24 January 2008

Yunior Eksodus


UJUNG TOMBAK : Riko (17), salah seorang striker Persikaba U-23 saat memperkuat Laskar Sunan Pojok di turnamen Bupati Blora Cup I.

Pemain Persikaba U-23 Mulai Eksodus

BLORA – Kerja keras manajemen Persikaba Blora U-23 membentuk kesebelasan yang berlaga di turnamen sepak bola Bupati Blora Cup I seakan tidak ada arti. Belum kunjungnya Pengcab PSSI Blora menunjuk manajemen baru yang bertugas meramu tim Persikaba yang berlaga di Kompetisi Divisi II 2008 membuat beberapa pemain Laskar Sunan Pojok mulai eksodus ke kesebelasan lain. Kabarnya, dua ujung tombak yang pernah memperkuat Persikaba U-23 tengah mengadu peruntungan dengan mengikuti seleksi di salah satu kesebelasan di Jateng yang satu level dengan Laskar Sunan Pojok yakni Persipa Pati. Keduanya kini menunggu kepastian apakah lolos atau tidak di kesebelasan tersebut. Kedua pemain itu maupun pemain Persikaba lainnya tidak bisa disalahkan jika mereka hendak pindah ke klub lain. Pasalnya hingga kini belum ada kejelasan status mereka di Persikaba. Perjanjian kontrak belum pernah disodorkan apalagi ditandatangani manajemen dengan pemain. Padahal para pemain butuh kepastian status. Maka tidak mengherankan begitu ada kesempatan melamar ke klub lain, mereka pun dengan penuh kepercayaan diri mengikuti seleksi di kesebelasan tersebut. Sekretaris Pengcab PSSI Blora, Kiswoyo mengakui adanya dua pemain Persikaba U-23 yang kini tengah mengikuti seleksi di Persipa Pati. Menurutnya sesuai dengan agenda kerja yang pernah disusun, mayoritas pemain Persikaba U-23 akan dipertahankan guna memperkuat Laskar Sunan Pojok di Kompetisi Divisi II 2008. Minimal seminggu sekali para pemain yang mengantarkan Persikaba meraih piala Bupati Blora Cup I tersebut dikumpulkan untuk menggelar latihan bersama. Hanya saja agenda tersebut hingga kini belum dilaksanakan. Ketiadaan dana menjadi salah satu penyebabnya. ‘’Kami akan menghubungi kedua pemain tersebut dan para pemain lainnya. Setidaknya dengan pengertian dan pendekatan dari hati ke hati mereka tetap akan bertahan di Persikaba,’’ ujar Kiswoyo, kemarin. ‘’Kami akan gandoli para pemain,’’ kata Kunto Aji, bendahara Pengcab PSSI Blora. Sementara mantan pelatih Persikaba U-23, Brendy mengatakan ia tidak bisa berbuat banyak jika para pemain yang pernah dilatihnya itu pindah ke kesebelasan lain. ‘’Kalau pemain sudah memutuskan seperti itu, kami tidak bisa berbuat apa-apa. Karena para pemain itu belum menandatangani kontrak. Para pemain juga butuh kepastian,’’ tandasnya. (H18)

Pemain Senior Kabur


PEMAIN LOKAL : Striker Dian Jambul Kristanto (kanan) saat memperkuat Persikaba Blora di Kompetisi Divisi III.


Bakal Kehilangan Pemain Senior Lokal

BLORA – Sejumlah mantan pemain Persikaba yang notabene pemain lokal berencana mengadu peruntungan dengan mengikuti seleksi di sejumlah kesebelasan Divisi I di Jateng. Itu terjadi karena hingga kini Pengcab PSSI Blora belum menentukan manajemen yang akan membentuk tim Laskar Sunan Pojok yang berlaga di Kompetisi Divisi II 2008.
Sejumlah kesebelasan di Jateng yang akan turut serta meramaikan Kompetisi Divisi I maupun Divisi II kini tengah menggelar seleksi pemain. Sebut saja Persipa Pati. Kesebelasan yang mendapat tiket gratis ke Divisi II itu sejak dua pekan lalu mengadakan seleksi pemain. Demikian juga dengan PSCS Cilacap dan Persibas Banyumas. Bahkan kedua kesebelasan yang bakal menjadi rival Persikaba di Divisi II itu telah usai menyeleksi pemain sejak akhir Desember.
Sedangkan tim Divisi I seperti PSISra Sragen, Persik Kendal dan Persipur Purwodadi juga tengah menjaring pemain baru. Terakhir kesebelasan PPSM Magelang yang kini diarsiteki Siswanto mantan pelatih PSKPS Padang Sidempuan juga sedang menyeleksi pemain. Sejumlah mantan pemain Persikaba menunjukan minatnya mengikuti seleksi di beberapa kesebelasan Divisi I tersebut. Hal itu sangat beralasan. Sebab, Badan Liga Amatir (BLA) PSSI selaku penyelenggara Kompetisi Divisi I tidak membatasi usia pemain. Berbeda halnya dengan Divisi II yang para pemainnya maksimal berusia 23 tahun dengan tambahan lima pemain senior namun hanya tiga orang saja yang diturunkan di setiap pertandingan.
Anang Dwita salah seorang mantan Persikaba menyatakan telah mendapatkan informasi PPSM menggelar seleski pemain pekan ini hingga Februari nanti. Diapun berencana datang ke Magelang untuk mengikuti seleksi. ‘’Barang kali saja diterima,’’ ujar warga Kelurahan Tempelan Blora tersebut, kemarin.
Bagi mantan pemain Persikaba, PPSM bukan tim yang asing lagi. Di Tahun 2007, PPSM selevel dengan Persikaba di Divisi II. Namun PPSM lebih mujur menjadi tuan rumah sehingga mampu lolos ke Divisi I. Satu mantan pemain Laskar Sunan Pojok, yakni Supri Andry, kini memperkuat PPSM. Mantan striker Persikaba lainnya, Dian Jambul Kristanto diperkirakan juga bakal memperkuar PPSM. Pasalnya pemain asli Cepu itu tahun lalu membela PSKPS yang saat itu dilatih Siswanto.
Satu pemain lokal Blora lainnya yaitu Eko Nur Adriyanto juga berencana mengadu peruntungan ke tim Divisi I. Bahkan dia jauh-jauh hari sudah mengurus surat pindah dari Persikaba. (H18)

21 January 2008

Bursa Manajer



KERANGKA TIM : Para pemain Persikaba U-23 melakukan pemanasan sebelum bertanding di turnamen Bupati Blora Cup I belum lama ini. Mereka diharapkan mampu membawa Persikaba lolos ke Divisi I.


Faktor Nonteknis harus Lebih Diperhatikan

BLORA – Keberhasilan tim-tim Divisi II melaju ke Divisi I di musim kompetisi 2007 tidak terlepas dari faktor nonteknis. Persik Kendal misalnya. Kesebelasan yang dilatih Firmandoyo itu mendapat perlakuan istimewa dari Badan Liga Amatir (BLA) PSSI dengan ditunjuk dua kali menjadi tuan rumah. Dengan bertanding di hadapan pendukungnya sendiri, Persik akhirnya lolos ke babak kedua Kompetisi Divisi II sekaligus melaju ke Divisi I.
Sejumlah pengurus Pengcab PSSI Blora menilai selain materi pemain Persik cukup bagus, keberhasilan tim didukung pula faktor nonteknis. Salah satunya kekuatan lobi ke BLA PSSI.
‘’Kalau manajemen Persik tidak lihai, tidak mungkin Kendal dua kali berturut-turut ditunjuk menjadi tuan rumah,’’ ujar Ketua Bidang Kompetisi dan Pembinaan Pemain PSSI Blora, Wahono, Senin (21/1) kemarin.
Dia lantas membandingkannya dengan Persikaba Blora. Selama keikutsertaannya di Divisi II, Laskar Sunan Pojok tak pernah sekalipun ditunjuk menjadi tuan rumah. Menurutnya hal itu bukan disebabkan karena faktor lain seperti stadion yang kurang layak maupun infrastruktur lainnya. ‘’Stadion Kridosono cukup layak. Saat di Divisi III nasional, Blora pernah ditunjuk sebagai tuan rumah,’’ katanya.
Dia menilai manajemen Persikaba 2007 kurang memperhatikan faktor nonteknis. Padahal menurutnya faktor nonteknis sepak bola di Indonesia terutama di kasta Divisi III dan Divisi II masih sangat mendominasi. ‘’Kualitas kesebelasan tetap harus bagus. Namun di luar itu faktor nonteknis harus tetap diperhatikan,’’ tandasnya.
Terkait dengan hal itu Wahono berpendapat jajaran manajemen Persikaba 2008 haruslah diisi personil yang paham betul seluk beluk sepak bola di Indonesia. Dia tidak menghendaki kegagalan Persikaba di Divisi II 2007 tidak terulang lagi tahun ini. ‘’Jangan kita merasa bangga dengan keunggulan materi pemain dan melupakan faktor nonteknis. Manajer haruslah diisi oleh mereka yang tidak alergi faktor nonteknis itu,’’ tandasnya. (H18)

