22 September 2006

Persib Juara Liga Remaja

TENGGARONG - Persib Bandung menjadi juara Liga Remaja 2006 setelah di laga final mengalahkan Persewangi dengan skor tipis 1-0, Jumat (22/9) di Stadion Tenggarong. Gol tunggal Persib dicetak Robi.

Liga Remaja Usia 18 Tahun

22 September 2006
Persewangi Ke Final
TENGGARONG-Satu kata, Menang!!! Itulah tekad yang dikumandangkan kubu Persewangi U-18. Ya, impian The Lasblang Cilik menembus grand final Liga Remaja Nasional akhirnya benar-benar terwujud. Kemarin, secara perkasa Trubus Gunawan dkk membekuk tuan rumah Mitra Kukar dengan skor telak 3-1 (1-1) di Stadion Rondong Demang, Tenggarong, Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur.Tiga gol kemenangan Persewangi seluruhnya dilesakkan striker Timnas PSSI U-18 Trubus Gunawan pada menit ke-4, 44, dan 76. Satu gol penghibur bagi kubu tuan rumah dicetak Bayu Andika menit 40 lewat titik penalti. Atas keberhasilan tersebut, untuk kali pertama, Persewangi menembus partai final Liga Remaja. Ini bukti bahwa kiblat pembinaan sepak bola di Jawa Timur, bahkan Indonesia, sudah berpindah ke Banyuwangi. Sekali lagi, bravo Persewangi!’’Anak-anak benar-benar bermental juara. Meski mereka terus dikerjai sepanjang pertandingan, baik oleh wasit maupun pemain tuan rumah, tapi mereka tetap bermain tenang dan lepas. Hari ini (kemarin, Red) kami memang layak menang,’’ teriak Ribut Santoso, arsitek Persewangi, sambil menangis terharu. Seluruh pemain dan ofisial Persewangi seketika melakukan sujud syukur. Mereka menangis usai pluit panjang dibunyikan wasit Muhamad P, dari Singkang, Borne, Sulawesi Selatan.Pukul 18.00 WITA malam nanti, Persewangi bakal menantang Persib ’Maung’ Bandung untuk berebut tahta juara Liga Remaja. Sesuai rencana laga puncak pembinaan sepak bola usia dini di Indonesia ini bakal digelar di Stadion Rondong Demang, Tenggarong.Siapakah yang berhak memboyong trofi juara? The Lasblang Cilik lolos ke final bukan suatu kebetulan. Tim kebanggaan Laros Jenggirat ini lebih dulu harus melewati tuan rumah. Sementara, Persib melenggang ke final setelah mempecundangi PS Mataram dengan skor 4-0.Dilihat dari kondisi tim saat ini, nampaknya Persewangi bisa dibilang lebih unggul. Sebagai satu-satunya tim yang hanya sekali menuai kekalahan, pasukan Ribut Santoso itu diunggulkan karena pernah mengalahkan Persib 1-0 di babak 10 besar lalu.’’Mohon doa restu seluruh masyarakat Banyuwangi. agar kita kembali bisa mengalahkan Persib Bandung. Sehingga trofi bisa kita bawa pulang ke Banyuwangi,’’ kata Ribut Santoso.Dukungan Laros KaltimSemangat bertanding pemain Persewangi nampaknya bakal semakin membara sore nanti. Menyusul janji para transmigran asal Banyuwangi yang ada di Kutai, Samarinda, Balikpapan, maupun daerah lain di Kalimantan Timur. Bahkan, perwakilan warga Blambangan kemarin langsung mendatangi markas Persewangi. ’’Saya dan rekan-rekan akan membawa kuntulan ke stadion. Kami akan mendukung perjuangan penuh putra-putra Blambangan,’’ kata Zaerosi, kepada Pebdi Arisdiawan, manajer Persewangi U-18, kemarin.Dukungan ini membuktikan bawah masyarakat Kota Gandrung, di mana pun mereka berada, sangat merindukan timnya tampil sebagai juara. Pada semifinal kemarin, ratusan Laros Jenggirat (Larjeng) Kaltim juga datang ke Stadion Rondong Demang. Tak henti-hentinya mereka memberikan yel-yel memberi semangan kepada Trubus Gunawan dkk.''Hari ini (kemarin, Red) kami datang ke sini. Besok (hari ini) kami juga akan kesini. Pokoknya, kami ingin Persewangi juara,'' ujar salah satu Larjeng Kaltim asal Srono.Besok Siang KonvoiApa pun hasil final sore ini, tetap akan membuat suporter Persewangi Laros Jenggirat bersuka cita. Persewangi musim ini patut mendapat apresiasi tersendiri. Sukses tim Persewangi senior menembus divisi II musim depan, sukses tim U-23 merebut peringkat 4 Piala Pakde Jatim, plus sukses tim U-18 menembus grand final Liga Remaja, bakal dirayakan besar-besaran besok siang.’’Seluruh suporter, simpatisan, dan maniak bola Banyuwangi kami mohon berkumpul di Jl Adi Sucipto, depan Masjid Achmad Dahlan. Mari bersama-sama kita berkonvoi menyambut kedatangan prestasi Persewangi U-18 dan senior,’’ ujar Achmad Mustain, koordinator konvoi.Skuad Persewangi U-18 dijadwalkan tiba di Bumi Blambangan besok pagi. Usai pertandingan sore nanti, pasukan Ribut Santoso langsung pulang dengan Pesawat Garuda menuju Denpasar. Diperkirakan, pemain memasuki Bumi Pertiwi Banyuwangi pukul 10 besok. ’’Mari kita jemput para pahlawan kita di Pelabuhan Ketapang. Dari sana, kita arak keliling kota Banyuwangi,’’ kata Mustain.Selain tim junior, seluruh pemain senior Persewangi juga diharapkan berkumpul di Jl Adi Sucipto (kediaman Achmad Mustain). Para pemain yang sukses mengantarkan Persewangi ke divisi II musim depan itu, bakal diarak bersama juniornya.
Hasil Semifinal Kemarin
Persewangi V Mitra Kukar 3-1 (1-1)
Persib Bandung V PS Mataram 4-0 (2-0)
Final Hari Ini
Perebutan Juara III : PS Mataram V Mitra KukarPerebutan
Juara I : Persewangi V Persib Bandung

Tembus Semifinal
20 September 2006
PASURUAN–Skuad Persewangi U-18 mengukir sejarah. Tim besutan Ribut Santoso dan Giman Abadi ini berhasil menembus babak semifinal Liga Remaja Nasional. Dalam partai terakhir babak 10 besar di Stadion HR Soedrasono, Pogar, Bangil, kemarin sore, Trubus Gunawan dkk menggulung PS Palembang dengan skor telak 6-0 (3-0).Striker Timnas PSSI U-18 Trubus Gunawan memborong tiga gol yang dicetaknya pada menit 13, 20, dan 35. Tiga gol lagi masing-masing hasil sontekan Farisia Dilla menit 47, M Saiful Rahman menit 67, dan Reza Musthofa di menit ke-70.Dengan kemenangan tersebut, The Lasblang Cilik menjadi juara grup dengan nilai sempurna 9. Posisi kedua ditempati Persib ’Maung’ Bandung dengan nilai 4 hasil sekali menang, sekali seri, dan sekali kalah. Persib berhak mendampingi Persewangi ke semifinal. Sejatinya, nilai Persib dan Palembang sama-sama 4. Namun Palembang kalah agregat gol akibat diberondong Persewangi enam gol tanpa balas.Di semifinal yang digeber di Tenggarong, Kutai Kartanegara, Kalimantan, Persewangi akan menantang runner up grup A sekaligus tuan rumah semifinal dan final, Mitra Kukar. Sedangkan Persib akan melayani juara grup A PS Mataram. Final four akan digeber 22 September besok.’’Mohon doa restu masyarakat Banyuwangi agar kita bisa memenangkan pertandingan semifinal melawan tuan rumah Mitra Kukar,’’ harap Pebdi Arisdiawan, manajer Persewangi U-18. Pagi ini, skuad Persewangi bertolak ke Tenggarong dengan menggunakan Pesawat Garuda. Sore ini, The Lasblang Cilik dijadwalkan mencoba Stadion Tenggarong.Besok sore, Persewangi kontra Mitra Kukar akan bermain pada jam kedua pukul 17.00. Sedangkan Persib versus Mataram akan dilangsungkan jam pertama pukul 15.30.
Hasil Kemarin
Persewangi V Palembang 6-0 (3-0)
PSAU V Persib Bandung 1-3 (1-1)
Klasemen Akhir
Grup B (Pasuruan)
1. Persewangi 3 3 0 0 10-1 9*
2. Persib 3 1 1 1 4-3 4*
3. Palembang 3 1 1 1 2-7 4
4. PSAU 3 0 0 3 2-7 0
5. Persesa 0 0 0 0 0-0 0***)
Lolos ke semifinal*
***) Mundur dari 10 besar
Gebuk Maung Bandung
17 September 2006
PASURUAN–Skuad The Lasblang Cilik kembali menunjukkan keperkasaannya. Dalam matchday kedua babak 10 besar Liga Remaja Nasional di Stadion HR Soedrasono, Pogar, Bangil, kemarin siang, Trubus Gunawan dkk kembali menuai poin absolut.Korban kali ini giliran tim divisi utama Persib Bandung. Tim berjuluk Maung Bandung itu ditekuk 1-0 (1-0). Gol semata wayang Persewangi U-18 diceploskan gelandang serang M Raul ’Gonzalez’ Setiawan pada menit 35. Dia berhasil lolos dari jebakan offside pemain belakang Persib.Hasil tersebut mengukuhkan posisi Persewangi di puncak klasemen grup A dengan nilai 6. Untuk merebut satu tiket ke final, Persewangi masih membutuhkan satu kemenangan lagi. Jika menang atas PS Palembang 19 September nanti, maka untuk kali pertama Persewangi tampil di final Liga Remaja.
Junior Gebuk Aceh
16 September 2006
PASURUAN–Sementara itu, di Stadion HR Soedrasono, Pogar, Bangil, Pasuruan, skuad The Lasblang Cilik menuai poin absolut dalam laga perdana babak 10 besar Liga Remaja U-18 tingkat Nasional. Persewangi membekuk PSAU Aceh Utara dengan skor telak 3-1 (2-0).Tiga gol kemenangan pasukan Ribut Santoso dan Giman Abadi itu dilesakkan Jeppi Wikka Prasetya lewat shooting jarak jauh pada menit 10. Gol kedua diceploskan Trubus Gunawan menit 30, dan Reza Musthofa menit 55. Satu-satunya gol penghibur bagi PSAU dicetak Nanda A menit 50.Dengan kemenangan yang diproleh kemarin, untuk sementara Persewangi berada di puncak klasemen grup A babak 10 besar Liga Remaja Nasional. Sedangkan PSAU terbenam di urutan paling buncit. ’’Kami puas dengan kemenangan ini. Bagaimana tidak, anak-anak bisa tampil lepas meski jadwal baru diputus secara mendadak,’’ ujar Ribut Santoso, pelatih Persewangi.Sekadar diketahui, akibat Persesa Sampang mundur dari babak 10 besar, PSSI secara mendadak juga merubah jadwal pertandingan. Semula Persewangi baru akan melakoni pertandingan hari ini. ’’Gara-gara Sampang mundur, pertandingan kami terpaksa dimajukan. Alhamdulillah, meski kami baru datang tadi malam (kemarin malam, Red) Persewangi tetap bisa menang,’’ ujar Ribut.Diperoleh keterangan, Persesa mundur karena mereka ditunjuk PSSS menjadi tuan rumah bersama Persewangi. Secara otomatis, sebagai tuan rumah Persesa harus menanggung biaya pertandingan. ’’Biaya pertandingan itu seperti membayar lapangan, anak gawang, wasit, PP, dll,’’ ujar Imam Syafi’i, sekretaris Pengprov PSSI Jatim.Karena menjadi tuan rumah bersama, Persesa membayar 50 % dari total penyelenggaraan pertandingan. Begitu juga dengan Persewangi. ’’Persesa tidak mau jadi tuanh ruma. Karena pertandingan tidak digelar di Sampang, namun di tempat netral. Selain itu, Persesa juga tidak merasa mengajukan diri sebagai tuan rumah,’’ ujar Abdul Muin, sekretaris manajer Persewangi U-18.Karena tidak terima, rombongan Persesa langsung pulang lagi ke Madura. PSSI pun membuat keputusan, bahwa Persesa mengundurkan diri. Karena itu, kemarin malam telah dibuat jadwal baru.
Tumbang
8 September 2006
PASURUAN–Setelah rekor tak terkalahkan tim senior pecah di kaki pemain-pemain PSBI Blitar, kemarin sore, tim junior Persewangi mengalami nasib serupa. Dalam partai terakhir babak 16 besar Liga Remaja Nasional di Lapangan Samsung, Rejoso, Kota Pasuruan, kemarin, Trubus Gunawan dkk takluk 0-1 dari Persesa Sampang.
Gol semata wayang Persesa diceploskan striker pengganti M Sholeh pada menit 75. Sholeh memanfaatkan blunder kiper Persewangi Lala Roibi Ahmad. Lala terlalu kedepan saat bek kanan Persesa Ahmad melakukan tendangan pojok di sisi kiri gawang Persewangi.
Skuad The Lasblang Cilik sejatinya bisa memenangkan minimal tiga gol. Sayang, dua tendangan Trubus Gunawan dan Reza Musthofa membentur mistar gawang Persesa yang dijaga M Ibnu Zaenur. Satu gol lagi sebenarnya bisa dihasilkan lewat heading Trubus menit 50. Lagi-lagi sundulan Trubus dapat diantisipasi kiper Persesa.
Kekalahan menyakitkan sore kemarin adalah kali pertama yang diderita Persewangi sejak debutnya di Liga Remaja U-18 musim ini. Hasil tersebut juga menempatkan Persewangi di posisi ketiga dengan nilai 6. Poin yang dikumpulkan Persewangi sebanarnya sama dengan peringkat pertama PSAU Aceh Utara dan Persesa Sampang. Namun, kedua tim tersebut unggul agregat gol.
’’Mohon maaf yang sebesar-besarnya kepada masyarakat Banyuwangi. Karena kami tidak bisa memberikan hasil terbaik di pertandingan terakhir. Yang jelas, anak-anak sudah maksimal,’’ ujar Ribut Santoso, pelatih Persewangi.
Sementara itu, Ketua Bidang Pembinaan Pengprov PSSI Abdul Fatah mengatakan, meski Persewangi hanya merebut peringkat 3, namun kiprah tim kebanggaan Laros Jenggirat ini tidak akan berhenti di sini. Sebab, PSSI telah merubah babak IV Liga Remaja, dari 8 tim menjadi 10 tim. Masing-masing lima tim dari wilayah barat.
Grup A wilayah barat diwakili PS Palembang dan PSMS Medan, sedang grup B diwakili tiga tim. Yakni PSAU Aceh Utara, Persesa Sampang, dan Persewangi Banyuwangi. Masuknya Persewangi ke babak 10 besar karena berhasil menjadi peringkat ketiga terbaik. ’’Liga Remaja ini semata berorientasi pada pembinaan. Karena itu, babak IV tidak lagi mempertandingkan delapan tim. Tapi menjadi 10 tim,’’ ujar Fatah.
Bahkan, kata Fatah, bukan cuma berpeluang lolos ke 10 besar, Persewangi juga hampir pasti menjadi tuan rumah salah satu grup di babak ini. Dari sepuluh tim yang akan bertanding, kelak akan dibagi menjadi dua grup. Masing-masing grup diisi lima tim. Juara dan runner up setiap grup berhak melaju ke babak semifinal Liga Remaja.

