maunya banyak mencetak gol namun tidak diimbangi pengontrolan emosi dan kerjasama antarpemain. Akibatnya banyak peluang terbuang percuma,’’ tandasnya.
Usai berlaga di putaran kedua Kompetisi Divisi II, Laskar Sunan Pojok pulang ke Blora, Kamis malam. Mereka diliburkan selama tiga hari. Imam Supardi mewajibkan para pemainnya berkumpul kembali Senin (21/5) guna menjalani latihan di Stadion Kridosono Blora menjelang dimulainya pertandingan putaran ketiga yang rencananya digelar 21-26 Mei di Stadion Utama, Kendal. (H18)
Klasemen Sementara Grup III-A hingga Kamis (17/5)
1. PSKS Krakatau Steel 4 3 0 1 7-2 9
2. Persiko Kota Baru 3 2 0 1 2-1 6
3. Persikaba Blora 4 2 0 2 4-5 6
4. Persik Kendal 1 1 0 0 2-0 3
5. Persikubar Kutai Barat 3 1 0 2 3-3 3
6. Persekaban Banjar 3 0 0 3 2-9 0
BLORA – Pelatih Persikaba Imam Supardi berupaya membenahi emosi pemain menjelang laga terakhir di putaran ketiga Kompetisi Divisi II menghadapi Persikubar Kutai Barat, Jumat (25/5). Menurutnya kunci keberhasilan sebuah kesebelasan selain didukung kemampuan teknis pemain juga bagaimana pemain tersebut bisa mengontrol emosi saat bertanding.
‘’Membenahi emosi pemain merupakan pekerjaan rumah bagi kami. Pertandingan terakhir melawan Persikubar nanti bakal menjadi penentu lolos tidaknya Persikaba ke babak berikutnya,’’ ujarnya kepada Suara Merdeka, kemarin.
Imam Supardi yang juga pernah melatih Persikaba di era 90-an sempat dibuat gusar melihat penampilan Sujono dan kawan-kawan ketika mengalahkan Persekaban Banjar dengan skor 3-2 di Stadion Utama Kendal, Kamis (16/5).
Kegusaran itu sangat beralasan. Sebab untuk menjaga peluang lolos ke babak 16 besar, selain memenangi pertandingan, Persikaba membutuhkan selisih gol dalam jumlah banyak. Kemenangan 3-2 yang diraih tim berjuluk Laskar Sunan Pojok atas Persekaban menempatkan Persikaba di posisi ketiga klasemen sementara di bawah PSKS Krakatau Steel dan Persiko Kota Baru. Sebenarnya Persikaba dan Persiko Kota Baru sama-sama mengantongi nilai enam, namun Persiko lebih baik dalam agregat gol. Blora minus satu sedangkan Kota Baru positif satu.
Imam Supardi mengatakan banyak peluang terbuang percuma saat timnya menghadapi Persekaban. Hal itu terjadi karena emosi pemain tidak terkontrol setelah kapten kesebelasan Sujono gagal mengeksekusi tendangan penalti di menit 61. Kerjasama antarpemain tidak lagi terlihat. Mereka cenderung memaksakan kehendaknya sendiri mencetak gol. ‘’Meski menang, kami tidak puas melihat permainan anak-anak. Mereka maunya banyak mencetak gol namun tidak diimbangi pengontrolan emosi dan kerjasama antarpemain. Akibatnya banyak peluang terbuang percuma,’’ tandasnya.
Usai berlaga di putaran kedua Kompetisi Divisi II, Laskar Sunan Pojok pulang ke Blora, Kamis malam. Mereka diliburkan selama tiga hari. Imam Supardi mewajibkan para pemainnya berkumpul kembali Senin (21/5) guna menjalani latihan di Stadion Kridosono Blora menjelang dimulainya pertandingan putaran ketiga yang rencananya digelar 21-26 Mei di Stadion Utama, Kendal. (H18)
Klasemen Sementara Grup III-A hingga Kamis (17/5)
1. PSKS Krakatau Steel 4 3 0 1 7-2 9
2. Persiko Kota Baru 3 2 0 1 2-1 6
3. Persikaba Blora 4 2 0 2 4-5 6
4. Persik Kendal 1 1 0 0 2-0 3
5. Persikubar Kutai Barat 3 1 0 2 3-3 3
6. Persekaban Banjar 3 0 0 3 2-9 0
No comments:
Post a Comment