Manajer Baru



TUNGGU KEPASTIAN : Pemain belakang Persikaba U-23, Ngaspani (19) berupaya mempertahankan bola yang dikuasainya dari sergapan pemain Pati Selection. Pemain Persikaba akan dikumpulkan lagi setelah manajemen baru terbentuk.


Persikaba Butuh Manajer Baru

*Nama Bupati Disebut


BLORA – Keinginan sejumlah kalangan agar manajemen yang mengantar Persikaba U-23 menjuarai Bupati Blora Cup I dipertahankan tampaknya tidak akan terpenuhi. Sang manajer, Winoto mempersilahkan Pengcab PSSI Blora menunjuk manajer baru yang bertugas menyiapkan dan mendampingi Laskar Sunan Pojok berlaga di Kompetisi Divisi II 2008. Dia belum bersedia meneruskan tugas manajer seperti yang pernah diembannya di turnamen Bupati Blora Cup I belum lama ini. ‘’Tugas manajer itu sangat berat. Selain itu menyita waktu dan tenaga. Ada baiknya pengurus mencari manajer baru. Saya lempok (capai, red),’’ ujar Winoto kemarin sembari tersenyum.Dia menyatakan tugasnya sebagai manajer Persikaba U-23 sudah selesai. Dalam waktu dekat ini dirinya akan memberikan laporan pertanggungjawaban sekaligus menyerahkan Mustari dan kawan-kawan kepada pengurus. Winoto yang juga mantan Camat Jiken itu menyebutkan cukup banyak warga Blora yang mempunyai kepedulian dan mau berkorban untuk kemajuan Persikaba. Menurut kasubdin perindustrian di Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindagkop), mereka layak diberikan mandat menjadi manajer. ‘’Saya rasa pengurus sudah tahu siapa saja yang selama ini memberi perhatian kepada Persikaba,’’ katanya tanpa menyebutkan nama orang-orang tersebut. Di kalangan pengurus dan pemerhati sepak bola di Blora kini mulai disebut-sebut sejumlah nama yang layak menjadi manajer Persikaba Divisi II 2008. Ada yang menghendaki manajer tidak lagi dipegang pejabat pemerintahan baik di eksekutif maupun legislatif. Kalangan swasta yang faham dunia sepak bola perlu diberi kesempatan menjadi manajer. Namun tidak sedikit pula yang mengusulkan sejumlah nama pejabat. Satu diantaranya nama Bupati Blora RM Yudhi Sancoyo. Mereka menilai selama ini bupati sangat peduli dengan perkembangan sepak bola di daerah yang dipimpinya. Itu ditunjukan dengan kesediaannya menghadiri dan menonton pertandingan di Liga Persikaba maupun di turnamen Bupati Blora Cup I. Bukan hanya itu, saat masih menjabat wakil bupati, Yudhi Sancoyo kerap turut serta mendampingi persiapan Sujono dan kawan-kawan sebelum tampil di Kompetisi Divisi II 2007. Sekretaris Pengcab PSSI Blora, Kiswoyo menyatakan jajaran pengurus dalam waktu dekat ini akan mengadakan pertemuan dalam rangka pembubaran panitia Liga Persikaba 2007 dan Bupati Blora Cup I. Saat pembubaran itulah akan dibicarakan pula persiapan Laskar Sunan Pojok mengikuti Kompetisi Divisi II 2008. ‘’Melalui musyawarah bersama, dalam rapat itu akan ditunjuk siapa yang menjadi manajer Persikaba,’’ tandasnya. (H18)

Pemain Resah


PEMAIN INTI : Para pemain senior Persikaba (kaus biru) saat memperkuat Laskar Sunan Pojok Divisi III, bertanding di Stadion Diponegoro Banyuwangi menghadapi tim tuan rumah Persewangi.

Pemain Senior Resah

BLORA – Belum adanya pengumuman resmi dari Badan Liga Amatir (BLA) PSSI terkait penggunaan pemain senior di Kompetisi Divisi II 2008 membuat sejumlah mantan pemain Persikaba Blora resah. Mereka menyatakan berkeinginannya tetap memperkuat Laskar Sunan Pojok. Namun jika peraturan tidak membolehkan, dengan terpaksa para pemain itu pindah ke klub lain. Sejumlah mantan pemain Persikaba yang usianya lebih dari 23 tahun sebelumnya mendengar kabar bahwa BLA PSSI selaku pelaksana kompetisi Divisi III dan Divisi II tidak membolehkan pemain senior tampil. Untuk Divisi II pemain yang diperkenankan merumput di lapangan maksimal berusia 23 tahun. Sedangkan pemain Divisi III, 21 tahun. Namun seiring perjalanan waktu, muncul informasi tambahan. Yakni pemain senior diperkenankan memperkuat kesebelasan Divisi II. Tapi jumlahnya dibatasi, maksimal lima orang pemain. Namun hanya tiga orang pemain senior saja yang boleh tampil di setiap pertandingan. ‘’Kesimpangsiuran informasi itulah yang membuat kami resah,’’ ujar Tulus Sapmoko, mantan penjaga gawang Persikaba kemarin. Anang Dwita salah seorang pemain lainnya menyatakan hal serupa. Dia yang kini berdomisili di Blora lantaran beristrikan warga kota sate menyatakan tetap ingin memperkuat Persikaba. Mantan pemain PSIS Yunior dan Persiba Bantul itu awalnya akan menghapus keinginannya membela laskar Sunan Pojok setelah mengetahui BLA tidak lagi memperkenankan pemain senior tampil di Divisi II 2008. Namun keinginannya muncul lagi setelah tahu pemain senior tetap diperbolehkan tampil. ‘’Harapan kami, BLA PSSI segera mengumumkan secara resmi aturan main di Kompetisi Divisi II 2008. Sehingga kami bisa mengambil sikap,’’ katanya. Sejumlah pengurus Pengcab PSSI Blora mengakui mendapatkan kabar pasti yang menyebutkan kesebelasan Divisi II tetap diperkenankan memakai pemain yang usianya lebih dari 23 tahun. Kabar tersebut diperoleh setelah salah seorang perwakilan kesebelasan dari Jateng mempertanyakan hal itu ke BLA PSSI di Jakarta. ‘’Kami tinggal menunggu pengumuman resmi dari BLA PSSI. Yang pasti, pemain senior tetap bisa memperkuat kesebelasan Divisi II. Namun jumlah maksimal lima orang. Tiga orang dimainkan di lapangan, dua lainnya cadangan,’’ ujar Ketua Bidang Pembinaan dan Prestasi Pengcab PSSI Blora, Wahono. Dia mengatakan informasi lisan itu akan menjadi pegangan bagi manajemen Persikaba untuk mencari pemain senior yang kualitasnya bagus. ‘’Supaya pemain senior itu bisa ngemong dan memotivasi pemain muda,’’ tandasnya. (H18)

16 January 2008

Subur Jaya Juara



SANG JUARA : Para pemain Subur Jaya menunjukan piala Liga Persikaba 2007 yang diraih setelah mengalahkan Bina Putra Cepu dengan skor 3-2 (2-1) di Stadion Kridosono kemarin.