Hasil Kemarin
Persewangi V Persesa 0-1 (0-0)
PSAU V PSL Langkat 4-2 (0-2)
KLASEMEN AKHIR
Grup B (Pasuruan)
1. PSAU 3 2 0 1 7-4 6*
2. Persesa 3 2 0 1 6-4 6*
3. Persewangi 3 2 0 1 4-3 6*
4. PSL Langkat 3 0 0 3 5-11 0
*) Lolos ke 10 besar.

Juara Divisi III

Perseta Juara Divisi III 2006

TULUNGAGUNG- Perseta Tulungagung akhirnya meraih juara Divisi III Nasional 2006 setelah di laga final mengalahkan Persiko Kota Baru 2-0 di Stadion Redjoagung Tulungagung, Jumat (22/9). Gol kemenangan tim berjuuk Laskar Badai Selatan itu dicetak Iim Rizal menit 30 dan Dede Hugo menit 78.
Keberhasilan kesebelasan yang diasuh Iyong Lolombulan itu seakan menjadi berkah bagi PSSI Jatim. Bagaimana tidak. Perseta seharusnya tidak lolos babak 20 besar Divisi III setelah hanya menduduki peringkat 3 klasemen akhir grup pada babak penyisihan di Stadion Diponegoro Banyuwangi. PSSI pusat sebelumnya menetapkan aturan kesebelasan yang melaju ke babak 20 besar adalah peringkat pertama dan kedua di setiap grup. Namun berkat lobi-lobi yang dilakukan PSSI Jatim, akhirnya PSSI pusat mengubah aturan. Hingga Perseta pun berhak tampil di babak 20 besar yang berlangsung di Bantul Yogyakarta.
Kesempatan itupun dimanfaatkan dengan baik Andi Santoso dan kawan-kawan. Sejumlah pemain baru didatangkan. Diantaranya Supriyanto, mantan pemain PSSS Situbondo dan pemain dari PPSM Magelang dan PSISa Salatiga (Jateng). Upaya tersebut membuahkan hasil hingga Perseta lolos babak 6 besar.
PSSI Jatim tak berhenti memperjuangkan agar kesebelasan dari Jatim berpeluang menjadi juara Divisi III tahun ini setelah di tahun 2005, gelar juara diraih PSIR Rembang (Jateng). Kembali lobi-lobi itu membuahkan hasil. Persikoba Batu Malang dan Perseta Tulungagung ditetap menjadi tuan rumah babak 6 besar. Tak ayal lagi, keputusan itu membuat peluang kesebelasan dari Jatim menjadi juara terbuka lebar. Di babak final yang tetap berlangsung di Tulungagung akhirnya dimenangkan Perseta. Tim tamu yang dilatih mantan pemain Arema dan Persebaya, Aji Santoso itu harus puas menjadi juara dua. Sedangkan Persimi Sarmi dan Persewangi Banyuwangi menjadi juara 3 dan 4.

Lanjutan Divisi III

21 September 2006

Persewangi Gagal
TULUNGAGUNG–Ambisi Persewangi menembus grand final Ligina Divisi III Nasional akhirnya tinggal impian. Dalam partai terakhir babak enam besar di Stadion Rejoagung, Tulungagung, sore kemarin, Najih Mahmudi dkk hanya bermain imbang tanpa gol dengan Persimi Sarmi, Papua.
Hasil tersebut menempatkan Persewangi di urutan paling buncit klasemen sementara grup B. The Lasblang memiliki nilai 2, sama dengan raihan poin Persiko Kota Baru dan Persimi. Namun tim besutan Bagong Iswahyudi, Wiwit Teguh Santoso, dan Edy Sutrisno itu kalah agregat gol.
Dari pertemuan ketiga tim hanya diperoleh hasil seri. Meski demikian, untuk menyingkirkan Persewangi, Persiko dan Persimi nampaknya lebih cerdik. Persiko dan Persimi sepakat menyingkirkan Persewangi dengan bermain imbang 2-2 saat bertemu di laga Selasa lalu. Walhasil, Persewangi yang hanya memiliki satu gol dan kemasukan, tersingkir dari babak enam besar.Sedang Persiko yang menuai gol kemasukan 3 dan memasukkan 3, berhak menjadi juara grup sekaligus melaju ke final memperebutkan gelar juara I dan II divisi tiga.
Sedangkan Persimi yang memasukkan dua gol dan kemasukan dua gol, menjadi runner up grup B yang melaju ke final untuk merebut juara III dan IV.’’Mohon maaf yang sebesar-besarnya kepada Laros Jenggirat. Prestasi kita mentok di enam besar. Meski demikian, alhamdulillah, target lolos ke divisi dua musim depan sudah terpenuhi,’’ kata Bagong Iswahyudi, pelatih Persewangi.
Hasil seri 0-0 kontra Persimi kemarin, membuat Persewangi meraih tiket pulang kampung lebih cepat dari keinginan. Tadi malam seluruh rombongan tim yang musim depan berkiprah di divisi II itu meninggalkan Tulungagung. Seluruh pemain langsung pulang ke kampung halaman masing-masing, baik yang di Surabaya, Malang, maupun Banyuwangi.
Manajer Persewangi Sunarko Wijaya kepada koran ini mengatakan, meski timnya gagal ke enam besar, namun pihaknya tidak terlalu kecewa. Karena target ke divisi II sudah terpenuhi. ’’Alhamdulillah, tahun depan kita sudah tidak bermain di divisi tiga lagi. Semoga saja, ketika kita berkiprah di divisi dua, Stadion Diponegoro sudah selesai dibangun,’’ kata Sunarko.Manajer KUD Dewi Sinto Abadi Bulurejo, Purwoharjo, ini berjanji pada musim mendatang, pihaknya betul-betul mempersiapkan tim Persewangi sebaik mungkin. ’’Hasil evaluasi manajemen, dari sekian banyak pemain yang membela Persewangi saat ini, hanya 50 persen yang layak dipertahankan,’’ katanya.Usai Idul Fitri nanti, manajemen bakal memutuskan pemain mana saja yang layak dipertahankan dan layak dicoret. ’’Kami sudah mengantongi beberapa nama yang patut berkostum Persewangi. Termasuk pelatih,’’ ungkap Sunarko.
Hasil Kemarin
Perseta V Persitoli 3-0 (1-0)
Persewangi V Persimi 0-0
Klasemen Akhir
Grup A
1. Perseta 2 1 1 0 3-0 4
2. Persitoli 2 1 0 1 1-3 3
3. Persikoba 2 0 1 1 0-1 1
Grup B
1. Persiko 2 0 2 0 3-3 2
2. Persimi 2 0 2 0 2-2 2
3. Persewangi 2 0 2 0 1-1 2
*) Juara grup lolos ke final.

20 September 2006

AC BOLA JUARA

DIKAWAL : Ujung tombak Cepu Putra, Dian Jambul Kristanto (kanan) tak bisa berbuat banyak karena dikawal ketat pemain belakang AC Bola dalam pertandingan final di Lapangan Desa Kapuan, Cepu, Blora, Selasa (19/9). Kesebelasan AC Bola menang dengan skor 3-1.


