05 December 2008

Lawan Persela



DUO KAPTEN : Kapten Persikaba Sujono (kanan) mengawal pergerakan kapten Persela, Marcio Souza (10) dalam pertandingan uji coba di Stadion Surajaya Lamongan, Kamis (4/12).

Persikaba Dapat Pelajaran Berharga
*Takluk 0-4 Lawan Persela


BLORA – Kualitas tim maupun individu pemain Persikaba harus diakui masih berada di bawah Persela Lamongan. Namun bukan berarti Laskar Sunan Pojok bisa disepelekan. Terbukti, meski akhirnya kalah 0-4 (0-1) dari tuan rumah Persela dalam laga uji coba Kamis (4/12), Sujono dan kawan-kawan mampu memberikan perlawanan sengit di babak pertama. Duet striker asing tim berjuluk Laskar Joko Tingkir, Marcio Souza dan Marcos Souza dibuat tak berdaya menghadapi ketatnya barisan pertahanan Persikaba. Satu-satunya gol di babak pertama dicetak gelandang serang Alex Robinson memanfaatkan bola rebound dari tendangan keras Marcio. Gol itupun tercipta lima menit sebelum pertandingan di babak pertama berakhir.
‘’Kami mendapat pelajaran berharga ketika uji coba melawan Persela. Minimal menambah pengalaman bertanding. Apalagi tim yang dihadapi adalah tim kuat,’’ ujar Koordinator tim Blora, Amin Farid, kemarin.
Pelatih Persela M Basri seakan tak ingin menanggung malu kala timnya menjamu Persikaba. Apalagi pertandingan itu disaksikan langsung Bupati Lamongan, Masfuk. Di babak pertama, pelatih asal Makassar itu menurunkan tim inti yang biasa bertanding di Indonesia Super Liga (ISL). Kapten Marcio Souza dimainkan bersama Alex Robinson. Begitu juga dengan bek sayap kanan Tommy Ribka, Charles Puttiray, libero Fabiano Berltrame serta pemain belakang FX Yanuar. Striker baru yang mengikuti seleksi juga diturunkan yakni Marcos Souza. Dia adalah adik kandung Marcio Souza.
Ketatnya pertahanan Persikaba serta disiplinnya para pemain mengawal pergerakan lawan, menjadikan peluang yang didapat para pemain Persela tak berbuah gol. Penampilan cemerlang kiper Tulus Sapmoko membuat duo striker Persela frustasi. Beberapa kali pelanggaran dilakukan Marcio. Bahkan pemain yang dikenal tempramen itu sempat pula terpancing emosinya lantaran selalu diganggu pemain Blora. Hingga pertandingan berlangsung 40 menit pemain Persela tak mampu mencetak gol padahal Persikaba tidak memainkan formasi bertahan total. Herifi dan Mustari dipasang sebagai striker. Kapten Sujono mengkoordinir barisan pertahanan yang antara lain diisi Isman Hadi, Sukarmanto Togog dan Agus.
Satu-satu gol yang tercipta di babak pertama lahir setelah kiper Tulus Sapmoko gagal menangkap bola tendangan keras Marcio. Alex Robinson yang berdiri bebas tanpa kawalan dengan mudah memanfaatkan bola rebound, hingga terciptalah gol.
Memasuki babak kedua, Persela mengganti seluruh pemainnya. Striker lokal Jimi Suparno dan Dicky Firasat masuk menggantikan Marcio dan Marcos. Di barisan tengah, Persela menurunkan pemain asing, Edgar dan pemain seleksi, Sierra. Namun tidak demikian dengan Persikaba. Kesebelasan yang dilatih Brendi itu hanya memasukan satu pemain baru, Anang Dwita.
Di babak kedua ini, M Basri mengubah pola penyerangan. Jika sebelumnya mengandalkan umpan dari kaki ke kaki, kali ini memanfaatkan umpan silang para pemain sayap. Postur tubuh pemain Persela yang tinggi besar diandalkan untuk menyongsong umpan silang tersebut. Taktik itupun membuahkan hasil. Tiga gol yang tercipta di babak kedua lahir dari sundulan kepala pemain asing Edgar, Dian Fahrudin dan Sukadana.
Beberapa pemain muda Persikaba dimasukan pelatih Brendi untuk mengganti pemain yang staminanya menurun drastis. Andri Waluyo Jati, Frian Eko Yuwono, Eko Sukaryanto, Masturi menggantikan pemain senior seperti Herifi, Widodo Lestari dan Sukarmanto. Kiper Ali Rozi masuk menggatikan Tulus Sapmoko. Penggantian pemain itu membuat gawang Persikaba tak lagi kebobolan. Skor 0-4 bertahan hingga pertandingan usai. ‘’Stamina dan postur tubuh pemain sangat menentukan. Persela mampu memanfaatkan kelemahan kami di dua sektor itu,’’ kata Pelatih Brendi. (H18)