*Liga Persikaba

Kalahkan Bina Putra, Subur Jaya Raih Juara


BLORA- Sejarah baru terukir dalam Liga Persikaba 2007. Untuk kali pertama, kesebelasan Subur Jaya Blora meraih gelar juara setelah mengalahkan Bina Putra Cepu dengan skor 3-2 (2-1) di babak final yang berlangsung di Stadion Kridosono, kemarin. Selama dua tahun berturut-turut ikut serta meramaikan kompetisi internal Pengcab PSSI Blora, anak-anak asuh pelatih Wiryana tersebut baru kali ini merasakan berada di posisi puncak. Di Liga Persikaba 2006, Lilik dan kawan-kawan harus puas dengan hanya meraih juara ketiga. Dengan pelatihan intensif para pemain muda setiap pekan selama satu tahun berselang, akhirnya Subur Jaya berhasil menggeser dominasi klub ‘’mapan’’ di Blora. Di babak penyisihan yang menggunakan sistem setengah kompetisi, Subur Jaya sempat mempermalukan Perseka Kalisangku dengan skor telak 6-0. Namun kemenangan itu dianulir setelah Subur Jaya terbukti menggunakan salah seorang pemain yang usianya lebih dari 23 tahun. Panitia pertandingan yang diketuai Arif Syamsuhuda memberlakukan aturan pembatasan usia pemain bagi 21 kesebelasan yang berlaga di Liga Persikaba yakni maksimal 23 tahun. Meski demikian berkat kemenangannya saat menghadapi kesebelasan lain yang berada satu grup, Subur Jaya akhirnya lolos ke babak 16 besar. Skor TelakPesta gol kembali ditorehkan Lilik dan kawan-kawan ketika menghadapi kesebelasan Regeds Gedongsari di babak 16 besar yang menggunakan sistem gugur. Subur Jaya melenggang ke babak perempat final setelah menang 8-1 dari Regeds. Dengan diperkuat sejumlah pemain muda berbakat yang beberapa diantaranya membela Persikaba U-23 di turnamen Bupati Blora Cup I belum lama ini, Subur Jaya kembali menang besar di babak perempat final. Lima gol tanpa balas berhasil disarangkan ke dalam gawang Bima Sakti Sempu Kunduran. Kesebelasan yang ditangani mantan pemain Persikaba era 90-an itu baru menemui lawan berat di babak semifinal. Yakni kesebelasan finalis Liga Persikaba 2006, Tunas Muda Jepon. Bahkan untuk menentukan kesebelasan mana yang berhak tampil di final, pertandingan harus dilanjutkan melalui adu tendangan penalti. Sebelumnya Subur Jaya dan Tunas Muda bermain imbang 1-1. Berkat ketenangan pemain dalam mengeksekusi tendangan penalti, Subur Jaya dapat memenangi pertandingan dengan skor akhir 5-3. Di pertandingan babak final, Subur Jaya tertinggal lebih dulu setelah Cholil pemain Bina Putra mencetak gol pada menit ke-14. Subur Jaya baru menyamakan kedudukan menit 36 dari gol yang dibuat Ulin. Dua menit kemudian Heri Vava menjadikan Subur Jaya unggul 2-1. Di babak kedua, Subur Jaya memperbesar kemenangannya menjadi 3-1 setelah Aziz menyarangkan bola ke dalam gawang Bina Putra yang dijaga kiper Persikaba U-23, Ali Rozi. Namun hanya berselang satu menit, Bina Putra berhasil memperkecil ketertinggalannya melalui gol yang dibuat Veri. Skor berubah 3-2.Hujan deras yang turun sejak babak pertama pertandingan yang dipimpin wasit Suwito tersebut menyebabkan permainan kurang berkembang. Lapangan yang becek kerap membuat para pemain membuat pelanggaran. Wasit pun harus mengeluarkan sembilan kartu kuning. Empat untuk pemain Bina Putra dan lima kartu kuning bagi pemain Subur Jaya. Skor 3-2 tidak berubah hingga wasit Suwito meniupkan peluit sebagai tanda pertandingan babak kedua selesai. ‘’Anak-anak bisa mengontrol emosi, itulah kunci kemenangan kami,’’ ujar pelatih Subur Jaya, Wiryana. Bupati Blora RM Yudhi Sancoyo yang menyaksikan pertandingan babak final, didaulat menutup Liga Persikaba secara resmi setelah menyerahkan piala dan hadiah juara pertama kepada para pemain Subur Jaya. Juara ketiga Liga Persikaba 2007 diraih kesebelasan Tunas Muda Jepon setelah mengalahkan Cahaya Laut Ngawen dengan skor 5-3 melalui adu tendangan penalti. Kedua kesebelasan itu sebelumnya bermain imbang 1-1. (H18)

Juara Tiga

*Liga Persikaba
Tunas Muda Raih Juara Ketiga

BLORA – Melalui adu tendangan penalti, kesebelasan Tunas Muda Jepon akhirnya meraih juara ketiga Liga Persikaba 2007 setelah mengalahkan lawannya, Cahaya Laut Ngawen dengan skor 5-3 di Stadion Kridosono kemarin. Adu tendangan penalti diputuskan wasit tanpa melalui babak perpanjangan waktu setelah kedua kesebelasan bermain imbang 1-1 di 90 menit waktu pertandingan normal. Wahyu Harisomo membawa Tunas Muda unggul terlebih dahulu pada menit ke-9. Cahaya Laut menyamakan skor 1-1 melalui gol yang dicetak Joko di menit 37. Hasil imbang tetap bertahan hingga pertandingan usai. Dari lima pemain Tunas Muda, hanya satu pemain yang gagal mengeksekusi tendangan penalti Sedangkan Cahaya Laut dua pemainnya gagal menyarangkan bola ke gawang Tunas Muda yang dikawal Agus Susanto. Satu pemain Cahaya Laut tidak melaksanakan tendangan penalti karena apapun hasilnya tetap tidak akan merubah kemenangan Tunas muda. ‘’Prestasi ini tetap harus disyukuri. Karena bagaimana pun juga para pemain kami sudah berjuang maksimal setelah beberapa hari harus bermain memperkuat Persikaba U-23 di turnamen Bupati Blora Cup I,’’ ujar Sugiyanto, pelatih Tunas Muda usai pertandingan. Baik Cahaya Laut maupun Tunas Muda, sama-sama menyumbangkan beberapa pemainnya untuk memperkuat Persikaba U-23. Di kubu Tunas Muda tercatat nama Riyandi, Mustari, Masturi dan Lasmani yang membela Laskar Sunan Pojok. Sedangkan pemain Cahaya Laut, diantaranya Farly dan Hayen. Para pemain itu kali terakhir bertanding membela Persikaba saat menghadapi Pati Selection di laga pamungkas, Minggu (13/1). Meski masih kecapekan, mereka harus memperkuat kesebelasannya masing-masing di Liga Persikaba. (H18)