*Turnamen Sepak Bola Bina Taruna Cup III
Pemain Persikaba Bawa AC Bola Juara

CEPU - Kesebelasan AC Bola Kecamatan Cepu, Blora meraih juara pertama Turnamen Sepak Bola Bina Taruna Cup III setelah di laga final mengalahkan kesebelasan Cepu Putra dengan skor 3-1 (0-1). Tiga gol kemenangan kesebelasan yang dilatih Maturkam, asisten pelatih Persikaba Blora itu diciptakan Arifin menit 49 dan 75 serta Eko Nur Adriyanto menit 55. Satu-satunya gol Cepu Putra dicetak pemain Persipur Porwodadi, Budiana di menit 30.
Pertandingan final yang berlangsung di lapangan Desa Kapuan Kecamatan Cepu, Selasa (19/9) itu seakan menjadi reuni sejumlah pemain Persikaba. Hanya saja mereka membela dua kesebelasan yang berbeda. Tiga pemain Persikaba yakni Rizki, Sujono dan Dian Jambul memperkuat Cepu Putra bersama sejumlah pemain Persipur diantaranya Budiana, Harianto dan Bangun. Kehadiran Herifiyanto mantan pemain Persikaba yang tahun lalu membela Persip Pekalongan dan Persiwi Wonogiri menambah daya gedor Cepu Putra. Sementara kesebelasan AC Bola mayoritas diperkuat pemain kesebelasan berjuluk Laskar Sunan Pojok seperti Eko Nur Adriyanto, Widodo Lestari, Gunawan, Naim, Arifin, Sunaryo dan Wahid. Laga final yang mempertemukan kedua kesebelasan itupun berlangsung menarik.
Sejak wasit Slamet Kusdiono meniupkan peluit tanda pertandingan dimulai, kedua kesebelasan silih berganti melakukan serangan. Kehadiran ribuan penonton di pinggir lapangan menambah kemeriahan turnamen yang digelar dua tahun sekali itu. Cepu Putra unggul terlebih dahulu di menit 30 melalui tendangan keras gelandang serang, Budiana. Gol lahir memanfaatkan longgarnya pertahanan AC Bola yang koordinir Gunawan. Tak seorangpun menjaga pergerakan Budiana. Hingga pemain bernomor punggung 7 itu dengan mudah menjebloskan bola ke gawang yang dijaga Mundir. Keunggulan 0-1 tetap bertahan hingga jeda pertandingan.
Blunder
Memasuki babak kedua, pelatih AC Bola, Maturkam, mengintruksikan para pemainnya untuk menekan pertahanan lawan setelah melihat sebagian besar stamina pemain Cepu Putra mengendor. Intruksi itupun membuahkan hasil. Tendangan keras ujung tombak Arifin ke arah pojok kiri gawang Cepu Putra yang dijaga Rizki di menit 49 membuat kedudukan imbang 1-1. Pertandingan pun semakin menarik ditonton. Pemain kedua kesebalasan semakin bernafsu menambah gol. Masuknya Herifiyanto di menit 50, membuat permainan berjalan imbang. Namun faktor usia pemain Cepu Putra yang sebagian tidak muda serta stamina yang menurun, lagi-lagi bisa dimanfaatkan para pemain AC Bola. Menit 55, gelandang serang Eko Nur Adriyanto berhasil lepas dari penjagaan kapten Cepu Putra, Sujono. Sontekan bola pelan pemain bertubuh mungil itu ke arah gawang tak bisa ditepis kiper Rizki. Skor berubah 2-1. Sebenarnya, sejumlah peluang emas berhasil didapatkan pemain Cepu Putra untuk menyamakan kedudukan. Bola hasil tendangan ujung tombak Herifiyanto hanya membentur mistar gawang. Sementara sundulan Budiana memanfaatkan umpan tendangan pojok membentur salah seorang pemain. Padahal saat itu kiper sudah salah langkah. Justru melalui serangan balik cepat, para pemain AC Bola berhasil mencetak gol tambahan. Gol yang diciptakan Arifin di menit 75 itu terjadi setelah stopper Cepu Putra, Yanto melakukan blunder. Dia terlalu lama mengolah si kulit bundar. Bola yang berhasil direbut, selanjutnya langsung ditendang Arifin ke arah gawang setelah melihat kiper terlalu maju ke depan. Kedudukan 3-1 tidak berubah hingga pertandingan usai.
''Kami puas dengan kemenangan ini,'' ujar Maturkam, pelatih AC Bola kepada Suara Merdeka.
Turnamen itu sendiri diikuti 24 kesebelasan yang berasal dari berbagai kabupaten di Jatim dan Jateng. Diantaranya Sonic Putra Lamongan, Angling Dharmo Bojonegoro, Persekama Madiun dan Persenga Ngawi. Selain itu Bentolo Sakti Purwodadi, PSIR U-23 dan Bina Sakti Rembang serta sejumlah kesebelasan dari Blora. Di semifinal AC Bola mengalahkan Sonic Putra yang antara lain diperkuat sejumlah pemain Persela Lamongan seperti M Basri dan Fahrudin dengan skor 3-1. Sedangkan Cepu Putra menang 2-1 melawan Bina Sakti Rembang yang diperkuat Hadi Surento. (H18)

Kompetisi Lokal Blora

KAWAL : Pemain bertahan Bina Putra Cepu, Ahmad (kanan) mengawal pergerakan ujung tombak Putra Mustika, Feri, dalam laga final kelompok usia 14-15 tahun pada Turnamen sepak bola Mustika Cup I di Stadion Kridosono, Jumat (15/9).


Putra Mustika Sapu Bersih Gelar Juara

BLORA – Sekolah sepak bola (SSB) Putra Mustika Blora patut berbangga. Bagaimana tidak. Dua gelar juara pertama berhasil didapatkan dalam Turnamen sepak bola Mustika Cup I yang berakhir Jumat (15/9) di Stadion Kridosono, Blora.
Di laga final, Putra Mustika kelompok usia 12-13 tahun mengalahkan kesebelasan Bina Putra Cepu dengan skor 2-0 (1-0). Sementara di kelompok usia 14-15, Putra Mustika kembali meraih gelar terhormat setelah mengkandaskan perlawanan Bina Putra Cepu melalui drama adu tendangan pinalti, dengan kedudukan akhir 8-7. Merekapun berhak mendapatkan sejumlah uang pembinaan, piala dan piagam yang disediakan panitia.
‘’Hadiahnya memang tidak seberapa banyak. Namun kami berharap turnamen ini bisa menjadi penyemangat setiap kesebelasan untuk menyiapkan diri lebih baik lagi. Sebab kami berencana menggelar kejuaraan yang sama tahun depan,’’ ujar M Zaidun, panitia penyelenggara.
Laga final yang dimulai pukul 14.30 itu ramai dihadiri ratusan penonton. Hampir tak ada kursi kosong di tribun tertutup Stadion Kridosono. Umumnya mereka adalah para orang tua pemain dan suporter kedua kesebelasan. Tampak pula hadir pengurus Persikaba Blora seperti Kunto Aji dan Winoto.
Pertandingan yang mempertemukan kesebelasan dua kutub pembinaan sepak bola di Blora yakni Kecamatan Cepu dan Kecamatan Blora itu memang menarik untuk ditonton. Meski bertanding di lapangan stadion yang berdebu lantaran sudah tidak ada rumput yang tersisa, namun tidak membuat pemain kedua kesebelasan tampil di bawah form.
Pertandingan pertama yang mempertemukan tim usia 12-13 dipimpin wasit Bambang Edi Purnomo. Saat baru berjalan 10 menit, Putra Mustika telah unggul 1-0 melalui gol yang dicetak Wahyu. Gol tercipta memanfaatkan keselahan pemain belakang Bina Putra yang membiarkan ujung tombak Putra Mustika tanpa pengawalan. Hingga dengan mudah Wahyu menjebol gawang Bina Putra yang dijaga Rony. Tertinggal 1-0 membuat anak-anak Cepu mencoba bangkit. Mereka berupaya menciptakan gol. Sebaliknya, anak-anak Blora juga tidak mau hanya menang 1-0. Serangan bertubi-tubi kembali dilancarkan untuk menambah jumlah gol. Namun hingga lima menit sebelum pertandingan usai, tak satupun gol tercipta. Di menit 86, pemain depan Putra Mustika, Edwin, berhasil menambah kemenangan bagi kesebelasannya. Skor 2-0 tidak berubah hingga pertandingan usai.
Sementara itu di kelompok usia 14-15 tahun, pertandingan berjalan lebih seru. Unggul 1-0 terlebih dahulu melalui gol yang dicetak Feri di menit 14, tidak bisa dipertahanan pemain Putra Mustika. Ujung tombak Bina Putra, Aditya berhasil menyamakan kedudukan 1-1 menit 50. Pemain kedua kesebelasan pun semakin bersemangat untuk memenangkan pertandingan. Sayang, para pemain yang masih berusia muda itu tampil penuh emosi. Di menit 55 wasit mengeluarkan kartu merah kepada salah seorang pemain Bina Putra karena melakukan pelanggaran keras. Insiden itu sempat membuat pemain kedua kesebelasan bersitegang hingga pertandingan berhenti beberapa menit. Wasit berhasil meredam amarah para pemain itu dan pertandingan kembali dilanjutkan. Namun hingga pertandingan usai, skor tidak berubah 1-1. Hingga diputuskan pertandingan dilanjutkan melalui adu tendangan pinalti. (H18)

Perebutan Juara Divisi III

Menang Atau Mati


BATU- Laga kedua Persewangi di babak 8 besar Ligina Divisi III Nasional kontra PS Kendari, Kamis lalu, sungguh tidak mengenakkan. Pasalnya, kekalahan itu sekaligus membuang peluang lolos ke semifinal sebagai kans paling besar yang dimiliki The Lasblang. Pun, kekalahan itu dirasa teramat menyakitkan. Setelah sempat unggul 2-0 hingga turun minum, Najih Mahmudi dkk justru ditekuk 2-3 Kendari di akhir pertandingan.

Berkaca dari fakta tadi, tidak ringan bagi para punggawa Persewangi untuk merebut poin penuh di laga terakhir 8 besar versus PS Freeport, siang ini. Karena itu, dalam laga yang digeber di Stadion Brantas, Batu, mulai pukul 14.00 nanti, pelatih Bagong Iswahyudi merasa perlu mengingatkan kembali pasukannya akan tugas berat. ’’Pertandingan Persewangi kali ini paling berat karena melawan tim tangguh dari Papua. Namun kita wajib memenangkan pertandingan guna merebut satu tiket ke semifinal. Tapi sulit kan bukan berarti tidak bisa. Kami tetap optimistis mampu memenangkan pertandingan," ujar Bagong saat memimpin latihan peregangan anak buahnya kemarin.

Tugas berat ini juga yang membuat Bagong dan dua pelatih lainnya Wiwit Teguh Santoso dan Edy Sutrisno mewanti-wanti agar jangan ada lagi tindakan konyol seperti yang terjadi saat menghadapi Kendari. Persewangi yang sudah unggul 2-0 harus kecolongan tiga gol Kendari akibat blunder sang kiper dan kurangnya komunikasi di lini belakang The Lasblang. ’’Jangan sekali-kali memandang remeh lawan. Sebaliknya, harus berjuang sekuat tenaga merebut poin," tandas mantan pelatih PSSS Situbondo ini.

Terkait laga siang ini, Bagong mengaku sudah tidak ada kendala berarti. Semua pemain siap tampil. Bukan hanya para punggawa yang selama ini kerap menempati posisi starter, pemain pelapis pun dinilai siap turun. Hanya kiper Yanuar Tri Firmanda yang bakal dibangkucadangkan Bagong. Posisi Yanuar akan digantikan Bogik Santoso yang sudah sembuh dari cedera. Pada laga kontra Kendari lalu, Bogik memang tidak diturunkan karena kepalanya masih lebam akibat dihajar pemain tuan rumah Persikoba. Bahkan, Bogik sempat masuk rumah sakit. ’’Apapun yang terjadi, saya tetap siap diturunkan. Meski kepala saya masih cenut-cenut,’’ kata Bogik, kiper dari Siliragung ini.

Melihat semangat pemain seperti ini, semakin membuat Bagong optimistis merebut kemenangan dari tangan Freeport. ’’Intinya, persiapan kami sudah mantap. Tinggal bagaimana anak-anak mempertahankannya dalam pertandingan besok (siang ini, Red)," ujar pelatih Persega 2000 Glagah Agung ini.

Jika ingin lolos ke final four, Persewangi memang wajib memenangkan pertandingan atas Freeport. Jika seri apalagi kalah, maka impian tampil di empat besar kompetisi divisi tiga musim ini bakal terkubur selamanya. Mengapa? Sebab, musim depan Persewangi sudah harus tampil di divisi II. Nah! Jika ingin tampil di empat besar divisi III, maka tahun depan harus degradasi lagi. Itu sesuatu yang mustahil dilakukan.



’’Terjadi Miskomunikasi’’


SEMENTARA itu, kiper Persewangi Yanuar Tri Firmanda tidak terima disebut-sebut sebagai penyebab kekalahan timnya saat menghadapi PS Kendari Kamis lalu. Menurut dia, sepak bola adalah permainan tim bukan olahraga perorangan. ’’Jadi, kekalahan ini karena tim. Bukan karena saya pribadi,’’ ujar Yanuar saat klarifikasi ke koran ini kemarin.

Yanuar juga menolak disebut-sebut melakukan blunder kali ketiga. Alasannya, dia hanya turun sekali dalam pertandingan di Batu. ’’Mana mungkin saya melakukan kesalahan tiga kali. Wong saya hanya turun sekali saja,’’ ujar pemain yang sudah bergabung ke Persewangi sejak babak penyisihan Zona Jawa ini. Selama babak ini pula, Yanuar selalu menjadi kiper inti Persewangi dan tak pernah kebobolan satu gol pun.