Tunas Muda KO

*Liga Persikaba
Cahaya Laut dan Tunas Muda Tersingkir

BLORA – Kejutan besar terjadi di Liga Persikaba 2007. Dua kesebelasan yang difavoritkan melaju ke babak final setelah juara bertahan AC Bola Kapuan tersingkir yakni Cahaya Laut Ngawen dan Tunas Muda Jepon akhirnya kandas di semifinal. Bina Putra Cepu mengakhiri harapan Hayen dan kawan-kawan tampil di final. Cahaya Laut tersingkir setelah kalah 0-1 (0-0) kala menghadapi Bina Putra, Selasa (8/1). Satu gol yang dicetak Veri pada menit ke-63 cukup untuk membawa Bina Putra lolos ke babak final.
Kekalahan lebih dramatis dialami Mustari dan rekan-rekannya. Melalui adu tendangan penalti, kesebelasan Tunas Muda yang ditangani asisten pelatih Persikaba, Sugiyanto, menyerah dengan skor 3-5 (1-1) saat berjumpa Subur Jaya di Stadion Kridosono, Rabu (9/1). Kedua kesebelasan sebelumnya bermain imbang 1-1 di 90 menit waktu pertandingan normal. Subur Jaya unggul lebih dahulu pada menit ke-53 melalui gol yang diciptakan Andi F. Mustari yang menjadi ujung tombak Persikaba U-23 di turnamen sepak bola Bupati Blora Cup I, menyumbangkan satu gol di menit ke-63 bagi kesebelasan yang dibelanya, Tunas Muda. Namun keberhasilan mencetak gol tersebut tidak bisa diulangi Mustari ketika pertandingan harus dilanjutkan melalui adu tendangan penalti. Bersama Kamami, pemain Tunas Muda Lainnya, Mustari gagal mengemban tugas sebagai algojo tendangan penalti. Sedangkan dari kubu Subur Jaya hanya Andi P yang tidak berhasil menyarangkan bola ke gawang Tunas Muda.
Dengan kemenanganya itu kesebelasan Subur Jaya melaju ke final dan akan menantang Bina Putra. Pertandingan final digelar Selasa (15/1) di Stadion Kridosono. Sedangkan perebutan juara ketiga antara Cahaya Laut melawan Tunas Muda dimainkan Senin (14/1) di tempat yang sama.
Kejutan
Lolosnya Bina Putra dan Subur Jaya ke babak final itu diluar perkiraan pengamat sepak bola di Blora. Meski kedua kesebelasan itu selama ini rutin melatih pemain-pemain muda namun kiprahnya di persepakbolaan di Blora masih dianggap kalah dengan klub ‘’mapan’’ seperti AC Bola, Tunas Muda dan Cahaya Laut. Ketiga kesebelasan yang disebut terakhir itu berulang kali tampil di babak semifinal maupun final Liga Persikaba. Di tahun 2006, AC Bola berjumpa Tunas Muda di final Liga Persikaba. Sedangkan langkah Cahaya Laut, terhenti di babak semifinal. Di tahun-tahun sebelumnya Subur Jaya dan Bina Putra selalu lolos di babak penyisihan namun kandas di babak perempat final ataupun semifinal. ‘’Ini bukti bahwa pembinaan pemain muda di Blora kini tidak hanya didominasi klub-klub ‘’mapan’’. Pelatihan pemain muda yang sudah berlangsung cukup lama mulai membuahkan hasil,’’ ujar Amin Farid salah seorang pemerhati sepak bola di Blora, kemarin. (H18)


Hasil Pertandingan Babak Perempat Final
Persipur vs Cahaya Laut : 2-4
Bima Sakti vs Subur Jaya : 0-5
Bina Putra vs Putra Sakti : 4-0
Tunas Muda vs Budi Utomo : 3-1
Hasil Pertandingan Semifinal
Cahaya Laut vs Bina Putra : 0-1
Subur Jaya vs Tunas Muda : 5-3

Jadwal Pertandingan Final
Selasa (15/1) : Subur Jaya vs Bina Putra
Senin (14/1) : Tunas Muda vs Cahaya Laut (perebutan juara ketiga)

semifinal

Liga Persikaba
Tunas Muda Bertemu Subur Jaya di Semifinal

BLORA – Kesebelasan finalis Liga Persikaba 2006, Tunas Muda Jepon berhasil meraih satu tiket yang tersisa di babak semifinal. Tim yang ditangani asisten pelatih Persikaba Blora, Sugiyanto itu mengalahkan Budi Utomo dengan skor 3-1 (2-1) dalam laga lanjutan babak perempat final di Stadion Kridosono, kemarin. Dengan kemenangan itu, keselasan Tunas Muda akan berjumpa Subur Jaya di babak semifinal. Sedangkan partai semifinal lainnya, Cahaya Laut Ngawen menghadapi Bina Putra Cepu.
‘’Kami cukup puas dengan penampilan anak-anak. Meski beberapa pemain capai setelah turun bertanding memperkuat Persikaba U-23 di turnamen sepak bola Bupati Blora Cup I, namun tidak mengendurkan semangat tanding. Hingga akhirnya kami memenangi pertandingan,’’ ujar Sugiyanto kemarin.
Memang harus diakui, kontribusi pemain yang membela Persikaba U-23 kepada klubnya masing-masing sangat besar. Mereka turut serta mengantarkan klubnya lolos hingga ke babak semifinal di Liga Persikaba 2007. Ujung tombak Tunas Muda, Mustari membuat gol cepat di menit ke-1 ketika bertanding melawan Budi Utomo. Pemain Tunas Muda lainnya yang juga memperkuat Persikaba U-23 tak mau ketinggalan. Riyandi dan Lasmani menyumbangkan masing-masing satu gol pada menit ke-21 dan ke-53. Sedangkan gol balasan Budi Utomo diciptakan Malik di menit ke-25.
Demikian pula dengan kesebelasan semifinalis lainnya yakni Cahaya Laut, Bina Putra dan Subur Jaya. Melenggangnya tiga kesebelasan itu ke babak semifinal tidak terlepas dari peran serta pemain yang kini memperkuat Persikaba U-23. Dari kubu Cahaya Laut misalnya. Ujung tombak Hayen beberapa kali membuat gol kemenangan bagi kesebelasan yang dibelanya. Demikian juga dengan Subur Jaya. Fafa menjadi salah satu pemain yang memberikan kontribusi cukup besar bagi timnya. Satu gol yang dibuat Fafa kala Subur Jaya menghadapi Bima Sakti, cukup untuk mengantarkan kesebelasan dari Kecamatan Blora itu maju ke babak semifinal. Sedangkan di kubu Bina Putra, tercatat dua pemain yakni Ferry dan Cholil menyumbangkan dua gol dari empat gol kemenangan ketika Bina Putra menaklukan Putra Sakti dengan skor 4-0. (H18)

Hasil Pertandingan Babak Perempat Final
Persipur vs Cahaya Laut : 2-4
Bima Sakti vs Subur Jaya : 0-5
Bina Putra vs Putra Sakti : 4-0
Tunas Muda vs Budi Utomo : 3-1

Liga Persikaba

*Liga Persikaba
Tersisa Satu Tiket ke Semifinal

BLORA – Tiga kesebelasan peserta Liga Persikaba 2007 dipastikan melangkah ke babak semifinal setelah mengalahkan lawannya di babak perempat final. Cahaya Laut Ngawen meraih tiket pertama ke semifinal menyusul kemenangannya saat menghadapi Persipur Purworejo melalui adu tendangan penalti dengan skor akhir 4-2 (0-0). Dua tiket lainnya direbut kesebelasan Subur Jaya dan Bina Putra Cepu. Di babak perempat final, Subur Jaya menang telak 5-0 menghadapi Bima Sakti Sempu Kunduran. Sedangkan Bina Putra mengalahkan Putra Sakti Jiken dengan skor 4-0. Laga di babak perempat final masih menyisakan satu pertandingan lagi. Yakni antara dua kesebelasan yang berada dalam satu kecamatan yakni Budi Utomo melawan Tunas Muda Jepon. Budi Utomo melangkah ke perempat final setelah mengalahkan juara bertahan AC Bola Kapuan Cepu, 2-0. Melenggangnya tiga kesebelasan ke babak semifinal tersebut tidak terlepas dari peran serta pemain yang kini memperkuat Persikaba U-23 di turnamen sepak bola Bupati Blora Cup I. Dari kubu Cahaya Laut misalnya. Ujung tombak Hayen beberapa kali membuat gol kemenangan bagi kesebelasan yang dibelanya. Demikian juga dengan Subur Jaya. Fafa menjadi salah satu pemain yang memberikan kontribusi cukup besar bagi timnya. Satu gol yang dibuat Fafa kala Subur Jaya menghadapi Bima Sakti, cukup untuk mengantarkan kesebelasan dari Kecamatan Blora itu maju ke babak semifinal. Sedangkan di kubu Bina Putra, tercatat dua pemain yakni Ferry dan Cholil menyumbangkan dua gol dari empat gol kemenangan ketika Bina Putra menaklukan Putra Sakti dengan skor 4-0. Kiprah para pemain Tunas Muda yang memperkuat Persikaba U-23 masih akan ditunggu ketika kesebelasan yang dilatih Sugiyanto itu bertanding melawan Budi Utomo, hari ini Senin (7/1). Mustari, Masturi dan Lasmani tercatat sebagai pemain Tunas Muda. Arif Syamsuhuda, ketua panitia Liga Persikaba 2007 menyatakan pihaknya telah menjadwalkan pertandingan di babak semifinal yakni pada tanggal 8 dan 9 Januari. Cahaya Laut menghadapi Bina Putra, Selasa (8/1). Sedangkan Rabu (9/1), Subur Jaya melawan pemenang pertandingan antara Tunas Muda menghadapi Budi Utomo. ‘’Pertandingan final rencananya akan dimainkan pada 15 Januari. Sedangkan laga memperebutkan juara ketiga, 14 Januari,’’ ujarnya kemarin. (H18)
Hasil Pertandingan Babak Perempat Final
Persipur vs Cahaya Laut : 2-4
Bima Sakti vs Subur Jaya : 0-5
Bina Putra vs Putra Sakti : 4-0
Tunas Muda vs Budi Utomo : ?
Jadwal Pertandingan Semifinal
Cahaya Laut vs Bina Putra : Selasa (8/1)
Subur Jaya vs Tunas Muda/Budi Utomo : Rabu (9/1)
Sumber : Panpel Liga Persikaba 2007 (H18)

13 January 2008

Persikaba Juara



PENCETAK GOL : Ujung tombak Persikaba, Riko berupaya melewati hadangan pemain lawan. Pemain bernomor punggung 17 itu mencetak dua gol ketika Persikaba menghadapi Pati Selection di Stadion Kridosono, kemarin. Pertandingan berakhir 3-2 (2-1).

Persikaba Juara Piala Bupati

BLORA- Sukses diraih kesebelasan Persikaba Blora. Tim yang diasuh duet pelatih Brendi-Sugiyanto itu tampil sebagai juara pertama turnamen sepak bola Bupati Blora Cup I setelah mengalahkan Pati Selection dengan skor 3-2 (2-1) di Stadion Kridosono Minggu (13/1) kemarin. Tim berjuluk Laskar Sunan Pojok mengumpulkan nilai tujuh dari tiga kali pertandingan. Yakni menang 2-0 kala bertemu PSIR Rembang dan draw 2-2 menghadapi Persela Lamongan. Dengan menggunakan sistem pertandingan setengah kompetisi, kesebelasan yang mendapat nilai tertinggi yang berhak membawa pulang piala juara pertama. Persela meraih juara kedua dengan mengumpulkan nilai lima dari sekali menang melawan PSIR 1-0 dan dua kali imbang menghadapi tuan rumah Persikaba 2-2 serta 1-1 saat bertanding dengan Pati Selection. Sedangkan kesebelasan Pati yang dilatih Mamik Slamet berada di posisi ketiga klasemen akhir. Sementara PSIR berada di posisi buncit dengan hanya mengumpulkan nilai satu. Anak-anak asuh Hadi Surento itu meraih hasil imbang 1-1 ketika bertemu Pati Selection dan dua kali kalah melawan Persikaba serta Persela. Turnamen sepak bola Bupati Blora yang baru kali pertama digelar itu merupakan ajang persiapan Persikaba untuk tampil di Kompetisi Divisi II Nasional 2008. Panitia pertandingan membatasi usia pemain yang tampil maksimal 23 tahun. Hal itu untuk menyesuaikan dengan keputusan Badan Liga Amatir (BLA) PSSI yang memberlakukan Kompetisi Divisi II 2008 hanya diikuti pemain U-23. ‘’Meski masih banyak kelemahan terutama dalam hal materi pemain, namun kami cukup puas dengan hasil yang diraih para pemain,’’ ujar Manajer Persikaba, Winoto usai pertandingan. Dia menyatakan dalam waktu beberapa bulan ke depan pihaknya akan menyeleksi pemain tambahan guna memperkuat Laskar Sunan Pojok. Winoto yang juga mantan Camat Jiken itu menyatakan pemain Persikaba yang tampil di turnamen Bupati Blora Cup I merupakan pemain lokal yang berasal dari beberapa klub yang kini tengah mengikuti pertandingan Liga Pengcab PSSI Blora. Dalam waktu beberapa minggu, Mustari dan kawan-kawan melakukan latihan di tengah sengitnya persaingan memperebutkan piala Liga Pengcab PSSI. ‘’Tim yang ada ini merupakan kerangka Persikaba untuk tampil di Divisi II,’’ tandasnya. UnggulDi pertandingan terakhirnya kemarin, Persikaba sebenarnya hanya membutuhkan hasil imbang untuk bisa menjuarai turnamen. Sedangkan bagi Pati Selection, jika ingin menjadi kampiun, Prastio Wahyudi dan kawan-kawan harus memenangi pertandingan dengan selisih gol minimal dua. Kengototan pemain kedua kesebelasan untuk membawa timnya memenangi pertandingan membuat jalannya laga berlangsung seru. Ujung tombak Persikaba, Riko membuka kemenangan bagi kesebelasannya pada menit ke-2. Keunggulan tersebut tidak berlangsung lama. Di menit ke 29, pemain Pati Selection, Kholis menyamakan skor menjadi 1-1. Namun hanya berselang lima menit Persikaba unggul kembali melalui gol yang dicetak pemian pengganti, Riyandi. Skor berubah 2-1Memasuki babak kedua, pertandingan semakin seru. Pati Selection berupaya mengejar ketertinggalannya. Sedangkan Laskar Sunan Pojok berusaha mempertahankan keunggulannya. Pada menit ke 61, Pati Selection yang sebagian pemainnnya berusia di bawah 20 tahun menyamakan skor 2-2 melalui gol yang dicetak Tomi Agung. Namun berselang enam menit kemudian, kesebelasan tuan rumah yang didukung ribuan supoternya termasuk Bupati Blora Yudhi Sancoyo, kembali unggul dengan gol yang dipersembahkan Riko. Skor 3-2 tidak berubah hingga pertandingan selesai. Bupati Yudhi Sancoyo menyerahkan piala dan hadiah kepada perwakilan empat kesebelasan yang turut serta dalam turnamen. (H18)