Mantan kiper Persema Malang itu menjelaskan, gol yang terjadi ke gawangnya itu akibat kurangnya koordinasi antara dirinya dan lini belakang. ’’Terjadi miskomunikasi antara saya dan Ambon (Andrian Dedianto, Red). Jadi bukan karena saya blunder,’’ ralatnya.

Meski demikian, atas kejadian tersebut, Yanuar tetap meminta maaf kepada suporter Persewangi Laros Jenggirat. ’’Ada kesalahan informasi atas kejadian yang sebenarnya di lapangan dengan berita tersebut. Mohon diklarifikasi,’’ ungkap penjaga gawang kelahiran Malang 31 Januari 1980 itu. Atas keluarnya berita tersebut, perasaan Yanuar menjadi tidak enak dan terus kepikiran. ’’Saya merasa terpojok,’’ keluhnya.

Arsitek Persewangi Bagong Iswahyudi enggan mengomentari kejadian tersebut. Menurutnya, pihaknya menyebut kata blunder karena masih dalam keadaan emosional serta perasaannya masih campur aduk akibat kekalahan yang tak dinyana tersebut. ’’Nggak ada apa-apa kok. Semuanya sudah beres. Kemarin itu hanya kesalahan saja,’’ ujarnya.



BATU–Skuad Persewangi mulai mencari-cari kambing hitam. Kekalahan yang dideritanya atas PS Kendari kemarin siang menjadi pemicunya. Pasalnya, dengan kekalahan tersebut, untuk sementara Persewangi harus memendam keinginan tampil di babak semifinal Ligina Divisi III Nasional. Dalam matchday kedua di Stadion Brantas Batu kemarin siang, Najih Mahmudi dkk dipaksa kalah 2-3 (2-0) dari PS Kendari, Papua.

Meski Persewangi sempat unggul 2-0 hingga babak pertama usai, bukan jaminan untuk menjadi pemenang. Jika tidak hati-hati justru malapetaka datang. Itu yang dialami pasukan trio pelatih Bagong Iswahyudi, Wiwit Teguh Santoso, dan Edy Sutrisno, saat bersua Kendari kemarin.

Striker Persewangi berhasil memborong dua gol pada menit 20 dan 35. Bahkan, hingga pertandingan babak pertama usai, The Lasblang senior masih tetap unggul dari tim asal Papua itu. Sayang, lagi-lagi keunggulan itu dirusak kiper si jago bluder Yanuar Tri Firmanda. Dua gol bersarang ke gawangnya berkat kesalahan yang dilakukan Yanuar.

Gol pertama Kendari terjadi melalui titik penalti. Hadiah penalti untuk Kendari diberikan wasit setelah Yanuar dengan sengaja melakukan pelanggaran terhadap pemain Kendari. Yance yang menjadi algojo dengan mudah mengecoh Yanuar. Sedang gol kedua terjadi akibat tendangan bebas. Bola yang seharusnya dibuang keluar, justru akan dipegang Yanuar. Ironisnya, kiper berambut pirang itu gagal menangkap si kulit bundar. Dengan lelusa, striker Kendari Erik menceploskan bola ke jala Persewangi. Gol murni Kendari baru terjadi pada gol ketiga yang dicetak Rudi. Itu setelah Yanuar ditarik keluar dan digantikan Samsul. Samsul gagal membendung bola shooting dari Rudi.

’’Semua ini gara-gara kiper utama kami Bogik Santoso masih sakit. Seandainya dia sudah sembuh, mustahil kami akan menurunkan Yanuar,’’ ujar Bagong bersungut-sungut. Menurut dia, sudah tiga kali ini Persewangi gagal menuai poin absolut gara-gara Yanuar.

Dikatakan, kejadian pertama saat Persewangi menghadapi Persidi Idi, Aceh. Saat itu Persewangi ditahan imbang 1-1. Gol yang dicetak Persidi terjadi dua menit sebelum pertandingan bubar. Gol itu gara-gara Yanuar terlalu over akting,’’ katanya. Kesalahan kedua terjadi pada laga kontra PSBI. ’’Gara-gara dia tidak mengindahkan intruksi saya, akhirnya gawang kita bobol,’’ kata Bagong.

Ke depan, Bagong memastikan tidak akan memakai Yanuar lagi sebagai kiper utama. ’’Apapun yang terjadi, kita tidak akan memakai dia lagi. Semoga saja Bogik Santoso cepat sembut, dan Samsul Arifin bisa maksimal,’’ harap mantan pelatih PSSS Situbondo ini.

Sukses Bikin Malu


BATU–Persewangi tetap mendominasi Persikoba Batu. Dalam laga perdana babak 8 besar Ligina Divisi III Nasional di Stadion Brantas, Batu, siang kemarin, Najih Mahmudi dkk mempermalukan tuan rumah Persikoba dengan skor telak 4-2 (1-1) di hadapan pendukung setianya sendiri.

Dua gol kemenangan The Lasblang diceploskan gelandang serang Andi Harahap menit 23 dan 82, dua gol lagi dipersembahkan Fery Aman Saragih menit 76 dan 77. Dua gol balasan Elang Putih, julukan Persikoba, tercipta lewat kaki Hariyono menit 32 dan Sugiyanto menit 90.

Dengan kemenangan yang diperoleh pasukan Bagong Iswahyudi, Wiwit Teguh Santoso, dan Edy Sutrisno itu, Persewangi untuk sementara berada di pemuncak klasemen grup B dengan nilai 6. Sedangkan tuan rumah Persikoba berada di urutan paling buncit tanpa nilai.

Pertemuan kedua tim tak bisa dilepaskan dendam lama. Kekalahan dua kali yang diderita Persikoba atas Persewangi, menyebabkan para pemainnya bermain keras cederung kasar. Itu terlihat di babak pertama. Saat pertandingan baru memasuki lima menit, kiper Persewangi Bogik Santoso dan libero Khoirul Rofik terpaksa dibawa ke rumah sakit, akibat kepalanya bocor terkena pukulan pemain Persikoba.

Bogik akhirnya diganti Yanuar Tri Firmanda. Sedang Rofik diganti Andrean ’Ambon’ Dedianto. Masuknya dua pemain ini tetap tak mengurangi kekokohan lini belakang The Lasblang.

Persewangi unggul lebih dulu pada menit 23 lewat kaki gelandang serang Andi Harahap. Dia memanfaatkan umpan lambung Rony Nurdiansah dari sektor kiri pertahanan Persikoba. Namun, tim besutan Puji Purnawan mampu menyamakan kedudukan menit 32 lewat kaki Hariyono. Skor akhir babak pertama 1-1.

Memasuki babak kedua, Persewangi nampaknya lebih mendominasi serangan. Terbukti, di babak ini, tim kebanggaan Laros Jenggirat ini mampu menambah tiga gol. Dua gol lewat kaki Fery Aman Saragih menit 76 dan 77. Satu gol lagi hasil sontekan Andi menit 82.

’’Kemenangan ini menjadi modal yang amat berharga bagi kami di pertandingan selanjutnya. Kami bersyukur bisa melewati ujian pertama dengan gemilang, justru dengan tuan rumah,’’ ujar Wiwit Teguh Santoso, arsitek tim.

Memori 2005

BATU–Cuaca dingin yang menyelimuti Stadion Brantas Batu bakal berubah panas siang ini. Berubahnya suhu Kota Apel ini dipantik bentrok super panas antara Persewangi kontra Persikoba Kota Batu, dalam babak 8 besar Divisi III Nasional musim ini.

Menang. Itulah yang harus diraih Persewangi. Bermain dengan tim yang pernah dua kali dikalahkan, haram hukumnya jika kalah. Itu demi ambisi menembus babak empat besar Divisi III Nasional, yang akan digulirkan dua pekan lagi. Duel seru ini bakal berlangsung ketat, sengit, panas, ngotot dan keras.

Jika menang, berarti Persewangi memuluskan langkah ke tangga juara divisi III. Namun jika kalah, maka keinginan bermain di pentas bergengsi divisi III Nasional itu hampir pasti terkubur. Jika seri? Tidak. Dalam pertandingan sore nanti tidak mengenal istilah seri bagi skuad The Lasblang. Sebab, jika seri, sulit bagi pasukan Bagong Iswahyudi, Wiwit Teguh Santoso, dan Edy Sutrisno, itu untuk melenggang ke final four.

So, yang dibutuhkan Lare-lare Using sore nanti adalah konsentrasi tinggi. Najih Mahmudi dkk harus bermain disiplin tinggi. Jangan sampai melakukan kesalahan sekecil apapun di setiap lini. Para pemain harus berani melakukan pressing ketat terhadap setiap pergerakan pemain Persikoba. Jangan biarkan pemain Persikoba bebas mengendalikan permainan. Dan, jangan sampai kecolongan atau lengah sedetik pun! Dengan mengusung semangat rawe-rawe rantas, malang-malang putung, kemenangan bakal direngkuh para Prajurit Kerajaan Blambangan.

Tim yang musim depan bermain di Divisi II Nasional ini juga harus mewaspadai semangat tempur Elang Putih, julukan Persikoba. Sebagai tuan rumah tentu mereka juga sangat berkeinginan lolos. Kualitas permainan Najih Mahmudi dkk dengan Slamet dkk memang relatif seimbang. Itu jika dilihat dari hasil yang mereka torehkan selama babak 20 besar divisi III Nasional di Jogjakarta, lalu.

’’Persikoba adalah salah satu tim terkuat dari Jatim. Bagaimana pun kami harus mewaspadai mereka,'' tutur arsitek The Lasblang Bagong Iswahyudi. Terbukti, kata dia, sepanjang debutnya di divisi III zona Jawa hingga nasional musim ini, Persikoba belum pernah kalah. Bagong berjanji akan menurunkan pemain yang betul-betul siap tempur.

Dalam pertandingan terakhir melawan PSBI Blitar, Rabu lalu, Persewangi dihadapkan pada masalah pemain yang terlalu over confident. Sehingga hasil akhirnya pun buruk. Persewangi ditekuk 0-1 PSBI. Diharapkan, dalam pertandingan siang ini tidak lagi terjadi. Seluruh pemain diharapkan bisa menjaga daerahnya sebaik-baiknya.

’’Saat meladeni Persikaba lalu, anak-anak terlalu puas dengan keberhasilan meloloskan tim ini ke divisi II. Sehingga mereka merasa sudah berada di atas angin. Itu sebetulnya tidak boleh terjadi. Nah, menghadapi Persikoba besok (siang ini, Red) tim kami sudah menyadari kelengahan itu,'' ujar Bagong.

Laga Persewangi kontra Persikoba mulai pukul 14.00 siang ini adalah kali ketiga pertemuan kedua tim. Dua pertemuan sebelumnya menjadi milik The Lasblang. Itu terjadi pada 2005 lalu. Pada babak penyisihan divisi III Zona Jatim, Persikoba kalah 0-1. Dan, di babak empat besar, Persikoba justru dibekuk 0-4 oleh Persewangi. Akankah memori indah 2005 itu terulang kembali tahun ini? Kita tunggu saja.

Grup B
1. Persikoba Batu
2. Persewangi Banyuwangi
3. PS Kendari
4. PS Freeport Papua

Jadwal 8 Besar Divisi III Nasional

Selasa, 12 September
14.00 Persikoba v Persewangi
16.00 PS Kendari v PS Freeport

Kamis, 14 September
14.00 Persewangi v Kendari
16.00 Freeport v Persikoba

Sabtu, 16 September
14.00 Persewangi v Freeport
16.00 Persikoba v Kendari
nter

05 September 2006

Persikaba Lolos Divisi II Nasional

SOLO RUN : Ujung tombak Persikaba Supri Andri (kanan) mendribling bola dengan kawalan kapten PSBS Dedi Predi. Kecepatan lari pemain bernomor punggung 8 itu tak mampu diimbangi pemain lawan, hingga dengan mudah tercipta gol.