Klasemen Akhir
1. Persikaba 3 2 1 0 7-4 7

2. Persela 3 1 2 0 4-3 5

3. Pati Selection 3 0 2 1 4-5 2

4. PSIR 3 0 1 2 1-4 1

PSIR Buncit

PSIR di Posisi Buncit
*Takluk Lawan Persela

BLORA – Kiprah PSIR Rembang U-23 di turnamen sepak bola Bupati Blora Cup I berakhir pahit. Kesebelasan yang diasuh pelatih Hadi Surento itu harus puas di posisi buncit klasemen akhir setelah dalam pertandingan terakhir, Sabtu (12/1), takluk 0-1 (0-0) menghadapi Persela Lamongan U-23. Kekalahan itu menyebabkan Fandi Ahmad dan kawan-kawan hanya meraih satu poin dari tiga kali pertandingan. Satu poin tersebut didapatkan ketika PSIR bermain imbang 1-1 melawan Pati Selection. Sedangkan di laga lainnya, tim berjuluk Dampo Awang Yunior itu kalah dari tuan rumah Persikaba U-23 dengan skor 2-0 (0-0).
Meski turnamen Bupati Blora Cup I masih menyisakan satu pertandingan antara Pati Selection menghadapi Persikaba, namun hasil apapun yang diraih kedua kesebelasan itu tak akan merubah posisi PSIR di klasemen akhir. Sebab Persikaba kini telah mengantongi nilai empat dari satu kali menang melawan PSIR dan draw 1-1 menghadapi Persela. Sedangkan Pati Selection mengumpulkan dua poin dari dua kali hasil imbang 1-1 kala bertanding dengan PSIR dan Persela di Stadion Kridosono Blora.
Sebenarnya dalam pertandingan terakhir melawan Persela, PSIR berpeluang besar memenangi laga. Di babak pertama, Fandi Ahmad dan kawan-kawan menguasai jalannya pertandingan. Beberapa peluang emas didapatkan dua ujung tombak Dampo Awang. Sejumlah peluang juga diperoleh para gelandang serang. Namun tak satupun membuahkan gol. Penyelesaian akhir yang tidak sempurna menjadikan peluang tersebut terbuang percuma.
Justru di babak kedua tepatnya pada menit ke-54, para pemain PSIR dikejutkan dengan lahirnya gol Persela yang dicetak Aris Setyawan. Gol tercipta memanfaatkan umpan lambung ke sektor pertahanan PSIR. Aris yang berdiri bebas tanpa pengawalan, dengan mudah menyundul bola ke dalam gawang yang dijaga Budi Rohmani.
Unggul 0-1 membuat pemain Persela lebih bersemangat menambah gol kemenangannya. Sebaliknya serangan bertubi-tubi yang sebelumnya diperagakan pemain PSIR mulai mengendor. Beruntung tak satupun gol tambahan tercipta meski Persela berulang kali mendapatkan peluang emas.
Dengan kemenangan itu kesebelasan Persela yang ditangani pelatih dari Brasil, Wenderly untuk sementara berada di puncak klasemen sementara dengan mengantongi nilai lima. Posisi tersebut bisa berubah jika Persikaba memenangani pertandingan terakhir melawan Pati Selection. Bahkan dengan hanya bermain imbang 0-0 saja, Laskar Sunan Pojok sudah bisa dipastikan meraih juara pertama. Namun jika Pati Selection yang menang, maka belum tentu kesebelasan yang diasuh Mamik Slamet itu meraih posisi terhormat. Selisih gol dengan Persela bakal menentukan kesebelasan mana yang berhak menyandang gelar juara. Dengan tambahan tiga poin, nilai yang dikumpulkan Pati Selection sama dengan poin yang diperoleh Persela yakni lima. (H18)

08 January 2008

PSIR Seri

*Bupati Blora Cup I
Pati vs Rembang Berakhir Imbang

BLORA – Hasil seri kembali ditorehkan kesebelasan Pati Selection U-23. Menghadapi PSIR Rembang U-23 dalam laga lanjutan turnamen sepak bola Bupati Blora Cup I, kesebelasan yang ditangani mantan pelatih Persikaba, Mamik Slamet itu harus puas bermain imbang dengan skor 1-1 (0-1) di Stadion Kridosono, Minggu (6/1). Di laga sebelumnya pekan lalu, Prasetyo Wahyudi dan kawan-kawan juga bermain imbang 1-1 menghadapi Persela Lamongan U-23.PSIR unggul lebih dulu di menit ke-24 melalui tendangan penalti Edi Santoso. Wasit memberi hukuman penalti setelah salah seorang pemain Pati melakukan pelanggaran. Sedangkan gol bagi kesebelasan Pati diciptakan Purwanto memanfaatkan tendangan bebas dari luar kotak penalti. Dengan hasil draw ini Pati Selection menempati peringkat ketiga klasemen sementara dengan nilai dua. Nilai yang dikumpulkan Pati sama dengan Persela Lamongan U-23. Hanya saja Laskar Joko Tingkir unggul produktivitas gol meski jumlah gol yang masuk ke gawang Persela juga lebih banyak. Bagi PSIR, hasil imbang yang diraih kala menghadapi Pati Selection belum menutup peluang anak asuh Hadi Surento itu untuk meraih juara pertama. Asalkan tim Dampo Awang memenangi pertandingan terakhir kala menghadapi Persela, Sabtu (12/1) dan Persikaba kalah melawan Pati Selection, Minggu (13/1). Kembali ke pertandingan. Disaksikan ratusan penonton Blora, kedua kesebelasan di babak pertama bermain tidak maksimal. Hujan deras yang mengguyur stadion menyebabkan lapangan becek. Akibatnya penampilan para pemain tidak berkembang. Di menit ke-24, pelanggaran keras salah seorang pemain Pati terhadap pemain Rembang berbuah hukuman penalti. Pemain bertahan Edi Santoso yang ditunjuk sebagai algojo, berhasil menjalankan tugasnya dengan baik. Penjaga gawang Pati, Hasan Yahya harus rela memungut bola dari dalam jala gawang yang dijaganya. Memasuki babak kedua, hujan deras mulai reda. Permainan lebih menarik diperagakan kedua kesebelasan. Pada menit ke-62, gelandang serang Pati Selection, Purwanto mencetak gol setelah tendangan kerasnya dari luar kotak penalti tak mampu dijinakkan kiper PSIR Budi Rohmani. Skor imbang 1-1 menjadikan pertandingan lebih hidup. Peluang emas silih berganti didapatkan PSIR maunpun Pati Selection. Namun berkat penampilan cemerlang kiper kedua kesebelasan, beberapa peluang itu tidak membuahkan gol. Hingga pertandingan usai, skor tidak berubah 1-1. (H18)
Klasemen Sementara
1. Persikaba 2 1 1 0 4-2 4
2. Persela 2 0 2 0 3-3 2
3. Pati Selection 2 0 2 0 2-2 2
4. PSIR 2 0 1 1 1-2 1

Blora Draw

*Bupati Blora Cup I
Tertinggal Dulu Persikaba Raih Hasil Seri

BLORA – Peluang Persikaba U-23 meraih juara pertama turnamen sepak bola Bupati Blora Cup I makin terbuka lebar seiring hasil imbang 2-2 (0-2) saat menghadapi Persela Lamongan U-23, di Stadion Kridosono, Sabtu (5/1). Jika di laga terakhir menghadapi Pati Selection, Minggu (13/1), Mustari dan kawan-kawan dapat memenangi pertandingan, gelar juara pun bakal diraih. Kini Laskar Sunan Pojok berada di peringkat pertama klasemen sementara dengan nilai empat dari hasil sekali menang dan sekali draw. Peluang tiga kesebelasan lainya untuk menjuarai turnamen yang baru kali pertama digelar itu juga masih terbuka. Asalkan Persela, Pati Selection dan PSIR Rembang meraih kemenangan di laga berikutnya. Hasil imbang yang diraih Persikaba ketika bertemu Persela tidak terlepas dari semangat menggebu-gebu para pemain agar tidak tidak mendapatkan malu di hadapan ribuan suporter tuan rumah yang memadati Stadion Kridosono. Dari segi kualitas individu dan kerjasama antarpemain, Persela lebih unggul. Hal itu dibuktikan dengan penguasaan bola di sepanjang 45 menit pertandingan babak pertama. Barisan pertahanan Persikaba yang dikoordinir Dian kerap dibuat koncar-kancir menghadapi serangan bertubi-tubi pemain lawan. Di menit ke-32 gelandang serang Laskar Joko Tingkir, Muzaki menjebol gawang Persikaba yang dijaga Ali Rozi. Pemain bernomor punggung 4 itu dengan mudah mencocor bola ke dalam gawang setelah tak ada satupun pemain Blora yang mengawalnya. Dia yang berdiri bebas di depan gawang dengan mudah meneruskan umpan bola menyusur tanah yang diberikan ujung tombak Arga Randika. Berselang 10 menit kemudian, Persela menambah keunggulannya menjadi 0-2. Gol tercipta pada menit ke- 42 melalui striker Aris Setyawan. Kepiawaian pemain berpostur kecil itu lepas dari kawalan para stopper Persikaba membuat Ali Rozi untuk kali kedua memungut bola dari dalam jala gawangnya. Memasuki babak kedua, pelatih Persikaba Brendy mengintruksikan para pemainnya lebih menyerang. Beberapa pemain yang tampil kurang maksimal di babak pertama diganti. Gelandang serang Hayen masuk menggantikan Danang. Heri ditarik keluar diganti Andri. Sedangkan di barisan pertahanan, Irwansyah yang sebelumnya menggantikan Lasmani diganti Ngaspani. Perubahan itu pun membuahkan hasil. Pemain Persela yang menurunkan tempo permainan justru berbuah petaka. Eko Sukaryanto pemain Persela U-23 yang selama ini kerap memperkuat Persela Senior di pentas Liga Indonesia, diganti Danu Rosade. Akibatnya sektor lapangan tengah dikuasai sepenuhnya Persikaba. Dua gol berhasil diciptakan ujung tombak Persikaba Mustari di menit ke-59 dan ke-80. Gol lahir memanfaatkan blunder penjaga gawang Herman Sukamto yang tampil over confidence. Terciptanya gol kedua gol itu disambut suka cita ribuan pendukung Persikaba. Mereka tak henti-hentinya memberikan dukungan. Sebenarnya kedua kesebelasan mempunyai satu peluang emas di menit-menit akhir pertandingan. Danu Rosade yang tinggal berhadapan dengan kiper Persikaba tak bisa memanfaatkan peluang emas tersebut. Tendangannya terlampau tinggi di atas mistar gawang. Di kubu Persikaba, peluang emas didapatkan saat Hayen menggiring bola ke daerah pertahanan lawan. Namun sayang ia terlambat mengumpan bola ke salah satu stiker hingga wasit Suwito meniupkan peluit pertanda offside. Hingga pertandingan babak kedua usai skor tidak berubah, 2-2. ‘’Emosi pemain kami tidak terkontrol di babak kedua. Mereka terpengaruh dengan permainan keras Blora. Selain itu keputusan wasit yang kerap merugikan Persela, menjadi salah satu faktor yang menyebabkan kemenangan yang kami raih di babak kedua, akhirnya bisa diimbangi Persikaba,’’ ujar Asisten Pelatih Persela, Marzuki. ‘’Kami cukup puas dengan hasil imbang ini. Karena sebelumnya kami manargetkan seri melawan Persela,’’ ujar Brendy usai pertandingan. (H18)