Persikaba Lolos Divisi II

BANTUL – Tidak sia-sia kedatangan sejumlah grup barongan dari Blora ke Stadion Sultan Agung Bantul untuk menyaksikan laga penentu lolos tidaknya Persikaba ke Divisi II melawan PSBS Bangkinang, kemarin. Dukungan penuh ratusan suporter itu mampu membangkitkan semangat tanding Sujono dkk. Hingga tim berjuluk Laskar Sunan Pojok akhirnya menang dengan skor 2-0 (1-0). Dua gol kemenangan Blora dicetak kedua ujung tombaknya, Sukirno Bagong menit 15 dan Supri Andri menit ke-47.
Pertandingan lanjutan babak ketiga Divisi III Grup B itu diwarnai aksi mengundurkan diri kesebelasan PSBS pada menit 59. Saat itu Blora telah memimpin 2-0. Pemain dari Riau itu tak mau melanjutkan pertandingan dengan alasan tidak ada jaminan keamanan dari petugas. Padahal koordinator keamanan yang bertugas di stadion kebanggaan warga Bantul itu telah menjamin keamanan pemain PSBS setelah sebelumnya terlibat baku pukul dengan penonton. ''Untuk apa melanjutkan pertandingan kalau keadaannya seperti itu. Lebih baik kami berhenti bermain. Namun peristiwa yang terjadi di tengah lapangan akan kami laporkan ke PSSI,'' ujar Syamsir S.Kom, Asisten Manajer PSBS.
Kericuhan yang berbuntut pengunduran diri kesebelasan berjuluk Pendekar Sangate itu bermula ketika pemain Persikaba, Widodo Lestari dilanggar pemain lawan, Hermansyah. Wasit Kartika yang memimpin pertandingan menghadiahkan kartu kuning kepada Hermansyah. Namun saat Widodo tergeletak di tengah lapangan tiba-tiba tangannya dengan sengaja diinjak oleh pemain PSBS. Bek kiri Blora itupun tidak terima. Belum sempat bertindak lebih jauh, sejumlah pemain PSBS, menghadiahkan bogem mentah. Hingga pelipis kiri Widodo, berdarah. Peristiwa itu nyaris saja memicu perkelahian antar pemain. Polisi yang memasuki lapangan berupaya melerai perkelahian tersebut. Namun entah darimana datangnya tiba-tiba salah seorang penonton ikut pula masuk lapangan dan membalas ulah pemain PSBS. Akibatnya, kepala kapten Dedi Predi, mengeluarkan darah setelah mendapat pukulan dari penonton.
Merasa keamanannya tidak terjamin, pemain PSBS mogok bertanding. Berulang kali wasit membujuk mereka untuk meneruskan pertandingan dengan jaminan penuh aparat kepolisian yang bertugas. Namun bujukan itu tidak mempan. Hingga wasit pun menyatakan pertandingan selesai dengan skor 2-0 untuk Persikaba.
Kemenangan yang membawa anak-anak asuh pelatih Brendy lolos ke Divisi II itupun disambut meriah ratusan suporter. Mereka tak henti-hentinya memainkan antraksi barongan di pinggir lapangan. Warga Bantul yang hadir di stadion ikut pula menyaksikan tontonan gratis itu. ''Perjuangan kami akhirnya tidak sia-sia. Manajemen dan pemain Persikaba mengucapkan syukur atas keberhasilan lolos ke Divisi II,'' ujar Manajer Persikaba, Simon Budhi, kepada Suara Merdeka usai pertandingan.
Sebenarnya jalannya pertandingan- sebelum terjadi kericuhan-, menarik untuk ditonton. Pemain kedua kesebalasan tampil ngotot. Lantaran kemenangan yang diraih memastikan kesebelasan yang dibelanya itu lolos Divisi II. Tak satupun protes dikemukakan pemain saat wasit menganggapnya melakukan pelanggaran. Kedua gol Persikaba lahir dengan memanfaatkan kecepatan lari ujung tombak. Pemain belakang lawan yang rata-rata sudah berusia tua tak mampu mengejar lari pemain Blora hingga dengan mudah gol pun tercipta.
Sementara itu di pertandingan Grup A yang berlangsung di Stadion Pancasila UGM, kesebelasan PS Siak memastikan lolos Divisi II setelah mengalahkan Persidi Pidie NAD dengan skor tipis 1-0. Pertandingan terakhir Kompetisi Divisi III Grup A dan B berlangsung hari ini, Rabu (6/9). Di Stadion UGM, mempertandingkan Persewangi Banyuwangi melawan PSBI Blitar. Sedangkan di Bantul, Perseta Tulungagung menghadapi Persikoba Batu. (H18)


Grafis :
Hasil Pertandingan Kompetisi Divisi III Nasional
Selasa (5/9)
Grup A
PS Siak 1 (Sofian, 65) vs Persidi Pidie 0
Grup B
Persikaba Blora 2 (Sukirno Bagong, 15, Supri Andri, 47) vs PSBS Bangkinang 0

Klasemen Sementara Grup A

1. PSBI 3 3 0 0 9-2 9*
2. Persewangi 3 2 1 0 4-1 7*
3. PS Siak 4 2 0 2 4-5 6*
4. Persidi 4 0 2 2 1-6 2
5. Perpessel 3 0 1 2 0-3 1

Klasemen Sementara Grup B

1. Persikoba 3 3 0 0 7-2 9*
2. Perseta 3 2 1 0 9-2 7*
3. Persikaba 4 1 2 1 5-4 5*
4. Persebsi 4 0 2 2 4-10 2
5. PSBS 4 0 1 3 1-8 1

*Lolos Divisi II Nasional

Pernik Kompetisi Divisi III

Kesulitan Membawa Pulang Buah Tangan

BANYAKNYA buah tangan yang dibeli di Yogyakarta, membuat sejumlah pemain, ofisial dan pengurus Persikaba Blora kesulitan membawa pulang barang yang hendak dibagikan kepada sanak keluarga. Tas yang mereka bawa dari Blora sudah tidak muat jika diisi oleh-oleh. Namun lantaran sudah telanjur dibeli, mau tidak mau buah tangan itu harus dibawa pulang. Untuk menyiasatinya, tas barupun dibeli. ‘’Oleh-oleh dimasukan tas dan nanti tinggal diangkut mobil. Gitu saja kok repot,’’ ujar Maturkan, asisten pelatih Persikaba. (H18)

Ramai-Ramai Nadar

MENJELANG pertandingan terakhir melawan PSBS, kemarin, sejumlah pengurus dan ofisial Persikaba seakan berlomba nadar (janji yang harus ditepati jika niat terkabul). Jika tim berjuluk lascar Sunan Pojok itu menang dan lolos Divisi II Nasional, pelatih Brendy siap berjalan kaki dari Kota Magelang ke Candi Borobudur. Sementara asisten pelatih Sugiyanto akan mengecat rambut. Sedangkan pengurus Persikaba lebih memilih kerja bakti ataupun memberi sumbangan bagi korban gempa di Bantul. ‘’Nadar itu utang. Jadi harus ditepati,’’ ujar Sugiyanto. (H18)

Cucian Baju Kotor Menumpuk

BISA jadi bagi sebagian anggota rombongan Persikaba Blora, mencuci baju kotor adalah pekerjaan ringan. Baju telah dipakai seharian dan kotor, saat itu juga langsung dicuci. Seperti yang dilakukan Suparno, salah seorang ofisial. Namun sebagian besar anggota rombongan lebih memilih menumpuk baju kotor dan akan dicuci sekembalinya di Blora. Baju kotor itupun dibungkus dalam tas plastik untuk menghindari bercampur dengan baju yang masih bersih. ‘’Nyuci baju di rumah saja,’’ ujar Setek, salah seorang ofisial Persikaba. (H18)

04 September 2006

Laga Penentuan


KEJAR BOLA : Ujung tombak Persikaba, Dian Jambul Kristanto (kaos meras) berupaya mengejar bola saat bertanding melawan Persebsi Sibolga. Diharapkan dia mencetak gol di laga terakhir menghadapi PSBS, Selasa (5/9).

Laga Penentu Hidup Mati Persikaba
*Hari Ini Versus PSBS

YOGYAKARTA – Perjuangan Persikaba Blora untuk promosi ke Divisi II Nasional ditentukan hari ini, Selasa (5/9), saat menghadapi PSBS Bangkinang di Stadion Sultan Agung, Bantul. Kemenangan yang didapat Sujono dan kawan-kawan memastikan mereka meninggalkan Kompetisi Divisi III Nasional. Jika seri, nasib tim berjuluk Laskar Sunan Pojok itu akan ditentukan hasil pertandingan kesebelasan lainnya di Grup B yakni Perseta Tulungagung melawan Persebsi Sibolga. Sebaliknya, jika kalah, pupus sudah impian warga Blora melihat penampilan kesebelasan yang dilatih Brendy itu berlaga di divisi yang lebih tinggi. Saat ini Persikaba mengumpulkan nilai 2 dari tiga kali pertandingan yakni dua kali imbang dan sekali kalah. Nilai yang sama juga didapatkan Persebsi. Hanya saja Blora lebih unggul selisih gol. Sementara, PSBS meski baru mengumpulkan nilai 1, kesebelasan dari Riau itu masih mempunyai peluang lolos. Dengan syarat mereka menang lawan Persikaba, sedangkan Perseta kalah dari Persebsi. Jika hal itu terjadi, maka penentuan lolos tidaknya PSBS dihitung dengan selisih gol. (lihat grafis). Kecuali Perseta, seluruh kebelasan di Grup B menyisakan sekali pertandingan. Laga penutup kompetisi akan mempertemukan Persikoba vs Perseta, Rabu (6/9). Tiga kesebelasan peringkat atas di setiap grup, nantinya berhak promosi ke Divisi II. Santer beredar kabar, babak semifinal tetap akan dimainkan di Yogyakarta. Hanya saja tim yang tampil adalah peringkat atas di setiap grup. Empat kesebelasan nantinya akan memperebutkan juara Divisi III Nasional 2006. Menyadari laga penting tersebut, manajemen Persikaba mengintruksikan para pemain tampil maksimal. Selain itu Sujono dan kawan-kawan diminta melupakan laga sebelumnya yang berakhir seri ataupun kalah. ''Semuanya harus konsentrasi di laga terakhir. Karena pertandingan menghadapi PSBS itu akan menentukan nasib kita,'' ujar Asisten Manajer Persikaba, Winoto SH kepada Suara Merdeka, kemarin.Menurutnya, meski peluang lolos yang dimiliki kesebelasan lawan sangat tipis, namun bukan berarti peluang itu tidak ada. Dia mengatakan kemungkinan PSBS tampil lebih bersemangat guna membuktikan kesebelasan dari Sumatera juga bisa menang ketika bermain di Jawa. Oleh karena itu tak ada jalan lain bagi Persikaba kecuali menampilkan kekuatan penuh. ''Kami tidak mau mengambil risiko sedikitpun. Hasil imbang saja sangat riskan apalagi jika kalah,'' katanya.Hal senada dikemukakan pula Brendy, pelatih Persikaba. Dia mengatakan kekalahan 1-2 yang diderita timnya saat menghadapi Persikoba Batu (3/9), membuat dirinya dan seluruh pemain harus bekerja keras untuk memenangkan laga terakhir. Meski demikian Brendy yang juga guru olahraga SMPN 6 Blora itu mengemukakan beban harus menang, jangan sampai mempengaruhi psikologi pemain. ''Tadi pagi (kemarin, red) seluruh pemain dikumpulkan dan diberi pengarahan. Intinya kami meminta mereka tidak terpengaruh dengan beban harus menang. Namun kami tekankan kepada mereka untuk tampil lebih baik lagi daripada laga sebelumnya,'' ujar Brendy yang didampingi dua asisten pelatih yakni Sugiyanto dan Maturkam. (H18)

Grafis :
Kalkulasi Lolos Divisi II Nasional
Persikaba Blora
-Menang lawan PSBS, poin maksimal yang didapat = 5
-Seri lawan PSBS, poin maksimal yang didapat = 3

PSBS Bangkinang
- Menang lawan Persikaba, poin maksimal yang didapat = 4
- Seri lawan Persikaba, poin maksimal yang didapat = 2

Persebsi Sibolga
- Menang lawan Perseta, poin maksimal yang didapat = 5
- Seri lawan Perseta, poin maksimal yang didapat = 3