04 January 2008

Jelang Tanding


PEMAIN INTI : Ujung tombak Persikaba, Mustari (23) tetap menjadi andalan guna menjebol gawang Persela yang dijaga Bayu Prisma. Persikaba dan Persela akan bertanding hari ini (5/1) di Stadion Kridosono Blora.


*Bupati Blora Cup I
Laskar Sunan Pojok Dapat Tambahan Tenaga Baru

BLORA – Pertandingan prestisius bakal tersaji di Stadion Kridosono hari ini, Sabtu (5/1). Persikaba Blora U-23 akan bertanding melawan Persela Lamongan U-23 dalam laga lanjutan turnamen sepak bola Bupati Blora Cup I. Sebagai tuan rumah, Laskar Sunan Pojok tidak mau mendapatkan malu dengan bermain seri apalagi kalah di hadapan publiknya sendiri. Sebaliknya, kubu Laskar Jaka Tingkir juga tidak ingin mengulangi hasil imbang, 1-1, seperti kala menghadapi Pati Selection belum lama ini. Kedua kesebelasan berupaya meraih kemenangan untuk menjaga kans meraih juara pertama.
Persikaba kini berada di puncak klasemen sementara dengan nilai tiga setelah dalam pertandingan sebelumnya mengalahkan PSIR Rembang U-23, 2-0. Sedangkan Persela di posisi ketiga dengan raihan satu poin. Dengan sistem pertandingan setengah kompetisi, kesebelasan yang meraih nilai terbanyaklah yang akan menjadi juara.
Amunisi Baru
Di pertandingan melawan Persela, Laskar Sunan Pojok telah menyiapkan amunisi baru. Sejumlah pemain dari beberapa klub di Cepu siap diturunkan. Sebelumnya para pemain itu tidak bisa memperkuat Persikaba ketika menghadapi PSIR lantaran rumahnya terendam banjir setelah air sungai Bengawan Solo meluap. ‘’Saat mengalahkan PSIR, kami menggunakan libero dadakan. Libero Dian yang berasal dari Cepu siap tampil memperkuat pertahanan Persikaba menghadapi Persela,’’ ujar Pelatih Persikaba, Brendy kemarin.
Meski demikian, strategi permainan yang akan diterapkan di lapangan, kata Brendy tidak akan berubah. Persikaba tetap akan menggunakan formasi 4-4-2. Hanya saja beberapa pemain yang tidak tampil maksimal kala menghadapi PSIR akan diganti. ‘’Sektor lapangan tengah dan bek kiri akan kami perbaiki,’’ katanya. Berdasarkan evaluasi pertandingan sebelumnya, suplay bola dari lapangan tengah tidak mengalir lancar. Sedangkan daerah kiri pertahanan kerap menjadi celah pemain lawan ketika melakukan penyerangan.
Brendy mengakui Persela merupakan tim bagus. Kualitas individu dan kerjasama antarpemain kerap membahayakan pertahanan lawan. Namun bukan berarti kesebelasan yang ditangani pelatih dari Brasil, Wenderly itu tanpa kelemahan. ‘’Kelemahan itulah yang akan kami manfaatkan,’’ ujarnya. ‘’Setidaknya kami bisa meraih hasil seri,’’ tandas Brendy.
Sementara itu dari kubu Persela, sejumlah pemain mengeluhkan kondisi lapangan Stadion Kridosono yang tidak rata. Akibatnya mereka tidak bisa tampil maksimal saat menghadapi Pati Selection. ‘’Kalau lapangannya rata, bisa jadi kamilah yang memenangi pertandingan,’’ ujar Awang Darmawan, salah seorang ujung tombak Persela.
Berbekal pernah sekali bertanding di Stadion Kridosono sudah cukup bagi Laskar Joko Tingkir mengenali lapangan. Mereka akan tampil fight menghadapi kesebelasan tuan rumah. Modal berharga lainnya yang dimiliki Persela adalah pengetahuan dan pengalaman yang dimiliki salah seorang pemainnya, Miftahul Huda. Pemain yang akrab dipanggil Ambon itu pernah mengikuti seleksi pemain Persikaba yang dipersiapkan mengikuti Kompetisi Divisi II Nasional 2007. (H18)

Grafis :
Prakiraan Pemain
Persela : Bayu Prisma (Pg), Heru (c ), Abdul Rochim, Catur Erik, Darma H, Muzaki, A Sholeh, Eko S, Danu Rosade, Aris Setyawan, Yuda Ayul. Cadangan : Herman Sukamto, Nur Mufid, Arga, Isman Hadi, A Sikhu, Awang Darmawan, Miftahul Huda.

Persikaba : Ali R (Pg), Heri, Masturi, Ngaspani, Dian, Lasmani, Cholil, Yatno (c), Lilik, Mustari, Rico. Cadangan : Arif, Riyandi, Farli, Ainul Yakin, Danang, Andre, Hayen

(H18)

Persela Draw


DIKAWAL : Ujung tombak Persela, Yuda Ayul dikawal empat pemain Pati Selection. Pertandingan berakhir imbang 1-1 (0-0).