Anang Absen Taryono Tampil


AKUMULASI dua kartu kuning membuat gelandang serang Persikaba, Anang Dwita tidak bisa tampil ketika timnya menghadapi PSBS Bangkinang. Sebuah kartu kuning diterimanya saat bertanding melawan Persikoba Batu, (3/9). Sementara satu kartu lainnya didapat ketika pemain yang potongan rambutnya mirip mantan pemain Juventus Italia, Pavel Nedved itu dimainkan saat menghadapi Perseta Tulungagung, (1/9). ''Saya sangat menyesal karena tidak bisa bermain ketika teman-teman berjuang untuk memastikan lolos ke Divisi II Nasional,'' ujar Anang Dwita. ''Saya hanya bisa membantu dengan motivasi dan doa saja,'' tambahnya. Absennya mantan pemain magang PSIS Semarang itupun, mau tidak mau membuat pelatih Persikaba, Brendy menurunkan gelandang serang Taryono. Padahal mantan pemain Persiwi Wonogiri itu masih dibalut cedera kepala. Terbatasnya stok gelandang serang juga memaksa Brendy menurunkan Taryono sebagai pemain pengganti Anang Dwita saat timnya dikalahkan Persikoba Batu, 1-2. Saat itu Anang ditarik keluar karena cedera setelah diterjang pemain lawan. Sementara Taryono masuk lapangan dengan masih mengenakan perban di kepala. Meski dimainkan menjelang pertandingan babak kedua usai, kontribusi yang diberikan Taryono cukup efektif. Pergerakan dengan atau tanpa bola, pemain bertubih mungil itu kerap membahayakan pertahanan lawan. Berdasarkan konfirmasi terakhir, Taryono mengaku siap dimainkan kembali di laga terakhir nanti. ''Mudah-mudahan tidak ada halangan bagi saya untuk tampil kembali. Memang kepala saya masih cedera tapi tidak masalah jika harus bertanding,'' katanya. Pelatih Persikaba Brendy mengatakan tidak akan merubah formasi baku yakni 3-5-2 saat menghadapi PSBS. Dua ujung tombak yakni Dian Jambul Kristanto dan Supri Andry akan dimaikan sejak babak pertama. Sementara di sektor lapangan tengah kemungkinan akan diisi Taryono, Eko Nur Adriyanto dan Sapto Widiantoro. Sedangkan di barisan belakang akan ditempati Widodo Lestari (bek kiri), Sukisno (bek kanan), Sujono (libero) Sukarmanto dan Gunawan (stopper). Tulus Sapmoko tetap dipercaya menjaga gawang. ''Pemain yang siap, dialah yang akan kami turunkan. Jadi, masih ada kemungkinan formasi itu akan berubah, tergantung perkembangannya nanti bagaimana,'' tandasnya. (H18)

Jelang Tanding Lawan PSBS


MAINAN ANAK : Pemain Persikaba memanfaatkan fasilitas bermain anak di kolam renang Universitas Negeri Yogyakarta, kemarin.

Pemain Diajak Berenang

UNTUK menghilangkan ketegangan menjelang pertandingan penentuan hari ini (5/9) melawan PSBS Bangkinang, seluruh pemain Persikaba diajak berenang di kolam renang Universitas Negeri Yogyakarta, kemarin. Dengan menggunakan bus carteran, rombongan pemain berangkat dari Wisma Nugraha – tempat pemain Blora menginap- menuju kompleks kolam renang yang berjarak sekitar 7 kilometer, pagi sekitar pukul 8:00. Kecerian nampak diraut wajah Sujono dan kawan-kawan. Mereka seakan tidak memikirkan lagi pertandingan maha berat yang akan dihadapinya. Tim berjuluk Laskar Sunan Pojok itupun sudah tidak mengenang kembali kekalahan 1-2 yang dideritanya ketika melawan Persikoba Batu. ''Yang lalu biarlah berlalu. Sekarang waktunya refresing guna menghilangkan ketegangan. Sebab besok (hari ini,red) kita bertanding lagi,'' ujar Kapten Persikaba, Sujono. Selain berenang, sejumlah pemain juga memanfaatkan fasilitas bermain yang tersedia di kompleks kolam renang. Diantaranya, prosotan, bola tangan dalam air hingga loncat indah. Menurut Asisten Pelatih Persikaba, Maturkam, selain untuk refresing, berendam di dalam air kolam renang sangat bermanfaat untuk memulihkan stamina. Menurutnya para pemain disediakan waktu dua hari untuk recovery sebelum akhirnya bertanding kembali. Dia menyatakan kondisi fisik yang prima, sangat dibutuhkan pemain Persikaba karena laga terakhir itu sangat menentukan lolos tidaknya kesebelasan satu-satunya dari Jateng yang mengikuti Divisi III Nasional itu. ''Mudah-mudahan setelah berenang, fikiran jadi fres serta badan kembali bugar,'' tandasnya. Kegiatan berenang tersebut berlangsung sekitar 1 jam. Para pemain selanjutnya diajak sebuah toko yang menjual perlengkapan olahraga terutama sepak bola. Sejumlah pemain memanfaatkan kesempatan itu untuk mendapatkan barang kebutuhan yang diinginkan seperti tas, sepatu, kaos dan peralatan latihan. Rombongan selanjutnya tiba kembali di wisma sekitar pukul 10:00. (Abdul Muiz)

Pernik Kompetisi

Ingin Jamu dapat Bakso

YOGYAKARTA- Niat hati ingin membeli jamu namun semangkuk bakso yang didapat. Kejadian itu dialami ujung tombak Dian Jambul Kristanto dan asisten pelatih Maturkam. Malam itu mereka berdua berniat keluar wisma untuk membeli jamu di pinggir jalan. Dengan langkah pasti, mereka berjalan menyusuri jalan Parangtritis menuju kios jamu tersebut. Namun mereka kaget karena kios itu sudah ditutup. Yang ada hanya penjual bakso di depan kios. Rupanya, kios jamu hanya buka siang hari. Namun karena sudah terlanjur keluar, mereka memutuskan membeli bakso di depan kios jamu tersebut. ''Kami baru saja minum jamu bakso,'' ujar Maturkan sembari tertawa lepas. (H18)

Salah Kenakan Kaos Kaki

YOGYAKARTA – Entar karena terburu-buru atau bagaimana, Gunawan salah seorang pemain Persikaba salah mengenakan kaos kaki sesaat sebelum bertanding melawan Persikoba Batu (3/9). Kaos kaki yang pakainya ternyata berbeda warna. Beruntung peristiwa itu terjadi di ruang ganti pemain dan belum sempat dilihat banyak orang. Mengetahui salah mengenakan kaos kaki, Gunawan buru-buru menggantinya. ''Perasaan tadi warnanya sama, tapi kenapa jadi beda begini,'' tanyanya. (H18)


Pernik Kompetisi

Ingin Jamu dapat Bakso

YOGYAKARTA- Niat hati ingin membeli jamu namun semangkuk bakso yang didapat. Kejadian itu dialami ujung tombak Dian Jambul Kristanto dan asisten pelatih Maturkam. Malam itu mereka berdua berniat keluar wisma untuk membeli jamu di pinggir jalan. Dengan langkah pasti, mereka berjalan menyusuri jalan Parangtritis menuju kios jamu tersebut. Namun mereka kaget karena kios itu sudah ditutup. Yang ada hanya penjual bakso di depan kios. Rupanya, kios jamu hanya buka siang hari. Namun karena sudah terlanjur keluar, mereka memutuskan membeli bakso di depan kios jamu tersebut. ''Kami baru saja minum jamu bakso,'' ujar Maturkan sembari tertawa lepas. (H18)

Salah Kenakan Kaos Kaki

YOGYAKARTA – Entar karena terburu-buru atau bagaimana, Gunawan salah seorang pemain Persikaba salah mengenakan kaos kaki sesaat sebelum bertanding melawan Persikoba Batu (3/9). Kaos kaki yang pakainya ternyata berbeda warna. Beruntung peristiwa itu terjadi di ruang ganti pemain dan belum sempat dilihat banyak orang. Mengetahui salah mengenakan kaos kaki, Gunawan buru-buru menggantinya. ''Perasaan tadi warnanya sama, tapi kenapa jadi beda begini,'' tanyanya. (H18)


03 September 2006

Persikaba Kalah

PEMAIN INTI : Skuad Persikaba Blora yang berlaga di Divisi III Nasional di Stadion Sultan Agung Bantul.
Persikaba Masih Punya Peluang
*Kalah 1-2 Lawan Persikoba

BANTUL – Setelah dua kali bermain imbang dalam Kompetisi Divisi III Nasional Grup B di Stadion Sultan Agung, Bantul, Persikaba Blora akhirnya takluk juga, kemarin. Kali ini kesebelasan berjuluk Laskar Sunan Pojok itu dikalahkan Persikoba Batu Malang dengan skor 1-2 (1-2). Dua gol lawan dicetak Hariono menit 8 dan Sulis Andre menit 21. Sedangkan gol pelipur lara Persikaba diciptakan gelandang serang Anang Dwita menit 11. Di pertandingan sebelumnya Persikaba bermain imbang dengan skor masing-masing 1-1 lawan Persebsi Sibolga dan Perseta Tulungagung. Meski kalah menghadapi Persikoba, namun kesebelasan yang dilatih Brendy itu masih mempunyai peluang lolos ke Divisi II Nasional. Dengan syarat Sujono dkk menang melawan PSBS Bangkinang di pertandingan terakhir, Selasa (5/9). Kesebelasan satu-satunya dari Jateng itu untuk sementara berada di posisi 3 klasemen sementara dengan nilai 2. Tiga kesebelasan peringkat atas di setiap grup, berhak promosi ke Divisi II. Kembali ke lapangan, sejak peluit babak pertama pertandingan ditiup wasit Aris Junaidi, kedua kesebelasan berupaya tampil menyerang. Persikoba yang sudah dipastikan lolos ke Divisi II sepertinya tidak merelakan jika pertandingan itu dimenangkan Persikaba. Slamet Santoso dkk menggebrak pertahanan Persikaba yang dikoordinir kapten kesebelasan Sujono, dengan umpan dari kaki ke kaki. Hasilnya, pertandingan baru berjalan 8 menit Persikoba telah unggul 1-0 melalui gol yang dicetak Hariono. Gol tersebut lahir dengan mudah karena tak satupun pemain Blora menjaga ujung tombak lawan. Namun 3 menit kemudian, gelandang serang Persikaba, Anang Dwita berhasil menjebloskan bola ke gawang Persikoba yang dijaga Hery Prasetyo. Gol tercipta melalui serangan balik cepat. Umpan lambung dari bek kanan, Sukisno, berhasil dimanfaatkan Anang dengan baik. Bola yang mengarah ke sudut kiri gawang, tak bisa dijangkau kiper Persikoba. Kedudukan imbang 1-1 itupun membuat permainan semakin menarik ditonton. Kedua kesebelasan memperagakan permainan dengan mengandalkan kerja sama antar pemain. Namun lagi-lagi keterlambatan pemain belakang Persikaba menutup pergerakan ujung tombak Batu, membuat gawang Tulus Sapmoko bobol untuk kali kedua. Gol tercipta menit 21 melalui tendangan pelan menyusur tanah yang dilesatkan Sulis Andre, setelah sebelumnya mendapat umpan dari sektor kiri pertahanan Blora.Memasuki babak kedua, Persikoba memperagakan permainan bertahan total. Hampir seluruh pemain berkumpul di sepertiga sektor pertahanan. Kesebelasan yang dilatih Puji Purnawan itu hanya mengandalkan serangan balik Gaya bermain negative football itu diperagakan lantaran pemain Persikaba mengusai jalannya pertandingan. Serangan Blora bertumpu pada dua pemain yang dimasukan pelatih Brendy yakni Taryono dan Bahtiar. Serangan bertubi-tubi itu membuat pemain Batu tertekan. Meraka pun kerap melakukan pelanggaran. Di menit 85, wasit menghadiahkan kartu merah kepada salah seorang pemain Persikoba, Juan Revi Auriqto setelah sebelumnya mendapatkan akumulasi kartu kuning. Kedisiplinan pemain Persikoba menjaga daerah pertahanannya membuat peluang yang didapat Blora tak satupun membuahkan hasil. Hingga pertandingan berakhir, kedudukan 1-2 tetap tidak berubah.''Anak-anak bermain kurang tenang. Sebenarnya kami mengusai jalannya pertandingan di babak kedua. Lawan kami menerapkan permainan bertahan total. Akibatnya kami kesulitan menembus daerah pertahanan. Mereka sangat disiplin menjaga pergerakan pemain kami,'' ujar pelatih Persikaba, Brendy mengomentari kekelasan kesebelasan yang dilatihnya.Sementara itu dalam pertadingan di Grup A yang berlangsung di Stadion Pancasila UGM, kemarin, kesebelasan Persewangi Banyuwangi mengalahkan PS Siak dengan skor tipis 1-0 (0-0). Gol tunggal Laskar Blambangan itu dicetak Marjuki menit 65. (H18)

Grafis :
Hasil Pertandingan Kompetisi Divisi III Nasional
Minggu (3/9)
Grup A Persewangi Banyuwangi 1 (Marjuki, 65) vs PS Siak 0
Grup B Persikaba Blora 1 (Anang Dwita, 11) vs Persikoba Batu 2 (Hariono, 8, Sulis Andre, 21)

Klasemen Sementara Grup A
1. Persewangi 3 2 1 0 4-1 7*
2. PSBI 2 2 0 0 8-2 6*
3. PS Siak 3 1 0 2 3-5 3
4. Persidi 3 0 2 1 1-5 2
5. Perpessel 3 0 1 2 0-3 1

Klasemen Sementara Grup B
1. Persikoba 3 3 0 0 7-2 9*
2. Perseta 2 1 1 0 5-1 4
3. Persikaba 3 0 2 1 2-3 2
4. Persebsi 3 0 2 1 3-6 2
5. PSBS 3 0 1 2 1-6 1
*Lolos Divisi II Nasional

Jelang Lawan PSBS Bangkinang


SLIDING : Gelandang serang Persikaba, Anang Dwita (kaos merah) menyliding pemain Perseta, Iim Rizal.
Hasil Seri Diminta Tidak Terulang

YOGYAKARTA – Manajemen Persikaba Blora mewanti-wanti kepada pemain untuk bermain sabar saat menghadapi kesebelasan dari Sumatera, PSBS Bangkinang dalam laga lanjutan Kompetisi Divisi III Nasional Grup B di Stadion Sultan Agung, Bantul, Selasa (5/9). Sebab tim berjuluk Laskar Sunan Pojok itu tidak menghendaki hasil imbang 1-1 yang pernah diraih saat menghadapi salah satu kesebelasan dari Sumatera lainya yakni Persebsi Sibolga, terulang lagi. ''Kita sudah kecolongan dengan hasil imbang 1-1. Kemungkinan bisa meraih poin penuh adalah saat menghadapi kesebelasan dari Sumatera. Oleh karena itu saat menghadapi PSBS kami tidak boleh imbang apalagi kalah,'' ujar Asisten Manajer Persikaba, Winoto SH kepada Suara Merdeka, kemarin.Winoto yang juga Camat Jiken, Blora itu mengatakan gaya bermain PSBS tidak jauh berbeda dengan Persebsi. Mereka terbiasa bermain keras menjurus kasar. Padahal lanjutnya, permainan seperti itu hanya kedok untuk memancing emosi pemain lawan. Saat konsentrasi pemain buyar, pemain dari Sumatera itu melangcarkan serangan bertubi-tubi. ''Kesalahan yang sama jangan sampai terulang lagi. Jangan pernah meladeni permainan keras tim lawan. Sebab hanya akan menjadi bumerang bagi kita sendiri,'' tandasnya. Menurut Winoto kepercayaan diri pemain Persikaba cukup tinggi untuk mengalahkan PSBS. Hal itu dipicu hasil pertandingan yang pernah diraih PSBS. Dari tiga kali pertandingan, kesebelasan berjuluk Pendekar Samate itu tak pernah sekalipun menang. Saat menghadapi Persikoba Batu, mereka menyerah 1-0. Sedangkan melawan Perseta Tulungagun, tim dari Provinsi Riau itu kalah telak 4-0. Hasil imbang 1-1 didapat PSBS ketika bertanding melawan Persebsi. Praktis, dengan hasil tiga pertandingan itu, kemungkinan PSBS lolos ke babak berikutnya sangat kecil. ''Kemungkinan mereka tidak akan tampil ngotot lagi saat menghadapi Persikaba. Kerena PSBS sudah bisa dipastikan tersingkir. Sehingga kamipun optimis bisa menang,'' ujarnya.Meski demikian Winoto menegaskan kepada Sujono dan kawan-kawan untuk tidak menyepelekan lawan. Dia meminta para pemain tampil maksimal. Sebab laga itu merupakan kesempatan terakhir Persikaba meraih nilai tiga sehingga bisa lolos ke Divisi II Nasional. ''Kami sudah sampaikan kepada pemain, jangan pernah terbersit sedikitpun fikiran menganggap remeh lawan. Karena dalam pertandingan sepak bola, segala kemungkinan bisa saja terjadi,'' pungkasnya. (H18)
Grafis :
Hasil Pertandingan Kompetisi Divisi III Nasional
Sabtu (2/9)
Grup A
Perpessel Pesisir Selatan vs Persidi Pidie : 0-0
Grup BPersebsi Sibolga vs PSBS Bangkinang : 1-1

Klasemen Sementara Grup A
1. PSBI 2 2 0 0 8-2 6
2. Persewangi 2 1 1 0 3-1 4
3. PS Siak 2 1 0 1 3-4 3
4. Persidi 3 0 2 1 1-5 2
5. Perpessel 3 0 1 2 0-3 1

Klasemen Sementara Grup B
1. Persikoba 2 2 0 0 5-1 6
2. Perseta 2 1 1 0 5-1 4
3. Persikaba 2 0 2 0 2-2 2
4. Persebsi 3 0 2 1 3-6 2
5. PSBS 3 0 1 2 1-6 1

Pernik Kompetisi Divisi III

Biaya Mahal, Cuci Pakaian Sendiri

YOGYAKARTA – Harga bahan makanan di Yogyakarta relatif murah jika dibandingkan kota besar lainya di Indonesia. Namun untuk biaya loundry (jasa cuci baju) cukup mahal, setidaknya untuk ukuran pemain dan ofisial Persikaba. Cucian sepasang baju dihargai Rp 7000. Tak mengherankan jika pemain dan ofisial tim berjuluk Laskar Sunan Pojok itu memilih mencuci baju sendiri. Seperti yang dilakukan tiga pelatih Persikaba, Brendy, Sugiyanto dan Maturkam. ‘’Daripada mengeluarkan uang untuk ongkos mencuci baju yang mahal itu, lebih baik kami cuci baju sendiri. Cucian tidak bersih, tidak apa-apa. Yang penting bau apeknya hilang,’’ ujar Maturkam. (H18)

Biaya Pulsa Membengkak

YOGYAKARTA – Beberapa hari meninggal keluarga bahkan pacar membuat hampir semua pemain Persikaba marasa kangen. Salah satu cara melepas rasa kangen itu adalah melalui telepon. Hampir tiap hari ada saja pemain yang terlihat menelepon sanak keluarga maupun pacar. Akibatnya tagihan pulsa sejumlah pemain melonjak drastis. Namun hal itu tidak membuat resah sebagian pemian. ‘’Cinta itu memang butuh modal. Pulsa habis tidak apa-apa,’’ ujar Sapto Widiantoro, salah seorang pemain Persikaba. (H18)

Disuguhi Sate, Teringat Keluarga

YOGYAKARTA – Menu makanan yang disajikan pengelola Wisma Nugraha- tempat pemain dan ofisial Persikaba menginap- cukup bervariasi. Mulai dari lauk ikan goreng, tahu tempe serta ayam goreng hingga daging. Dari sekian banyak menu tersebut yang membuat terkesan sejumlah pemain adalah menu sate kambing yang disajikan kemarin pagi. Anang Dwita salah seorang pemain Persikaba mengaku langsung teringat keluarganya di Blora setelah melihat menu yang sarapan pagi tersebut. ‘’Kalau makan sate begini, saya teringat keluarga di rumah,’’ katanya. Menurutnya sate kambing merupakan makanan khas warga Blora. (H18)

01 September 2006

Persikaba Buka Peluang Lolos Divisi II


GIRING BOLA : Bek kiri Persikaba Widodo Lestari (kaos merah) menggiring bola dengan kawalan ketat pemain Perseta. Widodo menyumbangkan sebuah gol hingga kesebelasan yang dibelanya bermain imbang 1-1 dengan Perseta.
Persikaba Buka Peluang Lolos

BANTUL - Kesebelasan Persikaba Blora membuka peluang lolos ke Divisi II Nasional menyusul hasil imbang 1-1 saat menghadapi Perseta Tulungagung di Stadion Sultan Agung Bantul, Jumat (1/9) kemarin. Tim berjuluk Laskar Sunan Pojok itu unggul lebih dulu melalui gol yang dicetak bek kiri, Widodo Lestari di menit 37. Namun satu menit kemudian, Perseta berhasil menyamakan kedudukan 1-1 hasil tendangan keras ujung tombak, Rantauan Dj. Dengan hasil imbang itu untuk sementara Persikaba mengumpulkan nilai dua dari dua kali pertandingan. Tiga kesebelasan peringkat atas di setiap grup nantinya bakal lolos ke Divisi II Nasional. Persikaba masih menyisakan dua pertandingan lagi yakni menghadapi Persikoba Batu, Malang, Minggu (3/9) dan melawan PSBS Bangkinang Riau, Selasa (5/9).Dalam pertandingan kemarin, Persikaba sebenarnya mempunyai peluang menundukan Perseta. Hanya saja dewi fortuna tampaknya tidak menangungi Sujono dan kawan-kawan. Berulang kali anak-anak asuh Brendy itu mendapatkan peluang emas. Namun hanya satu yang membuahkan gol. ''Hari ini dewi fortuna tidak berpihak kepada kami. Buktinya kami mendapat peluang cukup banyak namun hanya satu gol yang berhasil dicetak pemain,'' ujar Asisten Persikaba, Winoto SH.Di menit 15, ujung tombak Persikaba, Dian Jambul Kristanto yang lepas dari jebakan offside, tak mampu menjebloskan bola ke gawang lawan. Padahal dia tinggal berhadapan dengan kiper tim berjuluk Laskar Badai Selatan, Edy Purwanto. Tendangan Dian Jambul membentur mistar gawang. Satu peluang emas lainnya di babak pertama didapat Persikaba di menit 30. Tendangan keras gelandang Eko Nur Adriyanto berhasil di tepis kiper Perseta. Persikaba baru berhasil menciptakan gol pada menit 37 melalui tendangan bek kiri Widodo Lestari. Gol tercipta memanfaat bola rebound setelah kiper Perseta gagal menangkap bola dari tendangan ujung tombak Persikaba, Supri Andri. Bola yang menggelinding ke sektor kanan pertahanan, disambut dengan tendangan keras Widodo Lestari. Namun satu menit kemudian, pemain Persikaba dikejutkan terciptanya gol balasan Perseta yang dicetak Rantauan Dj. Gol tersebut lahir dengan memanfaatkan umpan tendangan bebas dari sektor kiri pertahanan Persikaba. Meski dikawal ketat pemain belakang Persikaba, Sukarmanto, ujung tombak Perseta itu masih bisa melesatkan tendangan keras ke sudut kanan gawang Persikaba yang dijaga Tulus Sapmoko. Memasuki babak kedua, para pemain kedua kesebelasan yang berada di Grup B Divisi III Nasional itu berupaya mencetak gol tambahan. Pelatih Persikaba Brendy menarik keluar beberapa pemainnya. Diantaranya Dian Jambul yang digantikan Sukirno Bagong. Sedangkan kubu Perseta memasukan gelandang serang Yance Imanuel. Namun upaya tersebut tidak membuahkan hasil. Hingga peluit tanda berakhirnya pertandingan ditiup wasit Kartiko, skor tidak berubah, 1-1. Sementara itu di pertandingan Grup A yang berlangsung di Stadion Pancasila UGM, kesebelasan PSBI Blitar mengalahkan lawannya PS Siak dengan skor 4-2. Gol PSBI masing-masing dicetak M Arifin menit 7 dan 56, serta Juli Udiarso dan Bambang masing-masing menit 63 dan 74. Sedangkan gol balasan PS Siak diciptakan Ranto dan Nanda Winata menit 58 dan 85. (H18)
Grafis :
Hasil Pertandingan Kompetisi Divisi III Nasional
Jumat (1/9)
Grup A PSBI Blita vs PS Siak : 4-2
Grup BPersikaba Blora vs Perseta Tulungagung : 1-1

Klasemen Sementara Grup A
1. PSBI 2 2 0 0 8-2 6
2. Persewangi 2 1 1 0 3-1 4
3. PS Siak 2 1 0 1 3-4 3
4. Persidi 2 0 1 1 1-5 1
5. Perpessel 2 0 0 2 0-3 0

Klasemen Sementara Grup B

1. Persikoba 2 2 0 0 5-1 6
2. Perseta 2 1 1 0 5-1 4
3. Persikaba 2 0 2 0 2-2 2
4. Persebsi 2 0 1 2 2-5 1
5. PSBS 2 0 0 2 0-5 0

Pelatih Persikaba Intruksikan Pemain Lebih Sabar


BEREBUT BOLA : Kapten Persikaba, Sujono (kaos merah) berebut bola dengan ujung tombak Persebsi, Sahat. Sujono diharapkan mampu meredam emosi rekan-rekannya saat tampil di pertandingan Kompetisi Divisi III Nasional.