*Bupati Blora Cup I
Persela Belum Pantas Menyandang Nama Besar

BLORA – Acungan jempol patut diberikan kepada kesebelasan Pati Selection U-23. Tim yang dilatih Mamik Slamet itu tampil prima menghadapi Persela Lamongan U-23 dalam laga lanjutan Turnamen Sepak Bola Piala Bupati Blora I di Stadion Kridosono, Minggu (30/12). Prastio Wahyudi dan kawan-kawan berhasil menahan imbang Persela, 1-1 (0-0).
Pati selection unggul terlebih dahulu di menit 76 melalui serangan balik cepat. Pemain sayap kiri, Kukuh Pambudi yang baru masuk di menit ke-32 menggantikan Dwi Riska berhasil memperdaya kiper Persela yang terlanjur maju ke depan. Laskar Joko Tingkir Yunior baru menyamakan kedudukan melalui tendangan penalti ujung tombak, Aris Setyawan pada menit ke-82. Penalti diberikan wasit Slamet Kusdiyanto setelah salah seorang pemain Pati Selection hand ball di kotak penalti.
‘’Kunci keberhasilan kami terletak pada kedisiplinan dan kerjasama pemain,’’ ujar pelatih Pati Selection Mamik Slamet usai pertandingan.
Mamik yang juga mantan pelatih Persikaba di tahun 90-an itu mengakui dari segi kualitas dan pengalaman pemain lawan setingkat lebih baik. Namun nama besar Persela tidak menjadikan para pemainnya grogi. Dia menyatakan sebagian besar pemain Pati yang diturunkan dalam pertandingan ini berusia 21 tahun. Mereka dipersiapkan memperkuat salah satu kesebelasan Divisi III Jateng. Namun Mamik mengatakan jika ada kesebelasan lain yang berminat merekrut pemain asuhannya, dia tidak akan keberatan.
Kembali ke pertandingan. Menyadari keunggulan teknik pemain lawan, Mamik menerapkan pola 4-4-2 untuk membendung serangan Persela. Penjagaan ketat pemain Pati di daerah pertahanannya membuat para pemain Persela frustasi. Serangan yang tercipta dengan mudah dipatahkan sebelum memasuki kotak penalti. Penampilan cemerlang penjaga gawang Pati, Hasan Yahya semakin menambah kepercayaan diri pemain lainnya. Beberapa kali penyelamatan gemilang berhasil diperagakan Hasan Yahya. Kiper bernomor punggung 77 itupun terkesan over confidence.
Di pertandingan yang disaksikan ribuan publik Blora ini, Persipa mengandalkan serangan balik cepat dengan memanfaatkan kelincahan dan kecepatan lari para pemainnya. Pada menit ke-20, Persipa mendapat peluang emas. Sayang tendangan Cholis melebar di samping kiri gawang Persela yang dijaga Bayu Prisma. Padahal sang kiper sudah telanjur keluar dari sarangnya. Melalui serangan balik cepat pula akhirnya kesebelasan Pati berhasil menciptakan gol pada menit ke-76. Kali ini Kukuh Pambudi tidak mengulangi kegagalan memanfaatkan peluang setelah penjaga gawang maju ke depan.
Unggul 1-0 tidak membuat kesebelasan Pati Selection mengubah strategi bermain. Dua ujung tombak dibiarkan berada di barisan depan, sedangkan pemain lainnya menumpuk di daerah pertahanan. Sebaliknya kesebelasan Persela yang ditangani pelatih asal Brasil, Wenderly meningkatkan ritme permainan. Serangan gencar dari berbagai lini diperagakan. Kemelut di depan gawang Pati menyebabkan salah seorang pemain Pati melakukan hand ball. Wasit menunjuk titik putih. Stiker Persela Aris Setyawan berhasil menjalankan tugasnya dengan baik. Skor berubah 1-1.
Di menit-menit akhir pertandingan sebenarnya Persela tampil dominan. Namun pertahanan ketat Pati tak bisa ditembus pemain Persela. Jangankan memasuki kotak penalti, untuk menendang bola dari luar kawasan 12 meter, pemain Persela tidak diberikan kesempatan. Skor 1-1 tidak berubah hingga pertandingan usai.
‘’Kelemahan kami dari dulu seperti ini. Keasyikan menyerang membuat pemain belakang lengah. Selain itu dalam pertandingan ini, pemain kami kecapekan. Banjir di Bojonegoro membuat kami harus menempuh perjalanan jauh untuk sampai ke Blora. Rombongan kami harus melewati Tuban,’’ kata Asisten Pelatih Persela, Marzuki.
Pertandingan dalam rangka HUT ke-258 Blora itu akan dilanjutkan Sabtu dan Minggu mendatang. Persikaba U-23 akan menghadapi Persela, Sabtu (5/1). Sedangkan PSIR bertemu Pati Selection, Minggu (6/1). (H18)


Klasemen Sementara

1. Persikaba 1 1 0 0 2-0 3
2. Pati Selection 1 0 1 0 1-1 1
3. Persela 1 0 1 0 1-1 1
4. PSIR 1 0 0 1 0-2 0



Persela vs Pati Selection : 1-1 (0-0)
Pencetak Gol
Pati Selection : Kukuh Pambudi (76)
Persela : Aris Setyawan (82p)

Susunan Pemain
Persela : Bayu Prisma (Pg), Heru (c ), Abdul Rochim/ Isman Hadi (61), Catur Erik, Darma H, Muzaki, A Sholeh/ A Sikhu (50), Eko S, Danu Rosade, Aris Setyawan, Yuda Ayul/ Awang Darmawan (46). Cadangan : Herman Sukamto, Nur Mufid, Arga, Miftahul Huda. Kartu Kuning : Yuda Ayul (37), Darma H (47).

Pati Selection : Hasan Yahya (Pg), Tomi Agung, Yono Wibowo/ A Rizal Arif (63), Prastio Wahyudi (C ), M Safron, Purwanto, Johan S, A Taufiq, Dwi Riska/ Kukuh Pambudi (32), Cholis, Arif Widarto/ Feri Adi (56)/ Catur Setiawan (74). Cadangan : A Jalil, Dedi Yulianto, Mas Adi. Kartu Kuning : Yono Wibowo (13), M Safron (69).

(H18)

AC BOLA Kandas

*Liga Persikaba
AC Bola Kandas, Cahaya Laut ke Semifinal

BLORA – Banjir yang terjadi di Kecamatan Cepu membuat kesebelasan AC Bola Kapuan tidak bisa tampil maksimal di babak 16 besar Liga Persikaba 2007. Tim yang pernah dua kali berturut-turut menjuari Liga Persikaba 2005 dan 2006 itu kandas saat menghadapi Budi Utomo Jepon dengan skor 0-2 di Stadion Kridaloka, Rabu (2/1). Sebaliknya, pada hari yang sama kesebelasan semifinalis Liga Persikaba 2006, Cahaya Laut Ngawen berhasil melenggang ke babak semifinal. Kesebelasan yang menjadi kandidat juara itu menang melalui adu penalti dengan skor 4-2 menghadapi Persipur Purworejo di Stadion Kridosono. Kedua kesebelasan sebelumnya bermain imbang 0-0 di 90 menit pertandingan.
Kegagalan AC Bola melaju ke babak perempat final disebabkan beberapa pemain intinya tidak bisa tampil menyusul rumah mereka yang tergenang air akibat meluapnya sungai Bengawan Solo. Sebelumnya AC Bola meminta kepada panitia menunda jadwal pertandingan babak 16 besar yang semestinya dilaksanakan Senin (31/12). Meski demikian penundaan itu tidak berpengaruh banyak. Kesebelasan yang tangani mantan asisten pelatih Persikaba, Matrukan itupun harus menelan pil pahit, kalah dari Budi Utomo.
‘’Sebelumnya kami mohon maaf. Anak-anak bermain tidak maksimal. Satu minggu lebih sebagian pemain tidak bisa latihan karena rumahnya terkena banjir. Selain itu ada juga pemain yang tidak bisa tampil karena akumulasi kartu kuning. Kami akui kesebelasan kami kalah,’’ ujar Matrukan kemarin.
Berkat kemenangannya itu, kesebelasan Budi Utomo di babak perempat final akan bertemu dengan kesebelasan sekotanya, Tunas Muda Jepon, Senin (7/1). Sedangkan kesebelasan perempat finalis lainnya, Bima Sakti Sempu Kunduran menghadapi Subur Jaya Blora, Kamis (3/1). Dan Bina Putra Cepu bertemu Putra Sakti Jiken, Jumat (4/1).
‘’Rencananya pertandingan babak semifinal kami laksanakan Selasa dan Rabu (8-9/1). Sedangkan babak final, Selasa (15/1). Pertandingan digelar di Stadion Kridosono,’’ ujar Sekretaris Panitia, Anzairil Korga. (H18)