Pelatih Persikaba Intruksikan Pemain Lebih Sabar
YOGYAKARTA- Keberhasilan Persikoba Batu dan Perseta Tulungagung menundukan dua kesebelasan dari Sumatera menjadi pelajaran tersendiri bagi Persikaba Blora. Brendy, pelatih tim berjuluk Laskar Sunan Pojok itu mengintruksikan kepada pemainnya mengendalikan emosi di pertandingan tersisa. ‘’Kami minta kalian sabar, jangan terpancing permainan keras lawan. Bisa jadi permainan keras itu hanya pancingan sehingga kita emosi. Akibatnya permainan kita jadi kacau dan lawan dengan mudah menundukan kita,’’ ujarnya saat memberikan pengarahan kepada seluruh pemain usai latihan di lapangan Minggiran Yogyakarta, kemarin.Persikaba sendiri masih menyisakan dua kali pertandingan di Kompetisi Divisi III Nasional. Yakni menghadapi Persikoba Batu, Minggu (3/9) dan melawan PSBS Bangkinang Riau, Selasa (5/9). Brendy mengatakan hasil seri 1-1 yang didapatkan Sujono dan kawan-kawan saat menghadapi Persebsi Sibolga, sebenarnya tidak akan terjadi jika para pemain Persikaba tidak terpancing permainan keras lawan. Akibatnya dua pemain Persikaba yakni Sapto Widiantoro dan Widodo Lestari mendapat dua kartu kuning. Keunggulan 1-0 di babak pertama, tidak bisa dipertahankan hingga pertandingan usai. Justru pemain Persebsi berhasil menyarangkan bola ke gawang Persikaba yang dikawal Tulus Sapmoko. Menurut Brendy Persikoba Batu sukses mengngandaskan perlawanan Persebsi dengan skor telak 4-1, Kamis (31/8) dan Perseta mengalahkan PSBS dengan 4 gol tanpa balas, Rabu (30/8), kerena para pemain kedua kesebelasan itu bermain sabar. Upaya memancing emosi pemain lawan, tidak ditanggapi. ‘’Pemain Persikoba sempat terpancing permainan keras lawan. Apa akibatnya ? Mereka kebobolan satu gol. Beruntung pemain Batu cepat bisa mengendalikan emosi sehingga mereka tetap bisa menang,’’ tandasnya.Brendy menilai kualitas pemain dan gaya bermain setiap kesebelasan yang berada di Grup B, tidak berbeda jauh satu dengan yang lain. Justru yang membedakan adalah kemampuan setiap pemain mengendalikan emosi. ‘’Kita masih akan bertanding dengan satu kesebelasan dari Sumatera yakni PSBS. Mereka juga biasanya bermain keras. Saya ingatkan sekali lagi agar kalian tidak terpancing permainan keras lawan,’’ tegasnya. Sementara ketika berhadapan dengan Persikoba, Brendy meminta pemainnya tidak menganggap remeh lawan lantaran Persikoba sudah hampir dipastikan lolos ke babak selanjutnya menyusul nilai 6 yang didapatkan. ‘’Bisa jadi mereka tetap menghendaki kemenangan di pertandingan tersisa. Oleh karena itu kalian harus tampil maksimal jika menginginkan Persikaba lolos ke Divisi II Nasional,’’ pungkasnya. (H18)

Grafis :
Hasil Pertandingan Kompetisi Divisi III Nasional
Kamis (31/8)
Grup A- Persewangi Banyuwangi vs Perpessel Pesisir Selatan : 2-0
Grup B- Persikoba Batu vs Persebsi Sibolga : 4-1

Klasemen Sementara Grup A
1. Persewangi 2 1 1 0 3-1 4
2. PSBI 1 1 0 0 4-0 3
3. PS Siak 1 1 0 0 1-0 3
4. Persidi 2 0 1 1 1-5 1
5. Perpessel 2 0 0 2 0-3 0

Klasemen Sementara Grup B
1. Persikoba 2 2 0 0 5-1 6
2. Perseta 1 1 0 0 4-0 3
3. Persikaba 1 0 1 0 1-1 1
4. Persebsi 2 0 1 2 2-5 1
5. PSBS 2 0 0 2 0-5 0

Di Yogyakarta, Persikaba Luncurkan Website


WEBSITE : Tampilan layar monitor situs milik Persikaba Blora.
Di Yogyakarta, Persikaba Luncurkan Website
INGIN mengetahui penampilan Persikaba Blora di babak III Divisi III Nasional di Stadion Sultan Agung, Bantul Yogyakarta ? Tak perlu datang ke Bantul, atau menunggu hasil pertandingan keesokan harinya. Sebab manajemen tim berjuluk Laskar Sunan Pojok itu sudah membuat website khusus yang menginformasikan penampilan Sujono dan kawan-kawan. Kemarin, website itu diluncurkan di salah satu warung internet di jalan Parangtritis, Yogyakarta dengan ditandai penekanan tuts enter pada keyboard komputer oleh kapten Persikaba, Sujono. Begitu tuts ditekan, di layar monitor komputer muncul foto-foto penampilan pemain Persikaba yang disertai pula beritanya. Website itu beralamat di http://www.persikabablora.blogspot.com/. ‘’Di bidang teknologi, kita selangkah lebih maju dibanding kesebelasan lain. Mudah-mudahan langkah maju di bidang teknologi ini disertai pula kemajuan kita dalam prestasi yakni lolos ke Divisi II Nasional,’’ ujar Asisten Manajer Persikaba, Winoto SH.Selain berita dan foto penampilan Persikaba, website itu berisi pula kejadian menarik selama kompetisi berlangsung. Data yang disajikan dijamin akurat dan aktual. Sebab setiap hari berita yang ditampilkan akan berubah. ‘’Kami berupaya memberikan yang terbaik kepada pengakses situs Persikaba,’’ ujarnya.Winoto yang juga camat Jiken itu mengakui tampilan situs internet milik Laskar Sunan Pojok itu masih alakadarnya. Meski demikian hal itu bukan menjadi penghalang publik bola di Blora maupun di seluruh Indonesia bahkan di mancanegara mengakses situs tersebut dengan mudah. ‘’Kami berharap dengan diluncurkannya situs itu, Persikaba tidak hanya dikenal oleh warga Blora saja. Melainkan terkenal di seluruh dunia. Minimal mereka tahu bagaimana kiprah Persikaba di kancah persepakbolaan Indonesia,’’ ujarnya.Coba-cobaIhwal pembuatan situs Persikaba itu didasarkan keinginan kuat manajemen, pelatih dan pemain untuk memajukan kesebelasan yang dibelanya. Menurut Winoto, dalam salah satu diskusi informal di salah satu kamar di Wisma Nugraha – tempat pemain Persikaba menginap selama bertanding di Bantul- salah seorang anggota tim memberikan usul agar Persikaba dibuatkan situs internet. Sebab selama ini satu-satunya media informasi yang diakses warga untuk mengetahui perkembangan Persikaba adalah melalui media cetak atau koran. Sementara peredaran koran itupun terbatas. ‘’Dari pemikiran itulah muncul inisiatif pembuatan situs di internet,’’ katanya.Salah seorang anggota rombongan Persikaba selanjutnya diberi tugas membuat situs yang dimaksud. Hanya dalam jangka waktu tak lebih dari satu jam, situs itupun sudah jadi dan bisa diakses oleh semua orang pengguna internet. ‘’Kami akui penampilan situs itu masih jauh dari sempurna. Karena pembuatannya pun asal-asal atau pokoe dadi. Insya Allah kami akan membenahinya lebih baik lagi saat pulang ke Blora. Jadi, untuk sementara situs itu saja yang kita manfaatkan,’’ tandasnya. (Abdul Muiz)

Pernik Kompetisi Divisi III Nasional

Sepak Bola Blora

Berbagi Tempat Latihan

YOGYAKARTA- Sangat sulit menemukan lapangan tempat latihan yang layak dan letaknya tidak jauh dengan penginapan. Kalaupun ada, lapangan itu tidak memenuhi syarat. Seperti lapangan Minggiran, Yogyakarta. Selain itu ternyata pengguna lapangan bukan satu dua kesebelasan saja. Sebab di Yogyakarta sendiri terdapat puluhan kesebelasan. Akibatnya, Persikaba harus rela berbagi lapangan tempat latihan dengan kesebelasan lain. Saat Sujono dan kawan-kawan berlatih, pada saat itu pula dua kesebelasan lokal berlatih di tempat yang sama. ‘’Terpaksa kita harus menggunakan seperempat lapangan. Itu pun hanya dalam waktu tidak lebih dari satu jam. Kami harus giliran dengan kesebelasan lain,’’ ujar Pelatih Persikaba, Brendy. (H18)


Mulai Berburu Buah Tangan

YOGYAKARTA – Berakhirnya pelaksanaan Kompetisi Divisi III Nasional Grup B tinggal beberapa hari lagi. Tidak mengherankan sejumlah pemain dan ofisial Persikaba mulai berburu oleh-oleh buat keluarganya masing-masing. Selain baju-baju khas Yogyakarta, buah tangan yang paling banyak dibeli adalah kaset VCD lagu-lagu Jawa maupun Indonesia maupun film. Sebab harga yang ditawarkan pedagang lebih murah jika dibandingkan di Blora. Tidak terkecuali Setet, salah seorang ofisial Persikaba. Dia memborong kaset VCD film dan lagu. Namun dia mempunyai tanggungan buah tangan yang belum didapatkan yakni kaos barongan. ‘’Anak saya minta dibelikan oleh-oleh kaos barongan. Tapi sampai sekarang kaos itu belum saya dapatkan,’’ katanya. (H18)


Salah Jalan Pulang Larut Malam

YOGYAKARTA – Jangan sekali-kali berlagak sok tahu di daerah orang lain, jika nasib buruk salah seorang pemain Persikaba menimpa anda. Muklisin, salah seorang pemain tim berjuluk Laskar Sunan Pojok itu terpaksa pulang larut malam karena tak tahu jalan pulang. Sebenarnya, tukang becak yang membawanya sudah mengayuhkan pedal becak ke arah yang benar. Namun Muklisin bersikeras jalan tersebut salah. Si tukang becak menuruti kemauan Muklisin. Namun jalan yang dituju ternyata salah. Becak pun berputar-putar cukup lama di tengah kota. Hingga akhirnya Muklisin menuruti arah yang dimaksud tukang becak. Becak pun akhirnya sampai di penginapan pemain Persikaba. ‘’Lain kali apapun kemauan tukang becak. Lebih baik dituruti karena merekalah yang tahu betul letak suatu tempat yang kita tuju,’’ ujarnya. (H18)